Pemeriksaan Joget Wali Kota Blitar dengan Wanita Seksi, Polisi: Acara Spontan Relawan
loading...
A
A
A
BLITAR - Sedikitnya lima orang telah diperiksa Polres Blitar Kota terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) oleh Wali Kota Blitar Santoso dalam acara pesta tasyakuran kemenangan pilkada. Pemeriksaan berlangsung Minggu malam (7/3).
"Lima orang telah diperiksa," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan kepada wartawan. Lima orang yang sudah dimintai keterangan di mapolresta tersebut, terdiri dari panitia acara, relawan, dan satgas.
Pemeriksaan awal lebih mengarah pada ijin penyelenggaraan acara pesta yang videonya kemudian viral di media sosial tersebut. "Empat dari panitia dan relawan dan satu dari satgas berkaitan dengan izin dari pihak yang menyelenggarakan," terang Yudhi menjelaskan mereka yang sudah diperiksa. Dalam pemeriksaan awal diketahui acara pesta yang menghadirkan puluhan orang serta sejumlah biduan wanita berpenampilan seksi tersebut, tidak berijin.
Baca juga: Gempar Video Wali Kota Blitar Joget dengan Wanita Seksi, Polisi Lakukan Penyelidikan
Menurut Yudhi, tidak ada pengajuan izin kepada satgas COVID-19 maupun Polres Blitar Kota. "Tidak diajukannya surat izin ke satgas COVID-19 dan ke kita, Polres ke ditintelkam," terang Yudhi menjelaskan hasil pemeriksaan sementara. Acara pesta tasyakuran di mana dalam video 4 menit 28 detik terlihat Wali Kota Blitar Santoso asyik menyanyi, berjoget sekaligus menyawer sejumlah penyanyi wanita berpenampilan seksi.
Di ruangan gedung kusumo wicitro Pemkot Blitar tersebut, puluhan orang terlihat berjoget berdesak desakan. Seperti halnya Wali Kota Blitar Santoso. Mayoritas juga tidak mengenakan masker. Menurut Yudhi, acara pesta tasyakuran tersebut bersifat spontan, dan dilaksanakan oleh para relawan pendukung Santoso dalam pilkada 2020. Kata Yudhi, tidak ada undangan tertulis.
Undangan pesta hanya melalui komunikasi telepon H-1, dan hanya khusus ditujukan kepada relawan yang bekerja di lapangan. "Kegiatan memang dilaksanakan, tapi secara spontan oleh relawan yang mendukung Bapak Santoso," kata Yudhi menjelaskan. Polisi juga sudah mengecek lokasi diselenggarakannya acara. Hasil pemeriksaan sementara, dijumpai tempat mencuci tangan.
Kemudian juga didapati hand sanitizer serta menurut keterangan panitia yang diperiksa, sebelum acara berlangsung, setiap orang dicek suhu tubuh. Yudhi mengatakan, saat datang ke lokasi acara Wali Kota Blitar Santoso mengenakan masker. Namun saat menyanyi, masker tersebut ia tanggalkan dan kembali dipakai setelah acara selesai.
Baca juga: Sampang Gempar! Massa Lepaskan Bandar Sabu dan Rusak Mobil BNNP Jatim
"Pada saat beliau (Wali Kota Blitar) datang menggunakan masker. Pada saat menyanyi beliau memang tidak mengenakan masker," jelas Yudhi. Polres Blitar Kota yang sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat rencananya Senin ini (8/3) akan melakukan swab test kepada semua yang hadir dalam pesta tasyakuran.
Pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya yang terpapar COVID-19. Hanya saja polisi belum bisa memastikan Wali Kota Blitar Santoso termasuk yang menjalani swab test. Yudhi mengatakan, untuk swab test wali kota pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan. Ia juga mengatakan ruangan tempat acara digelar memiliki daya tampung 600 an orang.
Sementara jumlah orang yang hadir di acara, hanya sekitar 50 an orang. "Kita lihat dulu hasil pemeriksaan," papar Yudhi. Sementara saat dikonfirmasi, Wali Kota Blitar Santoso tidak membantah adanya pesta tersebut. Santoso mengatakan, kegiatan yang berlangsung adalah acara tasyakuran yang sudah lama ditunggu para relawan pilkada.
"Itu kegiatan tasyakuran yang sudah lama ditunggu oleh relawan," kata Santoso kepada Sindonews.com. Santoso juga mengatakan, jumlah mereka yang hadir dalam kegiatan tasyakuran tersebut, tidak melebihi 50 orang. Sementara kapasitas ruangan yang dipakai tasyakuran, kata dia 600 orang.
"Jumlahnya tidak lebih dari 50 orang dari kapasitas ruang 600 orang," tambah Santoso menjelaskan. Mengenai protokol kesehatan selama berlangsungnya acara, Santoso juga mengatakan, pihaknya sudah menghimbau kepada para peserta untuk melaksanakan protokol kesehatan.
"Kita sudah menghimbau kepada peserta untuk protokol kesehatan. Acara kita mulai jam 8 dan jam 10 sudah selesai," terang Santoso.
Lihat Juga: Jadi Korban Perampokan Komplotan Samanhudi, Wali Kota Blitar: Semoga Kembali ke Jalan Benar
"Lima orang telah diperiksa," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan kepada wartawan. Lima orang yang sudah dimintai keterangan di mapolresta tersebut, terdiri dari panitia acara, relawan, dan satgas.
Pemeriksaan awal lebih mengarah pada ijin penyelenggaraan acara pesta yang videonya kemudian viral di media sosial tersebut. "Empat dari panitia dan relawan dan satu dari satgas berkaitan dengan izin dari pihak yang menyelenggarakan," terang Yudhi menjelaskan mereka yang sudah diperiksa. Dalam pemeriksaan awal diketahui acara pesta yang menghadirkan puluhan orang serta sejumlah biduan wanita berpenampilan seksi tersebut, tidak berijin.
Baca juga: Gempar Video Wali Kota Blitar Joget dengan Wanita Seksi, Polisi Lakukan Penyelidikan
Menurut Yudhi, tidak ada pengajuan izin kepada satgas COVID-19 maupun Polres Blitar Kota. "Tidak diajukannya surat izin ke satgas COVID-19 dan ke kita, Polres ke ditintelkam," terang Yudhi menjelaskan hasil pemeriksaan sementara. Acara pesta tasyakuran di mana dalam video 4 menit 28 detik terlihat Wali Kota Blitar Santoso asyik menyanyi, berjoget sekaligus menyawer sejumlah penyanyi wanita berpenampilan seksi.
Di ruangan gedung kusumo wicitro Pemkot Blitar tersebut, puluhan orang terlihat berjoget berdesak desakan. Seperti halnya Wali Kota Blitar Santoso. Mayoritas juga tidak mengenakan masker. Menurut Yudhi, acara pesta tasyakuran tersebut bersifat spontan, dan dilaksanakan oleh para relawan pendukung Santoso dalam pilkada 2020. Kata Yudhi, tidak ada undangan tertulis.
Undangan pesta hanya melalui komunikasi telepon H-1, dan hanya khusus ditujukan kepada relawan yang bekerja di lapangan. "Kegiatan memang dilaksanakan, tapi secara spontan oleh relawan yang mendukung Bapak Santoso," kata Yudhi menjelaskan. Polisi juga sudah mengecek lokasi diselenggarakannya acara. Hasil pemeriksaan sementara, dijumpai tempat mencuci tangan.
Kemudian juga didapati hand sanitizer serta menurut keterangan panitia yang diperiksa, sebelum acara berlangsung, setiap orang dicek suhu tubuh. Yudhi mengatakan, saat datang ke lokasi acara Wali Kota Blitar Santoso mengenakan masker. Namun saat menyanyi, masker tersebut ia tanggalkan dan kembali dipakai setelah acara selesai.
Baca juga: Sampang Gempar! Massa Lepaskan Bandar Sabu dan Rusak Mobil BNNP Jatim
"Pada saat beliau (Wali Kota Blitar) datang menggunakan masker. Pada saat menyanyi beliau memang tidak mengenakan masker," jelas Yudhi. Polres Blitar Kota yang sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat rencananya Senin ini (8/3) akan melakukan swab test kepada semua yang hadir dalam pesta tasyakuran.
Pemeriksaan untuk memastikan ada tidaknya yang terpapar COVID-19. Hanya saja polisi belum bisa memastikan Wali Kota Blitar Santoso termasuk yang menjalani swab test. Yudhi mengatakan, untuk swab test wali kota pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan. Ia juga mengatakan ruangan tempat acara digelar memiliki daya tampung 600 an orang.
Sementara jumlah orang yang hadir di acara, hanya sekitar 50 an orang. "Kita lihat dulu hasil pemeriksaan," papar Yudhi. Sementara saat dikonfirmasi, Wali Kota Blitar Santoso tidak membantah adanya pesta tersebut. Santoso mengatakan, kegiatan yang berlangsung adalah acara tasyakuran yang sudah lama ditunggu para relawan pilkada.
"Itu kegiatan tasyakuran yang sudah lama ditunggu oleh relawan," kata Santoso kepada Sindonews.com. Santoso juga mengatakan, jumlah mereka yang hadir dalam kegiatan tasyakuran tersebut, tidak melebihi 50 orang. Sementara kapasitas ruangan yang dipakai tasyakuran, kata dia 600 orang.
"Jumlahnya tidak lebih dari 50 orang dari kapasitas ruang 600 orang," tambah Santoso menjelaskan. Mengenai protokol kesehatan selama berlangsungnya acara, Santoso juga mengatakan, pihaknya sudah menghimbau kepada para peserta untuk melaksanakan protokol kesehatan.
"Kita sudah menghimbau kepada peserta untuk protokol kesehatan. Acara kita mulai jam 8 dan jam 10 sudah selesai," terang Santoso.
Lihat Juga: Jadi Korban Perampokan Komplotan Samanhudi, Wali Kota Blitar: Semoga Kembali ke Jalan Benar
(msd)