Inflasi Tasikmalaya Terendah Secara Nasional, Ada Apa?

Senin, 01 Maret 2021 - 14:03 WIB
loading...
Inflasi Tasikmalaya Terendah Secara Nasional, Ada Apa?
Kepala BPS Jawa Barat Dyah Anugrah Kuswardhani. Foto/Arif
A A A
TASIKMALAYA - Kota Tasikmalaya tercatat mengalami inflasi terendah secara nasional pada Februari 2021 sebesar 0,02 persen.

Angka tersebut jauh di bawah beberapa kota kabupaten lainnya yang tercatat mulai mengalami inflasi di awal tahun 2021 ini.

Menurut Kepala BPS Jawa Barat Dyah Anugrah Kuswardhani, pada Februari 2021 Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,19%. Dari tujuh kota yang dipantau, seluruhnya mengalami inflasi. Namun, inflasi di Tasikmalaya tercatat terendah di Jabar dan nasional.

"Di Banding kota lainnya, Tasikmalaya paling rendah, bahkan terendah secara nasional. Sementara didaerah lainnya cukup tinggi, seperti Bogor, Depok, dan Bekasi, masing masing yairu, Kota Bogor 0,24, Kota Bekasi 0,23, Kota depok 0,20 persen," kata Dyah, Senin (1/3/2021).

Menurut dia, beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya inflasi di Tasikmalaya karena tidak ada komoditi barang yang mengalami kenaikan signifikan. Namun, rendahnya inflasi di suatu daerah, juga menujukkan belum bergeraknya ekonomi di daerah tersebut.

Sebagai acuan, beberapa komoditi yang menyebabkan inflasi adalah kenaikan harga kelompok makanan minum terutama cabai merah, rokok kretek, bawang merah. Juga kenaikan pada kelompok pakaian alas kaki, akibat naiknya harga kerudung dan daster.

"Mungkin karena banyak ibu-ibu yang WFH (work from home), jadi banyak pakai daster di rumah, sehingga permintaan naik. Tapi yang tertinggi penyebab inflasi disebabkan kenaikan tarif jalan tol," kata Dyah.

Rendahnya inflasi di suatu daerah juga bisa diukur berdasarkan nilai tukar petani (NTP). Di mana, NTP terus menurun sejak awal tahun 2020. Pada Februari NTP turun menjadi sebesar 99,85% dari 100,06.

Baca juga: Tanah Bergerak Akibat Guyuran Hujan Lebat, Ratusan Rumah di Tasikmalaya Rusak

"NTP di bawah 100 artinya petani sudah mulai mengalami defisit. Antara indek yang dibayar tidak sebanding dengan yang diterima," imbuh dia.

Baca juga: Desak Perpres Investasi Miras Dicabut, MUI: Jabar Incaran Investor Minuman Beralkohol

Turunnya NTP di Jawa Barat dikarenakan harga komoditas pertanian yang cukup rendah. Diantaranya komoditas tanaman pangan yang terus turun, perkebunan, peternakan, dan hasil komoditas nelayan yang juga terus turun.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)