Menaker Ida Fauziyah Sebut Kolaborasi Jadi Kunci Penerapan K3
loading...
A
A
A
SURABAYA - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah mengatakan, kolaborasi dan sinergi antar lembaga merupakan kunci utama dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam webinar nasional K3 yang digelar secara daring oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Ida menjelaskan, dalam membudayakan K3 harus, ada kolaborasi dan sinergi antar stake holder, kementrian, serikat pekerja, pekerja, asosiasi, pengusaha dan juga dunia akademik salah satunya Unusa.
"Saya menaker sangat mengapresiasi kegiatan festival bulan K3 ini, dan saudara akademisi, mahasiswa untuk menjadi motor penggerak semua pihak," katanya.
Ida juga mengapresiasi langkah Unusa melakukan kerjasama dengan perusahaan dalam rangka meningkatkan upaya kolaborasi dan sinergi dalam berbagai kegiatan.
"Ini cukup bagus untuk kolaborasi dan sinergi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan akademisi Unusa," jelasnya.
Selain Mentri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, webinar dengan tema penguatan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya K3 pada semua sektor usaha tersebut juga menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, Direktur SDM Pelindo 3, Edi Priyanto, dan Kaprodi K3 Unusa, Muslikha Nourma Rhomadhoni.
Prof. Achmad Jazidie menjelaskan, perubahan zaman sangatlah cepat, revolusi industri saat ini masuk tahap keempat atau era 4.0 dimana perubahan besar-besaran terjadi diberbagai bidang lewat perpaduan teknologi.
Dengan adanya tema webinar, membuat Hima K3 Unusa dapat melihat peluang dan kesempatan untuk mengkampanyekan budaya K3 dari rumah masing-masing.
"Teman-teman mahasiswa dari Hima K3 Unusa ini dengan cerdik dan cerdas dalam mengambil tema penguatan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya K3 pada semua sektor usaha dalam memperingati bulan K3 Nasional ini," tuturnya, Selasa (2/3).
Sementara Direktur SDM Pelindo 3, Edi Priyanto menjabarkan, dalam membudayakan K3 perlu pendekatan secara individu.
Baca juga: Produksi Padi di Jawa Timur Selama 2020 Mencapai 9,94 Juta Ton
"Dimana leader harus mampu dalam mengembangkan potensi tim serta menggali permasalahan yang dihadapi dengan Couching dan Counceling yang baik," ujarnya
Sedangkan, Kaprodi K3 Unusa, Muslikha Nourma Rhomadhoni, menjelaskan prilaku budaya K3 tidak bisa diciptakan oleh sendiri oleh perusahaan tapi juga perlu peran dari semua pihak seperti pekerja, pemimpin yang menggerakan tim untuk melaksanakan budaya K3 di tempat kerja.
Baca juga: 2 Bulan Menginap di Hotel Tanpa Bayar, Jaksa Gadungan Ini Ditangkap Tim Intelijen
"Pentingnya melakukan program k3 diperushaan tidak hanya dilakukan saja tetapi juga dilakukan evaluasi sehingga menjadi perbaikan diagenda mendatang," tegasnya.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam webinar nasional K3 yang digelar secara daring oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
Ida menjelaskan, dalam membudayakan K3 harus, ada kolaborasi dan sinergi antar stake holder, kementrian, serikat pekerja, pekerja, asosiasi, pengusaha dan juga dunia akademik salah satunya Unusa.
"Saya menaker sangat mengapresiasi kegiatan festival bulan K3 ini, dan saudara akademisi, mahasiswa untuk menjadi motor penggerak semua pihak," katanya.
Ida juga mengapresiasi langkah Unusa melakukan kerjasama dengan perusahaan dalam rangka meningkatkan upaya kolaborasi dan sinergi dalam berbagai kegiatan.
"Ini cukup bagus untuk kolaborasi dan sinergi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan akademisi Unusa," jelasnya.
Selain Mentri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, webinar dengan tema penguatan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya K3 pada semua sektor usaha tersebut juga menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, Direktur SDM Pelindo 3, Edi Priyanto, dan Kaprodi K3 Unusa, Muslikha Nourma Rhomadhoni.
Prof. Achmad Jazidie menjelaskan, perubahan zaman sangatlah cepat, revolusi industri saat ini masuk tahap keempat atau era 4.0 dimana perubahan besar-besaran terjadi diberbagai bidang lewat perpaduan teknologi.
Dengan adanya tema webinar, membuat Hima K3 Unusa dapat melihat peluang dan kesempatan untuk mengkampanyekan budaya K3 dari rumah masing-masing.
"Teman-teman mahasiswa dari Hima K3 Unusa ini dengan cerdik dan cerdas dalam mengambil tema penguatan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya K3 pada semua sektor usaha dalam memperingati bulan K3 Nasional ini," tuturnya, Selasa (2/3).
Sementara Direktur SDM Pelindo 3, Edi Priyanto menjabarkan, dalam membudayakan K3 perlu pendekatan secara individu.
Baca juga: Produksi Padi di Jawa Timur Selama 2020 Mencapai 9,94 Juta Ton
"Dimana leader harus mampu dalam mengembangkan potensi tim serta menggali permasalahan yang dihadapi dengan Couching dan Counceling yang baik," ujarnya
Sedangkan, Kaprodi K3 Unusa, Muslikha Nourma Rhomadhoni, menjelaskan prilaku budaya K3 tidak bisa diciptakan oleh sendiri oleh perusahaan tapi juga perlu peran dari semua pihak seperti pekerja, pemimpin yang menggerakan tim untuk melaksanakan budaya K3 di tempat kerja.
Baca juga: 2 Bulan Menginap di Hotel Tanpa Bayar, Jaksa Gadungan Ini Ditangkap Tim Intelijen
"Pentingnya melakukan program k3 diperushaan tidak hanya dilakukan saja tetapi juga dilakukan evaluasi sehingga menjadi perbaikan diagenda mendatang," tegasnya.
(boy)