Nurdin Abdullah Panen Perdana Benih Jagung Hibrida NASA-29 di Bone
loading...
A
A
A
"Ini tentu kami merasa terbantu dengan perusahaan ini," sebutnya.
NASA-29 memiliki umur panen 100 hari dengan warna biji kuning-oranye. Potensi hasil yang tinggi mencapai 13,5 t/ha. Selain potensi hasil yang tinggi, jagung ini memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai, karat, dan hawar.
Keunggulan jagung hibrida tongkol ganda NASA-29 ini adalah stay green, yaitu warna batang dan daun di atas tongkol masih hijau saat biji sudah masak/waktu untuk panen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pakan.
Jagung hibrida NASA-29 merupakan hasil persilangan antara galur inbrida G102612 sebagai tetua jantan dan MAL03 sebagai tetua betina. Kedua tetua tersebut memiliki gen bertongkol dua (prolifik) sehingga jagung hibridanya dapat bertongkol dua dengan persentase ≥70 persen pada kondisi lingkungan yang sesuai.
Adapun keunggulan jagung hibrida NASA 29 yakni: Pengisian biji pada tongkol penuh dan kelobot tertutup sempurna, rendemen biji >80%, batang kokoh, tahan terhadap serangan hawar daun, penyakit bulai dan busuk tongkol, mempunyai adaptasi yang cukup luas baik di dataran rendah sampai dataran tinggi.
Selain itu, NASA-29 mempunyai penampilandengan kelobot tertutup rapat sehingga jika panen saat kondisi hujan air hujan tidak mudah masuk ke tongkol yang dapat menyebabkan biji berkecambah.
Jagung hibrida NASA-29 telah didesiminasikan kepada masyarakat mulai tahun 2016 dalam skala luas. Para petani dengan cepat mengadopsi jagung hibrida NASA-29, sehingga program pemerintah untuk mewujudkan swasembada jagung berkelanjutan dapat dicapai.
(luq)