Terapkan Prokes Ketat, Event Pariwisata Jabar 2021 Usung Konsep Virtual

Kamis, 04 Maret 2021 - 17:11 WIB
loading...
Terapkan Prokes Ketat, Event Pariwisata Jabar 2021 Usung Konsep Virtual
Sejumlah penari meramaikan event Bogor Street Festival Cap Go Meh 2020 di sepanjang Jalan Suryakencana, Kota Bogor. Foto/Dok.Disparbud Jabar
A A A
BANDUNG - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan ( Disparbud ) Jawa Barat memastikan, event pariwisata yang masuk dalam West Java Calendar of Event 2021 menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik menyatakan, prokes ketat menjadi hal utama dalam dalam West Java Calendar of Event 2021 yang fokus pada pariwisata berbasis alam dan kebudayaan.

Menurutnya, seluruh event dalam West Java Calendar of Event 2021 sudah dikurasi oleh banyak pihak, termasuk tim ahli. Dari sekitar 342 agenda yang masuk, hanya 50 event yang dianggap memenuhi kriteria.

Baca juga: Wanita Cantik yang Videonya Viral Pamer Plat Nomor TNI di Tik Tok, Ditangkap POM TNI

Kriteria yang dimaksud, yakni selain unik, komersial, kreatif, dan memiliki nilai budaya, tim ahli juga menilai komitmen kepala daerah. Pasalnya, pengajuan event tersebut datang dari pemerintah kabupaten/kota.

Sehingga, kata Dedi, pemerintah kabupaten/kota pun harus siap dengan segala konsekuensinya, mulai penyelenggaraan, promosi, termasuk penerapan prokes.

"Kurasi ini menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19. Jadi, mau tidak mau harus ada penyesuaian dari sisi kriteria karena selain upaya pertumbuhan ekonomi, isu kesehatan juga tetap penting," tegas Dedi di Bandung, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Tak Kuat Menahan Hasrat, Calon Pengantin di Majalengka Cabuli 4 Anak

Dedi melanjutkan, setelah melalui kursi, terdapat 50 event pariwisata skala Jabar dan 10 event pariwisata berskala nasional. Ke-50 event skala Jabar, di antaranya Bandung Design Bienalle (Kota Bandung), Sapta Wara Wayang Kulit (Kabupaten Cirebon), Festival Waduk Darma (Kabupaten Kuningan), Situ Gede Art Festival (Kota Tasikmalaya).

Sedangkan event skala nasional, di antaranya Asia Afrika Festival (Kota Bandung), Ceramic Musik Festival (Kabupaten Majalengka), Festival Tari Topeng (Kota Cirebon), dan Seren taun Ciptagelar (Kabupaten Sukabumi).

Dedi juga mengatakan, terdapat penyesuaian dalam teknis penyelenggaraan, di antaranya ada beberapa event yang digelar dengan sistem daring atau online seperti pagelaran seni budaya.

“Ada beberapa event konsepnya hybrid, off line, dan online. ada pertunjukan seni budaya, ada pula yang memperlihatkan keindahan alam. Intinya, protokol kesehatan ini mutlak harus dilakukan," tegas Dedi lagi.

Diketahui, kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2019 ke Jabar mencapai 62 juta jiwa, sedangkan wisatawan mancanegara 1,8 juta jiwa. Pandemi COVID-19 mengakibatkan capaian kunjungan wisatawan anjlok menyusul kebijakan pergerakan orang, baik nasional maupun internasional.

Meski begitu, Dedi menyatakan, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor andalan untuk perbaikan perekonomian pada 2021 ini. West Java Calendar of Event 2021 sendiri menjadi salah satu upaya dari Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota dalam mendongkrak kunjungan wisatawan.

"Ketika pandemi, kunjungan wisatawan nusantara sepanjang tahun 2020 itu 30 juta jiwa. Sedangkan wisatawan mancanegara 30.000 jiwa. Tahun ini, target kami minimal bisa menjaga catatan tahun lalu," katanya.

Diketahui, program West Java Calendar of Event 2021 diluncurkan oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Rabu (3/3/2021) kemarin. Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil berharap, program ini berdampak positif pada sektor pariwisata, kebudayaan, dan ekonomi kreatif Jabar usai terpuruk akibat pandemi COVID-19.

"Hari ini kita optimistis ingin memulihkan ekonomi melalui adaptasi dengan produktivitas di bidang kebudayaan," katanya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9690 seconds (0.1#10.140)