40 KK Korban Banjir Bandang Luwu Utara Kini Punya Hunian Tetap

Senin, 08 Februari 2021 - 23:05 WIB
loading...
40 KK Korban Banjir Bandang Luwu Utara Kini Punya Hunian Tetap
40 KK korban banjir bandang di Luwu Utara yang kehilangan tempat tinggalnya kini resmi memiliki hunian tetap. Foto: Humas Pemkab Luwu Utara
A A A
LUWU UTARA - 40 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir bandang 13 Juli 2020 lalu, kini resmi memiliki hunian tetap (huntap) .

Hunian tetap ini merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara .



40 KK memperoleh huntap melalui proses pengundian dengan protokol kesehatan yang ketat di lapangan upacara kantor bupati, Senin (8/2/2021). 166 KK korban bencana hadir.

40 unit huntap yang diserahkan ini merupakan huntap yang telah selesai proses pembangunannya. Letaknya berada di belakang RSUD Andi Djemma .

Pengundian dilakukan secara terbuka dan transparan, dengan memberikan kesempatan kepada tiga orang perwakilan calon pemilik huntap untuk melakukan pengundian sebanyak 10 kali, kemudian Bupati sebanyak lima kali pengundian, Ketua DPRD (5), perwakilan Polres Luwu Utara (5), Sekretaris Daerah (5), Ketua Pengadilan Negeri (5), dan perwakilan Kejari (5).

Dalam sambutannya, Bupati Indah Putri Indriani mengatakan bahwa bantuan huntap ini sifatnya stimulan saja, yang jika dirupiahkan senilai dengan Rp50 juta per unit.



“Perlu kita pahami bahwa bantuan ini sifatnya stimulan. Disebut stimulan, karena kita tahu bahwa belum ada orang yang membangun tuntas dengan nilai Rp50 juta,” jelas Indah .

“Dikatakan stimulan karena floor-nya tidak dikeramik. Dinding dalamnya juga tidak diaci. Bapak ibu diberi kesempatan untuk menata sendiri nantinya,” lanjut dia.

Kenapa bantuan huntap senilai Rp50 juta diberikan dalam bentuk pembangunan rumah? Indah menjelaskan bahwa pengalaman yang lalu di daerah lain, bantuan stimulan ini tidak tepat sasaran.

“Memang awalnya bantuan stimulan diberikan dalam bentuk uang, tapi banyak ditemukan di lapangan, bantuan yang diberikan tidak digunakan untuk mendirikan rumah. Itulah kemudian pemerintah kita, merubah kebijakannya dalam bentuk dana stimulan, dengan dibangunkan rumah secara langsung,” terang Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.



Lebih jauh dijelaskan, huntap ini tidak langsung dihibahkan begitu saja, karena berdasarkan aturan yang ada, huntap tetap akan dievaluasi setiap 5 tahun untuk memastikan bahwa bantuanini betul-betul dihuni, tidak dijual atau tidak disewakan.

“Prinsipnya adalah kita ingin memastikan apakah huntap ini dihuni atau tidak. Kalau tidak, kita akan alihkan. Jadi, mohon dipahami dari awal agar tidak ada lagi yang ribut-ribut di belakang,” jelasnya.

“Insyaallah, melalui lobi-lobi dan pendekatan yang kita lakukan, tahun ini sudah ada kejelasan pembangunan hunian tetap tahap berikutnya. Untuk itu, kepada bapak ibu yang memiliki lahan sendiri, segera melapor dan kami bangunkan rumah secara stimulan. Mohon doa dan dukungan kita semua agar ini bisa kita tuntaskan dalam waktu pertengahan tahun ini,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PRKP2, Syamsul Syair, menyebutkan, bahwa tahun ini kembali akan dibangun hunian tetap dari berbagai pihak yang ikut menyokong percepatan pengadaan hunian tetap bagi warga korban bencana di Luwu Utara.



“Insyaallah, tahun ini kembali akan dibangun 165 unit huntap di Porodoa dari Kementerian PUPR , 200 unit (pemprov), serta 1.008 unit dari BNPB, dan masih ada lagi bantuan dari beberapa pihak,” pungkasnya.

Berikut nomor undian 40 KK yang resmi memiliki hunian tetap di Kelurahan Bone Tua, Masamba, melalui proses pengundian: 159, 126, 004, 039, 046, 078, 160, 152, 066, 083, 073, 138, 122, 115, 124, 010, 035, 075, 069, 062, 056, 102, 057, 161, 028, 071, 026, 113, 136, 131, 054, 141, 023, 107, 147, 021, 020, 150, 130, dan 149.
(luq)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.140)