Nucleaus Farma Kembangkan Obat Antikanker Alami
loading...
A
A
A
BOGOR - Setelah sukses dengan Onogate™, kini Nucleus Farma (PT Natura Nuswantara Nirmala) mengembangkan riset Sticophus variegatus dengan target sebagai obat anti kanker alami. Ekstraksi Sticophus variegatus ini diproduksi menggunakan Biotechnology LTLP (Low Temperature and Low Pressure)..
Nucleus Farma menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang bisa menghasilkan produk serbuk berkualitas dari ekstraksi LTLP sehingga bisa mempertahankan zat aktif alami dari Sticophus variegatus. (Baca juga: Atasi Covid-19, Nucleus Farma Beri Bantuan ke RS Darurat Wisma Atlet )
Produk tersebut yang digadang-gadang akan dapat menggantikan cairan jelly gamat yang diproses dengan suhu tinggi. Zat aktif alami dari Sticophus variegatus sangat rentan terhadap suhu dan proses kimia. Sehingga proses yang dilakukan oleh Nucleus Farma merupakan bagian dari biotechnology process yang dikembangkan secara serius dan sudah dipatenkan. (Baca juga: Senyawa Baru Antikanker dan Antimalaria Ditemukan, Ternyata dari Tumbuhan di Indonesia Timur )
Pada pengembangan ini Nucleus Farma bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kimia LIPI-Puspiptek, akademisi dan praktisi untuk menemukan senyawa aktif sebagai antikanker. Saat ini kanker menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke. karena itu, Nucleus Farma mengembangkan obat kanker berbahan dasar alami.
Nucleus Farma pada Rabu (17/2/2021) memberikan informasi hasil penelitian analisis senyawa aktif dalam ekstrak Sticophus variegatus. Acara ini dihadiri CEO Nucleus Farma Edward Basilianus, Direktur Nucleus Farma Henryanto Komala, Komisaris Nucleus Farma Cipto Kokadir, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Prof Dr apt Syamsudin M Biomed dan dokter ahli kanker dan onkologi dr Manuel Hutapea Sp.OG (K) Onk serta dipandu apt Greesty F Swandiny M Farm.
“Nucleus Farma selalu mendukung dan aktif dalam pengembangan produk Indonesia Natural Medicine (INAMED), serta terbuka untuk bekerja sama dengan pihak akademisi, pemerintah dan praktisi,” kata CEO Nucleaus Farma Edwar Basilianus saat membuka acara, Rabu (17/2/2021).
Salah satu upaya agar meningkatkan produk INAMED yang aman, berkhasiat dan bermutu. Oleh karena itu, dengan terjalinnya kerjasama ini diharapkan dapat berlanjut. Sehingga produk Nucleus Farma dapat berkontribusi lebih kepada masyarakat”.
CEO Nucleus Farma mengatakan, suatu terobosan yang luar biasa sesuai moto Nucleus Farma yakni membantu menyehatkan bangsa. “Kami berharap produk-produk Nucleus Farma dapat dimanfaatkan oleh pasien kanker baik untuk penyembuhan maupun pencegahan,” kata dia.
Dia menjelaskan, Onogate™ adalah obat berbahan dasar alami, maka aman dikonsumsi setiap hari seperti jelly gamat. Dengan adanya Onogate™. “Kami berharap bisa menjadi solusi terapi dan pencegahan serta dapat membantu masyarakat Indonesia menjadi pilihan pengobatan alami menggunakan INAMED. Nucleus Farma akan terus melakukan pengujian ke tahapan proses selanjutnya,” kata dia.
Direktur Nucleus Farma, Henryanto Komala, mengatakan, Nucleus Farma adalah Bio-tech company yang memfokuskan diri menemukan produk-produk inovatif natural, menjadi perusahaan natural pharmaceutical pertama yang mendapatkan FDA registered facility di Indonesia.
“Kami selalu berupaya berinovasi menciptakan terobosan produk melalui hasil riset dan teknologi bekerjasama dengan para peneliti Indonesia yang mengenyam pendidikan post doctoral di Indonesia, Amerika, Jepang dan Jerman. Kami ingin memberikan kabar baik bahwa kita berhasil menemukan suatu senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, sebuah kolaborasi riset dengan LIPI Kimia Serpong. Riset ini merupakan riset pendahuluan dan akan ada penelitian yang lebih lanjut ke depannya,” kata dia.
Hasil riset disampaikan mantan Wakil Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Prof Syamsudin dengan simpulan hasil pengujian menunjukkan ada kandungan senyawa diantaranya alkaloid, flavonoid, steroid dan triterpenoid.
Senyawa tersebut adalah triterpen glikosida yang merupakan senyawa bioaktif menunjukkan aktivitas antikanker atau aktivitas sitotoksik. Senyawa tersebut sudah diberikan kode penamaan NAC1 (Nucleus Anticancer-1).
“Proses riset masih harus tetap dilakukan, sehingga dapat terbukti keamanan, kemanfaatan, khasiat serta mutunya. Perlu upaya untuk kolaborasi antara akademisi, industri, praktisi juga masyarakat guna mewujudkan obat antikanker alami. Sehingga potensi ekstrak Sticophus variegatus yang ada di dalam Onogate™ dapat dikembangkan menjadi obat antikanker sesuai dengan hasil penelitian ini,” kata Syamsudin.
Sementara itu, dokter ahli onkologi (kanker) dr Manuel Hutapea Sp OG(K)Onk menyambut positif dan sangat senang dengan ide yang disampaikan sebelumnya kepada CEO Nucleus Farma bahwa Onogate™ yang mengandung zat antikanker dari Sticophus variegatus, dapat dikembangkan menjadi obat antikanker alami. Hasilnya ada senyawa triterpen glikosida yang aktif sebagai antikanker.
Menurut Manuel, penelitian antikanker yang dilakukan Nucleus Farma sudah sangat sistematis dan terarah. Sehingga ke depan dr Manuel siap berkolaborasi untuk uji klinik dengan pasien-pasien kanker. Terutama untuk kanker payudara dan ovarium.
Nucleus Farma menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang bisa menghasilkan produk serbuk berkualitas dari ekstraksi LTLP sehingga bisa mempertahankan zat aktif alami dari Sticophus variegatus. (Baca juga: Atasi Covid-19, Nucleus Farma Beri Bantuan ke RS Darurat Wisma Atlet )
Produk tersebut yang digadang-gadang akan dapat menggantikan cairan jelly gamat yang diproses dengan suhu tinggi. Zat aktif alami dari Sticophus variegatus sangat rentan terhadap suhu dan proses kimia. Sehingga proses yang dilakukan oleh Nucleus Farma merupakan bagian dari biotechnology process yang dikembangkan secara serius dan sudah dipatenkan. (Baca juga: Senyawa Baru Antikanker dan Antimalaria Ditemukan, Ternyata dari Tumbuhan di Indonesia Timur )
Pada pengembangan ini Nucleus Farma bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kimia LIPI-Puspiptek, akademisi dan praktisi untuk menemukan senyawa aktif sebagai antikanker. Saat ini kanker menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di Indonesia setelah jantung dan stroke. karena itu, Nucleus Farma mengembangkan obat kanker berbahan dasar alami.
Nucleus Farma pada Rabu (17/2/2021) memberikan informasi hasil penelitian analisis senyawa aktif dalam ekstrak Sticophus variegatus. Acara ini dihadiri CEO Nucleus Farma Edward Basilianus, Direktur Nucleus Farma Henryanto Komala, Komisaris Nucleus Farma Cipto Kokadir, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Prof Dr apt Syamsudin M Biomed dan dokter ahli kanker dan onkologi dr Manuel Hutapea Sp.OG (K) Onk serta dipandu apt Greesty F Swandiny M Farm.
“Nucleus Farma selalu mendukung dan aktif dalam pengembangan produk Indonesia Natural Medicine (INAMED), serta terbuka untuk bekerja sama dengan pihak akademisi, pemerintah dan praktisi,” kata CEO Nucleaus Farma Edwar Basilianus saat membuka acara, Rabu (17/2/2021).
Salah satu upaya agar meningkatkan produk INAMED yang aman, berkhasiat dan bermutu. Oleh karena itu, dengan terjalinnya kerjasama ini diharapkan dapat berlanjut. Sehingga produk Nucleus Farma dapat berkontribusi lebih kepada masyarakat”.
CEO Nucleus Farma mengatakan, suatu terobosan yang luar biasa sesuai moto Nucleus Farma yakni membantu menyehatkan bangsa. “Kami berharap produk-produk Nucleus Farma dapat dimanfaatkan oleh pasien kanker baik untuk penyembuhan maupun pencegahan,” kata dia.
Dia menjelaskan, Onogate™ adalah obat berbahan dasar alami, maka aman dikonsumsi setiap hari seperti jelly gamat. Dengan adanya Onogate™. “Kami berharap bisa menjadi solusi terapi dan pencegahan serta dapat membantu masyarakat Indonesia menjadi pilihan pengobatan alami menggunakan INAMED. Nucleus Farma akan terus melakukan pengujian ke tahapan proses selanjutnya,” kata dia.
Direktur Nucleus Farma, Henryanto Komala, mengatakan, Nucleus Farma adalah Bio-tech company yang memfokuskan diri menemukan produk-produk inovatif natural, menjadi perusahaan natural pharmaceutical pertama yang mendapatkan FDA registered facility di Indonesia.
“Kami selalu berupaya berinovasi menciptakan terobosan produk melalui hasil riset dan teknologi bekerjasama dengan para peneliti Indonesia yang mengenyam pendidikan post doctoral di Indonesia, Amerika, Jepang dan Jerman. Kami ingin memberikan kabar baik bahwa kita berhasil menemukan suatu senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, sebuah kolaborasi riset dengan LIPI Kimia Serpong. Riset ini merupakan riset pendahuluan dan akan ada penelitian yang lebih lanjut ke depannya,” kata dia.
Hasil riset disampaikan mantan Wakil Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Prof Syamsudin dengan simpulan hasil pengujian menunjukkan ada kandungan senyawa diantaranya alkaloid, flavonoid, steroid dan triterpenoid.
Senyawa tersebut adalah triterpen glikosida yang merupakan senyawa bioaktif menunjukkan aktivitas antikanker atau aktivitas sitotoksik. Senyawa tersebut sudah diberikan kode penamaan NAC1 (Nucleus Anticancer-1).
“Proses riset masih harus tetap dilakukan, sehingga dapat terbukti keamanan, kemanfaatan, khasiat serta mutunya. Perlu upaya untuk kolaborasi antara akademisi, industri, praktisi juga masyarakat guna mewujudkan obat antikanker alami. Sehingga potensi ekstrak Sticophus variegatus yang ada di dalam Onogate™ dapat dikembangkan menjadi obat antikanker sesuai dengan hasil penelitian ini,” kata Syamsudin.
Sementara itu, dokter ahli onkologi (kanker) dr Manuel Hutapea Sp OG(K)Onk menyambut positif dan sangat senang dengan ide yang disampaikan sebelumnya kepada CEO Nucleus Farma bahwa Onogate™ yang mengandung zat antikanker dari Sticophus variegatus, dapat dikembangkan menjadi obat antikanker alami. Hasilnya ada senyawa triterpen glikosida yang aktif sebagai antikanker.
Menurut Manuel, penelitian antikanker yang dilakukan Nucleus Farma sudah sangat sistematis dan terarah. Sehingga ke depan dr Manuel siap berkolaborasi untuk uji klinik dengan pasien-pasien kanker. Terutama untuk kanker payudara dan ovarium.
(nth)