Realisasi Peremajaan Sawit Rakyat PTPN V Capai 9.500 Ha, Terluas di Indonesia

Jum'at, 05 Maret 2021 - 06:51 WIB
loading...
Realisasi Peremajaan...
CEO PTPN V Jatmiko K Santosa. Foto: Istimewa
A A A
PEKANBARU - PT Perkebunan Nusantara V ( PTPN V ) hingga awal tahun ini, berasil merealisasikan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) hingga mencapai 9.500 hektare (ha). Angka itu menjadi realisasi terluas yang telah dilakukan oleh perusahaan perkebunan negara di Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan CEO PTPN V Jatmiko K Santosa usai melakukan penanaman perdana kelapa sawit seluas 242 hektare di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau belum lama ini.



“Dengan program PTPN V untuk sawit rakyat yang sudah dimulai sejak tahun 2019, hingga saat ini, total kebun sawit plasma yang telah diremajakan oleh perusahaan mencapai 9.500 Hektare. Cakupan tersebut adalah realisasi peremajaan sawit rakyat yang terluas di BUMN perkebunan saat ini,” kata Jatmiko dalam keterangan persnya, Kamis (4/3/2021).

Seluas 242 hektare perkebunan sawit renta milik 121 petani yang tergabung di Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur, Kabupaten Kampar, mulai diremajakan dan menjadi awal dalam pelaksanaan program PSR PTPN V di tahun ini. Hingga awal tahun ini, tercatat total 4.140 Kepala Keluarga (KK) petani mitra telah menjalin kerja sama dengan anak perusahaan holding perkebunan nusantara itu.

Mereka semua tergabung dalam 20 KUD yang tersebar di Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar. Jatmiko menuturkan pada 2021 ini, pihaknya menargetkan untuk meremajakan hingga 3.300 ha. Angka itu kembali meningkat pada tahun selanjutnya yang mencapai 4.300 hektare.


Untuk selanjutnya, hingga 2023 mendatang, perusahaan yang ia pimpin memiliki program kerja untuk meremajakan hingga 21.000 hektare sawit para petani plasma. “Di tahun 2021 ini kita rencanakan 3.300 hektar 2022 ada 4.300 hektar, dan 2023 seluas 4.600 hektar. Ini menjadi roadmap kita untuk mendorong percepatan peremajaan sawit rakyat yang diharapkan oleh Pemerintah," sebut Jatmiko.

Menurut Jatmiko angka tersebut masih dapat terus ditingkatkan mengingat perusahaan memiliki 56.600 hektare hektar plasma yang tersebar di 6 Kabupaten di Riau. “Dari 56,600 itu, seluas 21.000 hektar atau 38% telah menandatangani kerja sama peremajaan bersama PTPN V hingga 2023. Sementara 17,5 ribu hektar atau 31% telah diremajakan secara mandiri oleh petani. Sisanya 31% lagi masih belum bersedia diremajakan," ungkapnya.

Dia menyebutkan bahwa kendala legalitas lahan, masalah birokrasi, sumber pendanaan, hingga kekhawatiran petani akan kehilangan sumber pendapatan saat peremajaan berlangsung menjadi hambatan dalam program PSR. Untuk itu, dia mengatakan PTPN V menawarkan sejumlah program yang menjadi jawaban permasalahan di atas, terutama terkait kekhawatiran petani akan kehilangan pendapatan saat peremajaan berlangsung.

"Tujuan kami menginisiasi program PTPN V Untuk Sawit Rakyat sejalan dengan amanat pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas dan budidaya perkebunan lestari yang terpadu. Ini menjadi key factor untuk keberhasilan program ini," imbuh Jatmiko.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2379 seconds (0.1#10.140)