Dampingi Wapres Tinjau Korban Banjir, Wagub: Tambang Liar Penyebab Bencana
loading...
A
A
A
SUBANG - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Ma'ruf Amin meninjau korban banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Sabtu (13/2/2021).
Dalam kesempatan itu, Uu mengatakan, Provinsi Jabar merupakan daerah rawan bencana. Semua jenis kebencanaan, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, hingga tsunami berpotensi terjadi di Jabar. "Provinsi Jabar risiko tinggi (bencana), setiap tahun selalu ada bencana, baik bencana alam dan nonalam," kata Uu.
Dalam penanganan bencana, lanjut Uu, Pemprov Jabar selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota. "Dengan sigap, Gubernur Jabar memberikan instruksi dan tindakan yang diperlukan dalam setiap penanganan bencana," kata Uu.
Uu mengungkapkan, selain karena curah hujan, kerusakan lingkungan akibat penambangan ilegal menjadi faktor lain penyebab bencana di Jabar. Oleh karena itu, Pemprov Jabar intens melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menutup penambangan-penambangan ilegal.
"Informasi yang kami terima, kenapa ada air banyak ke Subang, adalah akibat saluran air jebol. Penyebabnya, di samping curah hujan yang sangat tinggi juga karena air yang datang ke Subang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Garut," papar Uu.
"Setelah kami meneliti, ternyata di aliran sungai dan hulu sungai, di wilayah Sumedang ditemukan adanya penambangan liar di wilayah Cimalaka," ungkap Uu. Baca juga: Korban Banjir di Karawang Capai 30 Ribu Jiwa, Bantuan Terus Mengalir
Sementara itu, Wapres RI, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa semua pihak harus berkolaborasi untuk menangani bencana. Dia pun mengajak semua pihak turun tangan menolong warga yang terdampak bencana."Penanganan bencana membutuhkan optimisme untuk perbaikan ke depan pascabencana, seperti pembangunan infrastruktur yang lebih baik, aman, serta membangun budaya masyarakat yang sadar dan waspada terhadap bencana," katanya.
"Tentunya, penanganan bencana tidak bisa oleh pemerintah sendirian. Organisasi selain pemerintah seperti swasta diharapkan memberikan kontribusinya. Mari sama-sama mengupayakan, pemulihan pascabencana," sambung Wapres.
Menurut Wapres, kolaborasi semua pihak dapat mengakselerasi rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana. "Saya lihat di lokasi pascabanjir Subang dan Karawang, kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, sudah ada pelibatan masyarakat dan relawan seperti dalam pendirian posko gawat darurat, distribusi bantuan, dan yang lainnya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Uu mengatakan, Provinsi Jabar merupakan daerah rawan bencana. Semua jenis kebencanaan, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, hingga tsunami berpotensi terjadi di Jabar. "Provinsi Jabar risiko tinggi (bencana), setiap tahun selalu ada bencana, baik bencana alam dan nonalam," kata Uu.
Dalam penanganan bencana, lanjut Uu, Pemprov Jabar selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota. "Dengan sigap, Gubernur Jabar memberikan instruksi dan tindakan yang diperlukan dalam setiap penanganan bencana," kata Uu.
Uu mengungkapkan, selain karena curah hujan, kerusakan lingkungan akibat penambangan ilegal menjadi faktor lain penyebab bencana di Jabar. Oleh karena itu, Pemprov Jabar intens melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan menutup penambangan-penambangan ilegal.
"Informasi yang kami terima, kenapa ada air banyak ke Subang, adalah akibat saluran air jebol. Penyebabnya, di samping curah hujan yang sangat tinggi juga karena air yang datang ke Subang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Garut," papar Uu.
"Setelah kami meneliti, ternyata di aliran sungai dan hulu sungai, di wilayah Sumedang ditemukan adanya penambangan liar di wilayah Cimalaka," ungkap Uu. Baca juga: Korban Banjir di Karawang Capai 30 Ribu Jiwa, Bantuan Terus Mengalir
Sementara itu, Wapres RI, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa semua pihak harus berkolaborasi untuk menangani bencana. Dia pun mengajak semua pihak turun tangan menolong warga yang terdampak bencana."Penanganan bencana membutuhkan optimisme untuk perbaikan ke depan pascabencana, seperti pembangunan infrastruktur yang lebih baik, aman, serta membangun budaya masyarakat yang sadar dan waspada terhadap bencana," katanya.
"Tentunya, penanganan bencana tidak bisa oleh pemerintah sendirian. Organisasi selain pemerintah seperti swasta diharapkan memberikan kontribusinya. Mari sama-sama mengupayakan, pemulihan pascabencana," sambung Wapres.
Menurut Wapres, kolaborasi semua pihak dapat mengakselerasi rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana. "Saya lihat di lokasi pascabanjir Subang dan Karawang, kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, sudah ada pelibatan masyarakat dan relawan seperti dalam pendirian posko gawat darurat, distribusi bantuan, dan yang lainnya," katanya.
(don)