Okupansi RS Covid-19 di Kota Makassar Capai 90%

Kamis, 18 Februari 2021 - 13:10 WIB
loading...
Okupansi RS Covid-19 di Kota Makassar Capai 90%
Ilustrasi rumah sakit rujukan Covid-19. Foto: Dok Antara
A A A
MAKASSAR - Okupansi rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kota Makassar meningkat. Jumlah keterisian tempat tidur untuk pasien diakumulasikan mencapai 90%.

DPRD Kota Makassar menilai kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Kondisi ini harus diikuti dengan peningkatan fasilitas layanan kesehatan.



Ketua Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar , Abdul Wahab Tahir mengaku, peningkatan okupansi RS rujukan Covid-19 sudah diprediksi bakal terjadi. Apalagi seiring masih fluktuatifnya pertumbuhan Covid-19.

Dia berharap, pemerintah kota (pemkot) bisa segera memikirkan jangka pendek penanganan atas kondisi tersebut. Untuk solusi jangka panjangnya, diperlukan tambahan layanan kesehatan berupa RS.

Makanya, Wahab mendorong kelanjutan pembangunan dua RS tipe C di Kota Makassar. Di antaranya, RS Jumpandang Baru dan RS Batua. Kedua RS ini tidak hanya diharapkan mengakomodir penanganan pasien Covid-19 , namun secara umum mendekatkan layanan kesehatan di masyarakat.



"Soal okupansi RS ini sudah kami pikirkan sejak awal, makanya kita dorong penyelesaian dua RSUD kita ini, yakni RSUD Jumpandang Baru dan RSUD Batua," ujar Wahab kepada SINDOnews, kemarin.

Dia berharap, pembangunan bisa rampung tahun ini. Apalagi DPRD Kota Makassar sudah memberikan dukungan penganggaran kelanjutannya lewat APBD Kota Makassar 2021.

"Mudah-mudahan tahun ini RS Jumpandang Baru bisa selesai dan dapat segera beroperasi," harap Sekretaris DPD II Golkar Makassar tersebut.



Sementara khusus penanganan jangka pendek, Wahab meminta agar sosialisasi dan edukasi di masyarakat kembali dimasifkan. Penegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan Covid-19 perlu diperketat.

"Pelaksanaan prokes harus diperketat lakukan sosialisasi dan edukasi betapa pentingnya vaksinasi sebagai salah satu cara memutus rantai penyebaran virus Covid-19 ," tegas Wahab.

Sementara Ketua Tim Ahli Epidemiologi Satgas Covid-19 Makassar, Ansariadi membeberkan, meningkatkan okupansi RS rujukan terus dimonitoring. Jika semakin mengkhawatirkan, akan ada opsi terakhir yang terpaksa harus dilakukan.



"(Okupansi) rumah sakit sudah 90%. Kami sudah diskusi dengan bapak Pj Wali Kota (Rudy Djamaluddin) kalau terjadi lonjakan lagi, maka tidak ada jalan lain selain PSBB," papar dia.

Dia tak menampik, adanya okupansi RS yang meningkatkan ini sebagai efek masih bertumbuhnya kasus baru Covid-19 di Kota Makassar. Protokol kesehatan perlu ditegakkan kembali.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2768 seconds (0.1#10.140)