Bantu Atasi Pandemi, Laboratorium Kesehatan Provinsi Diminta Lebih Maksimal

Senin, 08 Maret 2021 - 00:15 WIB
loading...
Bantu Atasi Pandemi,...
ilustrasi
A A A
BANDUNG - Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa Barat diminta lebih maksimal dalam membantu penanganan COVID-19. Namun demikian, keterbatasan anggaran dan status membuat perannya belum bisa sesuai harapan.

Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya mengatakan, saat ini keberadaan Labkes sangat diperlukan untuk menguji sampel covid-19. Apalagi, Jawa Barat memerlukan uji sampel COVID-19 yang banyak dan berkelanjutan. Penduduk Jawa Barat paling banyak, wilayahnya luas.

Namun, dia mengakui Labkesda belum maksimal dalam melayani hal itu mengingat adanya keterbatasan anggaran dan mobile laboratorium. Hal itu dikarenakan masih tergantung dari dana APBD.

Baca juga: 1 Tewas Akibat Kendaraan Hilang Kendali di Km 180-900 Tol Cipali hingga Masuk Jalur Berlawanan

Idealnya, lanjut dia, Labkes turun langsung ke masyarakat untuk menguji sampel COVID-19 untuk membantu meminimalisir penyebaran virus korona. "Misalnya Labkes melakukan pengetesan secara mobile dengan langsung turun ke pemukiman warga," kata dia, Minggu (7/3/2021).

Saat ini, Labkes Jawa Barat sudah memiliki peralatan yang mutakhir serta didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga harus dimaksimalkan keberadaannya. Labkes Jawa Barat sudah melayani laboratorium klinik untuk perseorangan yang bermanfaat untuk pencegahan, penegakkan diagnosis, dan terapi.

"Jadi masyarakat yang akan cek gula darah, kolesterol, hematologi, urinalis, faeces, mikrobiologi klinik dan lainnya, sudah bisa ke Labkesda," katanya. Selain itu, dia menyebut Labkes pun sudah melayani laboratorium kesehatan untuk menunjang pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Labkesda bisa untuk uji kimia lingkungan seperti untuk mengetahui kebersihan air (air minum, limbah, dll) dan udara. Tak hanya itu, dia juga menyebut laboratorium pelat merah inipun melayani uji makanan dan minuman seperti untuk mengetahui adanya kandungan formalin, boraks, lemak, racun, dan lainnya.

Baca juga: AHY Dikudeta Moeldoko, Dari Penjara Sukamiskin Anas Urbaningrum Unggah Foto Kongres HMI

"Labkesda juga merupakan penyelenggara uji profisiensi bagi laboratorium lain. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas laboratorium-laboratorium yang ada," kata dia.

Dalam melayani berbagai laboratorium tersebut, menurutnya Labkes Jawa Barat sudah mengantongi akreditasi seperti SNI ISO/IEC17025 : 2017 sebagai laboratorium penguji SNI. Oleh karena itu, Hadi meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan kapasitas dan kualitas Labkes agar semakin banyak masyarakat yang merasakannya.

Salah satu caranya dengan menaikkan status dari UPTD menjadi BLUD (badan layanan umum daerah). "Kami mendorong agar Pak Gubernur, Pak Sekda segera memproses peningkatan status Labkesda menjadi BLUD," ujarnya.

Dengan menaikkan status, menurutnya Labkes memiliki keleluasaan dalam meningkatkan layanan termasuk ketika komersialisasi. Keberadaannya pun akan mandiri karena tidak lagi menginduk kepada dinas kesehatan.

Jika sudah berstatus BLUD, menurutnya Labkes tidak lagi memerlukan biaya APBD sehingga mampu mengurangi beban keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Makanya harus di-BLUD-kan. Agar mampu meningkatkan layanan ke masyarakat, tapi di sisi bisa mengurangi beban keuangan negara," katanya.

Lebih lanjut, Hadi optimistis dengan operasional Labkesda jika di-BLUD-kan. Salah satunya mengingat jumlah penduduk Jawa Barat yang banyak sehingga akan menjadi pasar potensial.

"Misalnya untuk tes kesehatan PNS di Jawa Barat saja, kan jumlahnya banyak. Belum dari yang lainnya," ujar dia.

Meski begitu, dia memastikan Labkes tidak akan menerapkan biaya tinggi seperti laboratorium swasta yang ada saat ini. "Bisa lebih bersaing. Karena kita tempat tidak perlu sewa, punya sendiri. Dan untuk pengadaan peralatan kan sudah dibiayai APBD sebelumnya. Jadi biaya pemeriksaan di Labkesda bisa setengah harga dibanding di lab swasta," katanya.

Dengan begitu, Hadi bermimpi Labkesda bisa hadir di setiap kabupaten/kota. "Jika sudah berkembang dengan status BLUD-nya, keuntungan dari Labkes bisa dipakai untuk pengembangan. Selain menambah peralatan, juga bisa untuk menambah lagi gerai-gerai di daerah lain," kata dia.

Terpisah, guru besar Unpad bidang Farmakologi dan Farmasi Klinik, Keri Lestari menilai, dalam kondisi pandemi seperti saat ini diperlukan tambahan fasilitas untuk uji sampel covid-19. Salah satunya untuk melacak siapa saja yang pernah kontak erat dengan orang yang terpapar virus korona.

Pelacakan penyebaran virus korona harus dilakukan sehingga harus lebih banyak masyarakat yang sudah menjalani uji sampel. Kondisi seperti ini, tambah dia, menjadi angin segar dalam proses BLUD Labkes karena akan lebih banyak orang yang memerlukan layanan laboratorium.

"Dengan demikian maka dari sisi layanan akan lebih mudah dijangkau," katanya. Pada sisi lain, pengembangan status menjadi BLUD bisa memaksimalkan layanan Labkes agar lebih profesional.

"Kaji secara scientific, apakah visible. Potensinya apa saja, dan apa saja yang harus dikembangkan. Jangan sampai ketika menjadi BLUD, malah tambah membebani," katanya
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3075 seconds (0.1#10.140)