Tekan Pemalsuan, PTPN V Siapkan 1,1 Juta Bibit Sawit Unggulan
loading...
A
A
A
PEKANBARU - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V yang merupakan perusahaan BUMN, menargetkan menjual 1,1 juta bibit sawit unggul bersertifikasi kepada masyarakat di tahun ini.
Proses penjualan dilakukan dengan sentuhan teknologi informasi berbasis android melalui aplikasi bernama Sawit Rakyat Online.
"Untuk memudahkan masyarakat, kami siapkan aplikasi Sawit Rakyat Online. Dari 1,5 juta bibit yang kita siapkan, tahun ini kita targetkan 1,1 juta bibit terjual, baik petani plasma maupun petani sawit swadaya," kata CEO PTPN V Jatmiko K Santosa di Pekanbaru, Selasa (16/2/2021).
Ia mengatakan, persoalan ketersediaan bibit sawit menjadi atensi perusahaan perkebunan milik negara yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning itu. Jatmiko menilai kendala bibit ilegitim (palsu) yang kerap melanda petani menjadi salah satu akar masalah dalam mengejar target pemerintah meningkatkan produktivitas sawit rakyat.
Survei Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menyebutkan alasan petani masih menggunakan bibit palsu antara lain karena 37 persen menjadi korban penipuan, 14 persen tergiur harga murah, 20 persen tidak mengetahui cara membeli benih yang legal.
Selain itu, 12 persen di antara petani karena rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi, 10 persen tidak mengetahui lokasi pembelian benih legal, serta 4 persen petani menyatakan akibat jarak tempuh dari lahan sawit ke produsen benih legal yang cukup jauh.
"Guna mengatasi kendala-kendala itu, sejak awal 2021 ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan berdiri, kita putuskan melepas bibit unggul yang selama ini hanya dipergunakan di kebun inti dan kebun plasma Perusahaan, untuk kemudian juga dijual secara online kepada petani swadaya non plasma," urai Jatmiko.
Saat ini, ada dua varietas bibit unggul siap jual, yakni PPKS 540 serta PPKS Simalungun. Bibit itu tersedia di lima sentra pembibitan PTPN V diantaranya Air Molek, Tandun, Sei Rokan, Lubuk Dalam, dan Tanah Putih. "Seluruhnya bersertifikat," imbuhnya.
Jatmiko meyakinkan, aplikasi Sawit Rakyat Online yang dibuat oleh tim IT internal perusahaan dirancang mudah diakses dan dipergunakan oleh petani ataupun calon petani kelapa sawit. Aplikasi tersebut bisa diunduh di playstore ataupun laman web resmi perusahaan.
Baca juga: Pemadaman Karhutla, Riau Siagakan 11 Helikopter
Proses penjualan dilakukan dengan sentuhan teknologi informasi berbasis android melalui aplikasi bernama Sawit Rakyat Online.
"Untuk memudahkan masyarakat, kami siapkan aplikasi Sawit Rakyat Online. Dari 1,5 juta bibit yang kita siapkan, tahun ini kita targetkan 1,1 juta bibit terjual, baik petani plasma maupun petani sawit swadaya," kata CEO PTPN V Jatmiko K Santosa di Pekanbaru, Selasa (16/2/2021).
Ia mengatakan, persoalan ketersediaan bibit sawit menjadi atensi perusahaan perkebunan milik negara yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning itu. Jatmiko menilai kendala bibit ilegitim (palsu) yang kerap melanda petani menjadi salah satu akar masalah dalam mengejar target pemerintah meningkatkan produktivitas sawit rakyat.
Survei Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menyebutkan alasan petani masih menggunakan bibit palsu antara lain karena 37 persen menjadi korban penipuan, 14 persen tergiur harga murah, 20 persen tidak mengetahui cara membeli benih yang legal.
Selain itu, 12 persen di antara petani karena rumitnya persyaratan yang harus dipenuhi, 10 persen tidak mengetahui lokasi pembelian benih legal, serta 4 persen petani menyatakan akibat jarak tempuh dari lahan sawit ke produsen benih legal yang cukup jauh.
"Guna mengatasi kendala-kendala itu, sejak awal 2021 ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah perusahaan berdiri, kita putuskan melepas bibit unggul yang selama ini hanya dipergunakan di kebun inti dan kebun plasma Perusahaan, untuk kemudian juga dijual secara online kepada petani swadaya non plasma," urai Jatmiko.
Saat ini, ada dua varietas bibit unggul siap jual, yakni PPKS 540 serta PPKS Simalungun. Bibit itu tersedia di lima sentra pembibitan PTPN V diantaranya Air Molek, Tandun, Sei Rokan, Lubuk Dalam, dan Tanah Putih. "Seluruhnya bersertifikat," imbuhnya.
Jatmiko meyakinkan, aplikasi Sawit Rakyat Online yang dibuat oleh tim IT internal perusahaan dirancang mudah diakses dan dipergunakan oleh petani ataupun calon petani kelapa sawit. Aplikasi tersebut bisa diunduh di playstore ataupun laman web resmi perusahaan.
Baca juga: Pemadaman Karhutla, Riau Siagakan 11 Helikopter