Belum Ada PPKM Mikro, Aktivitas di Bandung Masih Normal
loading...
A
A
A
BANDUNG - Aktivitas di Kota Bandung terpantau masih berjalan normal, kendati pemerintah pusat telah memberlakukan PPKM Skala mikro hingga 22 Februari 2021 untuk wilayah dengan kasus COVID-19 tinggi.
Pantauan di lapangan, sampai saat ini aktivitas di Kota Bandung masih normal. Belum ada perubahan berarti terhadap aktivitas masyarakat. Warga masih melakukan aktivitas normal seperti biasa. Bahkan, relaksasi pusat perbelanjaan disambut positif masyarakat.
"Saya menyambut baik, karena ada kelonggaran waktu operasional yang biasanya sampai jam 8 malam, sekarang bisa sampai jam 9 malam. Pengunjung juga katanya dinaikan," jelas Heri, warga Bandung.
Heri yang juga driver ojeg online itu mengaku, jam impersonal yang lebih panjang diharapkan bisa menaikkan penumpang ojeg online. Karena akan semakin banyak warga yang jalan ke mal.
Baca juga: Cantiknya Wika Salim Naik Moge Membelah Jalanan Kota Bandung
Sementara itu, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Satgas Penanganan COVID-19 tingkat kecamatan akan mulai menyosialisasikan PPKM mikro secara berjenjang. "Sosialisasi dilakukan oleh camat, Satgas ini berjenjang. Camat itu ketua satgas di wilayahnya, fungsi perannya sama, bedanya ya hanya skala," kata dia.
Baca juga: Raih Gelar Doktor, Dede Yusuf Paparkan Penelitian Pekerja Migran Indonesia
Sedangkan untuk posko, Pemkot Bandung sudah menyepakati akan memanfaatkan kantor RT atupun RW. "Posko kita sepakati memanfaatkan kantor RT dan RW yang ada. Terlepas banyak, sedang dan tidak ada (kasus), itu harus ada (posko). Karena dalam rangka optimalisasi koordinasi, fungsinya mencegah semaksimal mungkin," imbuhnya.
Pantauan di lapangan, sampai saat ini aktivitas di Kota Bandung masih normal. Belum ada perubahan berarti terhadap aktivitas masyarakat. Warga masih melakukan aktivitas normal seperti biasa. Bahkan, relaksasi pusat perbelanjaan disambut positif masyarakat.
"Saya menyambut baik, karena ada kelonggaran waktu operasional yang biasanya sampai jam 8 malam, sekarang bisa sampai jam 9 malam. Pengunjung juga katanya dinaikan," jelas Heri, warga Bandung.
Heri yang juga driver ojeg online itu mengaku, jam impersonal yang lebih panjang diharapkan bisa menaikkan penumpang ojeg online. Karena akan semakin banyak warga yang jalan ke mal.
Baca juga: Cantiknya Wika Salim Naik Moge Membelah Jalanan Kota Bandung
Sementara itu, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Satgas Penanganan COVID-19 tingkat kecamatan akan mulai menyosialisasikan PPKM mikro secara berjenjang. "Sosialisasi dilakukan oleh camat, Satgas ini berjenjang. Camat itu ketua satgas di wilayahnya, fungsi perannya sama, bedanya ya hanya skala," kata dia.
Baca juga: Raih Gelar Doktor, Dede Yusuf Paparkan Penelitian Pekerja Migran Indonesia
Sedangkan untuk posko, Pemkot Bandung sudah menyepakati akan memanfaatkan kantor RT atupun RW. "Posko kita sepakati memanfaatkan kantor RT dan RW yang ada. Terlepas banyak, sedang dan tidak ada (kasus), itu harus ada (posko). Karena dalam rangka optimalisasi koordinasi, fungsinya mencegah semaksimal mungkin," imbuhnya.
(boy)