Usai Bunuh Dalang Ki Anom Sekeluarga Secara Sadis, Sumani Buang Barang Bukti ke Sungai

Rabu, 17 Februari 2021 - 08:05 WIB
loading...
Usai Bunuh Dalang Ki Anom Sekeluarga Secara Sadis, Sumani Buang Barang Bukti ke Sungai
Tersangka pelaku keluar dari RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Selasa (16/2/2021) sore. Foto/iNews/Musyafa Musa
A A A
REMBANG - Tersangka kasus pembunuhan Ki Anom Subekti sekeluarga, Sumani (44) membuang barang bukti dari atas jembatan, ke sungai perbatasan antara Desa Ngadem, dengan Desa Mondoteko, Rembang.



Barang bukti yang dibuang meliputi dua buah ponsel milik korban dan balok kayu untuk sarana membunuh korban . Posisi Desa Ngadem, terletak di tengah-tengah, antara TKP Desa Turusgede, dengan rumah tersangka pelaku di Dusun Pandak, Desa Pragu, Kecamatan Sulang.



Pembuangan barang bukti terjadi setelah tersangka Sumani dengan sadis menghabisi Ki Anom Subekti, dan tiga orang lainnya di Desa Turusgede, Kabupaten Rembang. Kemudian tersangka melakukan perjalanan pulang ke rumahnya naik sepeda motor.



Penasehat hukum tersangka, Darmawan Budiharto mengutip keterangan tersangka saat mendampingi pemeriksaan oleh petugas Reskrim di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang, Senin (15/2/2021). "Ya benar dibuang ke sebelah utara jembatan. Tujuannya biar tindak pidana tidak diketahui, intinya untuk menghilangkan barang bukti ," ujarnya.

Tersangka beralasan balok kayu ia peroleh dari depan rumah korban. Sedangkan barang bukti senjata tajam berupa sabit, tersangka menyangkal. Sumani bersikukuh menghabisi nyawa korban dengan balok kayu seberat 3-5 Kg.

"Untuk sabit tidak diakui. Kalau ada bercak darah nempel di sabit, tersangka menjawab kemungkinan pas dia bersih-bersih darah di rumahnya seusai beraksi," terang Darmawan yang ditunjuk sebagai penasehat hukum tersangka oleh penyidik Polres Rembang ini.



Sungai Ngadem sendiri termasuk sungai besar dan satu jalur dengan muara Sungai Karanggeneng. Kepala Desa Ngadem, Darsono membenarkan saat hari kejadian antara tanggal 3-4 Februari 2021, kondisi debit air sungai meningkat , akibat hujan semalaman.

Dimungkinkan barang bukti terseret arus sungai. Tapi untuk kepastiannya, ia menyarankan bisa dilakukan pengecekan kalau air sungai mulai surut. "Saat ini airnya masih banyak, arusnya juga agak deras. Apa mungkin ditelusuri sampai Karanggeneng, jaraknya saja kira-kira 4 km dari sini," kata Darsono.



Pihak kepolisian sendiri sudah menyisir lokasi pembuangan barang bukti , untuk melakukan pencarian. Namun sampai Selasa (16/2/2021) sore barang bukti belum ditemukan, karena terkendala arus sungai dan lebatnya pepohonan.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1274 seconds (0.1#10.140)