Sandiaga Uno Puji Event Banyuwangi Festival 2021 Berkonsep Hybrid
loading...
A
A
A
BANYUWANGI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno secara resmi meluncurkan kalender pariwisata (calendar of event) Banyuwangi Festival 2021, Rabu (17/2/2021). Peluncuran dipusatkan di Pendopo Banyuwangi. Menparekraf hadir secara virtual dari Jakarta
Sandiaga berharap, Banyuwangi Festival yang digelar dengan konsep hybrid alias memadukan online dan offline, bisa membuat sektor UMKM, ekonomi kreatif, dan pariwisata kembali bergeliat secara bertahap.
“Selamat untuk Banyuwangi yang terus berinovasi mengembangkan event-event wisata. Saya sangat mendukung kembalinya agenda Banyuwangi Festival sebagai salah satu cara untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Semoga dengan ini Banyuwangi tetap menjadi lokomotif pariwisata nasional,” kata Sandiaga.
Baca juga: Banyuwangi Bikin Kalender Wisata Berkonsep Hybrid Pertama di Indonesia
Banyuwangi Festival 2021 mengagendakan 102 event menarik. Mulai seni budaya, sport tourism, hingga event berbasis komunitas yang bakal digelar menggunakan konsep hybrid, yakni penggabungan antara konsep event online dan offline.
Sandiaga menilai, Banyuwangi adalah contoh daerah yang berhasil mengolaborasikan pariwisata dengan ekonomi kreatif, termasuk UMKM. Banyuwangi, menurut dia, membuktikan bahwa potensi alam yang didukung kreativitas warganya akan mampu memberikan dampak yang luar biasa.
"Banyuwangi adalah contoh daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Terima kasih inovasi-inovasinya dari Bupati Azwar Anas. Lewat beragam atraksi dalam balutan Banyuwangi Festival, Banyuwangi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan yang terbukti berimbas pada geliat ekonomi warganya,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Pantai Kenjeran Surabaya
“Saya percaya Banyuwangi ke depan akan tetap hits, menjadi trending topic di sektor ekonomi kreatif, dan viral seperti saat ini. Mari kita bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan ini, artinya kita telah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Anas mengatakan, Banyuwangi Festival yang telah digelar sejak 2012 merupakan kalender wisata tahun pertama yang disusun kabupaten/kota se-Indonesia secara terperinci dan terintegrasi. "Konsep calender of event ini akhirnya menjadi tren di berbagai daerah di Indonesia," jelas Anas.
Banyuwangi Festival, lanjut Anas, mampu menggerakkan ekonomi rakyat, dibuktikan dengan penurunan kemiskinan dan peningkatan pendapatan per kapita Banyuwangi secara sangat signifikan.
"Di tengah pandemi ini, kami telah bertekad menggelar kembali Banyuwangi Festival dengan berbagai adaptasi. Karena kami yakin Banyuwangi Festival bisa menjadi salah satu instrumen pemulihan ekonomi di masa pandemi dengan tiga tujuan utama. Yakni membangun optimisme rakyat, memeperkuat solidaristas sosial, dan membuka kembali lapangan kerja," jelasnya.
Ditambahkan Anas, pada tahun ini, Banyuwangi Festival mengusung konsep hybrid dalam pelaksanaannya. Konsep hybrid, menurut dia, akan menghadirkan pengalaman berbeda bagi wisatawan di Tanah Air. Konsep ini memberikan pengalaman ketika atraksi berlangsung tetap dapat dihadiri peserta offline dengan kapasitas tertentu dan protokol kesehatan ketat. Demikian juga melalui daring, peserta dapat merasakan ambience pertunjukan yang disajikan.
“Ini menjadi kampanye pariwisata yang kami harapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan saat pandemi usai. Saat warga enggan bepergian karena takut tertular Covid-19, kami sediakan atraksi yang bisa disaksikan baik secara langsung maupun virtual,” pungkasnya
Sandiaga berharap, Banyuwangi Festival yang digelar dengan konsep hybrid alias memadukan online dan offline, bisa membuat sektor UMKM, ekonomi kreatif, dan pariwisata kembali bergeliat secara bertahap.
“Selamat untuk Banyuwangi yang terus berinovasi mengembangkan event-event wisata. Saya sangat mendukung kembalinya agenda Banyuwangi Festival sebagai salah satu cara untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional. Semoga dengan ini Banyuwangi tetap menjadi lokomotif pariwisata nasional,” kata Sandiaga.
Baca juga: Banyuwangi Bikin Kalender Wisata Berkonsep Hybrid Pertama di Indonesia
Banyuwangi Festival 2021 mengagendakan 102 event menarik. Mulai seni budaya, sport tourism, hingga event berbasis komunitas yang bakal digelar menggunakan konsep hybrid, yakni penggabungan antara konsep event online dan offline.
Sandiaga menilai, Banyuwangi adalah contoh daerah yang berhasil mengolaborasikan pariwisata dengan ekonomi kreatif, termasuk UMKM. Banyuwangi, menurut dia, membuktikan bahwa potensi alam yang didukung kreativitas warganya akan mampu memberikan dampak yang luar biasa.
"Banyuwangi adalah contoh daerah yang mampu meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Terima kasih inovasi-inovasinya dari Bupati Azwar Anas. Lewat beragam atraksi dalam balutan Banyuwangi Festival, Banyuwangi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan yang terbukti berimbas pada geliat ekonomi warganya,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Pantai Kenjeran Surabaya
“Saya percaya Banyuwangi ke depan akan tetap hits, menjadi trending topic di sektor ekonomi kreatif, dan viral seperti saat ini. Mari kita bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan ini, artinya kita telah membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Anas mengatakan, Banyuwangi Festival yang telah digelar sejak 2012 merupakan kalender wisata tahun pertama yang disusun kabupaten/kota se-Indonesia secara terperinci dan terintegrasi. "Konsep calender of event ini akhirnya menjadi tren di berbagai daerah di Indonesia," jelas Anas.
Banyuwangi Festival, lanjut Anas, mampu menggerakkan ekonomi rakyat, dibuktikan dengan penurunan kemiskinan dan peningkatan pendapatan per kapita Banyuwangi secara sangat signifikan.
"Di tengah pandemi ini, kami telah bertekad menggelar kembali Banyuwangi Festival dengan berbagai adaptasi. Karena kami yakin Banyuwangi Festival bisa menjadi salah satu instrumen pemulihan ekonomi di masa pandemi dengan tiga tujuan utama. Yakni membangun optimisme rakyat, memeperkuat solidaristas sosial, dan membuka kembali lapangan kerja," jelasnya.
Ditambahkan Anas, pada tahun ini, Banyuwangi Festival mengusung konsep hybrid dalam pelaksanaannya. Konsep hybrid, menurut dia, akan menghadirkan pengalaman berbeda bagi wisatawan di Tanah Air. Konsep ini memberikan pengalaman ketika atraksi berlangsung tetap dapat dihadiri peserta offline dengan kapasitas tertentu dan protokol kesehatan ketat. Demikian juga melalui daring, peserta dapat merasakan ambience pertunjukan yang disajikan.
“Ini menjadi kampanye pariwisata yang kami harapkan bisa mendongkrak kunjungan wisatawan saat pandemi usai. Saat warga enggan bepergian karena takut tertular Covid-19, kami sediakan atraksi yang bisa disaksikan baik secara langsung maupun virtual,” pungkasnya
(msd)