Tertimbun Longsor, Pemuda di Gorontalo Berhasil Diselamatkan

GORONTALO - Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di Gorontalo mengakibatkan terjadinya longsor di Desa Leato, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo. Kamis (25/2/2021) malam.

Akibatnya, sejumlah rumah warga tertimbun longsor bahkan salah seorang warga diketahui bernama Imran Sahraen (29) tidak sempat menyelamatkan diri karen saat bencana itu terjadi, Imran sedang makan di bagian dapur. Dia pun tertimbun material tanah di sebagian tubuhnya.



Sejumlah warga yang mengetahui adanya bencana longsor langsung bergegas ke lokasi dan mendengar suara teriakan orang yang meminta tolong. Warga pun kaget dan mengetahui ada seseorang yang tertimbun tanah.

Personel gabungan TNI, Brimob, Pol Air, Polres Gorontalo Kota, BPBD, Tagana, Basarnas dan masyarakat sekitar yang terjun ke lokasi akhirnya menemukan Imran sedang tertimbu material longsor, beruntung dia berhasil diselamatkan.

Dit Samapta Polda Gorontalo yang mendapat informasi tersebut langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dengan mencari korban yang tertimbun serta membuka akses jalan akibat reruntuhan tanah longsor tersebut.



“Setelah mendapatkan informasi adanya bencana alam tanah longsor, dengan cepat kami langsung menuju ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak longsor tersebut,” kata Kombes Pol Achmad Surbana melalui Kanit 1 Si Pammat AKP Mohammad Haris yang memimpin Ditsamapta Polda Gorontalo.

Dalam proses pencarian tersebut, personel gabungan yang dibantu masyarakat sekitar bersama Dit Samapta Polda Gorontalo berusaha memberi pertolongan dan menggali timbunan tanah dengan peralatan seadanya.

“Korban yang tertimbun longsor berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dan langsung dievakuasike rumah sakit , selanjutnya personil Dit Samapta melakukan pembersihan bekas reruntuhan tanah longsor yang menutupi jalan,” ujar AKP Mohammad Haris, Jumat (26/2/2021).



Di tempat terpisah, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono mengatakan bahwa kehadiran Polri dan TNI membantu warga yang terkena bencana merupakan perwujudan bahwa negara hadir disaat masyarakat membutuhkan.

“Ditambah lagi dengan konsep Polri yang presisi, dimana dituntut sikap responsif / tanggap segera terhadap situasi kondisi yang mengharuskan kehadiran Polri selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” tuturnya.