Menurut dia, bagi seseorang yang sudah divaksin sekali pun harus tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) sampai kekebalan tubuhnya terbentuk. “Jadi 90 hari masa itu penguatan imun. 90 hari (setelah divaksin) tingkat kekebalannya Insya Allah sudah ada. Kalau hari ini vaksin terus pergi buka masker, ketemu orang OTG, kena lah. Jadi vaksin ini bukan kun fayakun. Jadi vaksin tentu masih tetap terapkan protokol kesehatan,” ungkap Nurdin.
Baca juga: Nurdin Abdullah Tegaskan Vaksin COVID-19 Solusi untuk Lindungi Diri
Upaya penanganan pengendalian COVID-19 di Sulsel juga tetap dimaksimalkan melalui program trisula atau tiga upaya pengendalian COVID-19 masih menjadi alternatif yang efektif dalam menekan penularan. Diantaranya,tracking massive,aggressive testing, hinggapublic health education.
Baca Juga:
Selain itu, Gubernur Sulsel sudah sejak lama menginisiasi program wisata duta COVID-19 . Sebuah program isolasi mandiri terpusat untuk penanganan pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 di beberapa hotel.
Program inipun kian menunjukan perkembangan dalam memberi kontribusi meningkatkan angka kesembuhan pasien COVID-19 di Sulsel. Sejak mulai dicanangkan April 2020 lalu, peserta yang dirawat melalui program wisata duta COVID-19 berkontribusi besar meningkatkan angka kesembuhan pasien terpapar COVID-19.
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien di Program Duta Covid-19 Sulsel Meningkat 94.70%
Saat ini, program vaksinasi COVID-19 di Sulsel terus berjalan. Tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) digenjot penyelesaiannya sebelum berlanjut tahapan berikutnya yang menyasar para pekerja di sektor pelayanan publik. Nurdin menyebut pelaksanaan vaksinasi di Sulsel berjalan lancar. Pihaknya pun menarget, seluruh sasaran penerima vaksin untuk nakes akan dirampungkan akhir Februari ini.