Kelola PI Blok ONWJ, Migas Hulu Jabar Bukukan Pendapatan Rp262 Miliar
loading...
A
A
A
Menurut Begin, keberhasilan pihaknya dalam mengelola PI 10% Blok ONWJ bukan datang tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang bersama pemegang saham, yakni Pemprov Jabar selama 2,5 tahun. Setelah melalui proses panjang tesebut, MUJ baru mendapatkan pendapatan PI% Blok ONWJ mulai 2017 lalu.
"Kami mengelola dengan 56 karyawan. Dari pengelolaan PI 10% Blok ONWH, bisnis kami bisa mendorong kenaikan pendapatan pada 2020 sebesar 23%, targetnya ini akan terus naik," tuturnya.
Dengan keberhasilan yang diperoleh MUJ, kata Begin, pihaknya terbuka dan selalu siap memberi masukan dan berbagi pengalaman pada daerah lain yang tengah mendorong proses realisasi PI 10%, seperti yang dilakukan Pemprov Riau di Blok Siak, Riau.
"Bagi MUJ merupakan kehormatan bisa sharing berbagi pengalaman pada daerah lain," ucap Begin.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau, Indra Agus Lukman mengakui, pihaknya melakukan studi banding ke MUJ dalam rangka mematangkan rencana Riau mendapatkan PI dari Blok Siak.
Di Indonesia, kata dia, baru dua daerah yang sudah mendapatkan PI 10% migas yakni, Provinsi Jabar dan Kalimantan.
"Kita belajar ke Jawa Barat bagaimana pengelolaan (PI%) ke depan," kata Indra dalam keterangan resminya, Kamis (4/3/2021).
Indra mengakui, untuk urusan peraturan dan perhitungan, pihaknya tidak memiliki masalah, namun urusan PI dikelola secara baik dan melahirkan bisnis di luar PI seperti yang dilakukan MUJ menurutnya layak dijadikan contoh.
"Seperti bagaimana membesarkan BUMD dari awalnya hanya mendapatkan PI sekian hingga berkembang ke usaha yang lain," imbuh dia.
Pemprov Riau, laut Indra, sudah memiliki dua BUMD yang berperan sebagai kontraktor kontrak kerja sama (K3S) SPR Langgak dan PT Bumi Siak Pusako (BSP) yang mengelola Blok CCP. Menurutnya, pengalaman dua BUMD tersebut sejauh ini hanya menjadi kotraktor K3S.
"Kami mengelola dengan 56 karyawan. Dari pengelolaan PI 10% Blok ONWH, bisnis kami bisa mendorong kenaikan pendapatan pada 2020 sebesar 23%, targetnya ini akan terus naik," tuturnya.
Dengan keberhasilan yang diperoleh MUJ, kata Begin, pihaknya terbuka dan selalu siap memberi masukan dan berbagi pengalaman pada daerah lain yang tengah mendorong proses realisasi PI 10%, seperti yang dilakukan Pemprov Riau di Blok Siak, Riau.
"Bagi MUJ merupakan kehormatan bisa sharing berbagi pengalaman pada daerah lain," ucap Begin.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau, Indra Agus Lukman mengakui, pihaknya melakukan studi banding ke MUJ dalam rangka mematangkan rencana Riau mendapatkan PI dari Blok Siak.
Di Indonesia, kata dia, baru dua daerah yang sudah mendapatkan PI 10% migas yakni, Provinsi Jabar dan Kalimantan.
"Kita belajar ke Jawa Barat bagaimana pengelolaan (PI%) ke depan," kata Indra dalam keterangan resminya, Kamis (4/3/2021).
Indra mengakui, untuk urusan peraturan dan perhitungan, pihaknya tidak memiliki masalah, namun urusan PI dikelola secara baik dan melahirkan bisnis di luar PI seperti yang dilakukan MUJ menurutnya layak dijadikan contoh.
"Seperti bagaimana membesarkan BUMD dari awalnya hanya mendapatkan PI sekian hingga berkembang ke usaha yang lain," imbuh dia.
Pemprov Riau, laut Indra, sudah memiliki dua BUMD yang berperan sebagai kontraktor kontrak kerja sama (K3S) SPR Langgak dan PT Bumi Siak Pusako (BSP) yang mengelola Blok CCP. Menurutnya, pengalaman dua BUMD tersebut sejauh ini hanya menjadi kotraktor K3S.