Pj Wali Kota Makassar Soroti Kondisi Pasar Tradisional
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kondisi pasar tradisional di Kota Makassar masih terlihat kumuh. Belum memenuhi ekspektasi karena tidak tertata dengan baik.
Bahkan masih banyak pedagang yang berjualan di tepi jalan. Padahal setiap pasar yang dikelola PD Pasar Makassar Raya sudah memiliki gedung sendiri.
Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin menilai penataan dan pengelolaan pasar sangat bergantung pada managemen dan leadership. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab PD Pasar Makassar Raya menghadirkan pasar yang tertata dan terkelola dengan baik.
"Kalau ide-ide kreativitasnya terbatas maka sulit menghasilkan konsep-konsep yang kreatif. Kalau tidak ada konsep, yah begitu-begitu saja," tegas Rudy.
Menurut dia, selain dari sisi leadership perlu ada ketegasan dalam menata pedagang pasar. Regulasi yang sudah disusun harus ditegakkan. Tidak boleh lemah. "Saya yakin tidak ada pedagang pasar yang mau jorok. Semua mau bersih dan mau diatur. Kalau bersih pasar, banyak pembeli yang datang. Ujung-ujungnya yang diuntungkan itu pedagang," ujar dia.
Kata dia, pasar merupakan salah satu prioritas. Ini sesuai dengan visi pariwisata Pemkot. Sehingga perlu ada trobosan yang diambil PD Pasar Makassar Raya .
"Misalnya pedagang pasar tidak perlu lagi datang membawa barangnya, tidak perlu lagi menunggu barangnya di pasar. Melainkan dengan memanfaatkan teknologi," papar dia.
Bagi dia, penerapan teknologi tidak serta merta menghilangkan identitasnya sebagai pasar tradisional .
Rudy berharap posisi pasar di Makassar bisa seperti Provinsi Bali. Mampu mendorong sektor pariwisata Kota Makassar. Jadi tempat favorit dikunjungi para wisatawan.
"Kita mau seperti itu. Bagaimana pasar kita juga mampu menopang pariwisata Makassar," harap dia.
Hanya saja sejauh ini, pengelolaan pasar masih jauh dari harapan. Kesan kumuh dan jorok masih melekat.
"Kalau dipikir tentu tidak ada pelapak yang ingin berjualan di tempat seperti itu. Kembali lagi ini terletak pada manajemen pengelolaannya," ungkap dia.
Rudy menekankan PD Pasar Makassar Raya harus melakukan inovasi yang out of the box. Jangan terjebak pada pola kinerja lama. Hanya fokus memungut retribusi.
"Kalau turis datang mereka biasa cari pasar. Tetapi kalau lihat kondisi pasar, malu-malu kita," katanya.
Direktur Operasional PD Pasar Makassar Raya , Saharuddin Ridwan menjelaskan, saat ini beberapa inovasi tengah dikembangkan. Seperti melakukan kerja sama dengan aplikasi berbasis digital. Seperti Grab.
"Orang bisa belanja di pasar dengan memanfaatkan aplikasi ini. Kita juga punya call center. Mereka yang ingin belanja dari rumah juga bisa dibantu," pungkas dia.
Bahkan masih banyak pedagang yang berjualan di tepi jalan. Padahal setiap pasar yang dikelola PD Pasar Makassar Raya sudah memiliki gedung sendiri.
Pj Wali Kota Makassar , Rudy Djamaluddin menilai penataan dan pengelolaan pasar sangat bergantung pada managemen dan leadership. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab PD Pasar Makassar Raya menghadirkan pasar yang tertata dan terkelola dengan baik.
"Kalau ide-ide kreativitasnya terbatas maka sulit menghasilkan konsep-konsep yang kreatif. Kalau tidak ada konsep, yah begitu-begitu saja," tegas Rudy.
Menurut dia, selain dari sisi leadership perlu ada ketegasan dalam menata pedagang pasar. Regulasi yang sudah disusun harus ditegakkan. Tidak boleh lemah. "Saya yakin tidak ada pedagang pasar yang mau jorok. Semua mau bersih dan mau diatur. Kalau bersih pasar, banyak pembeli yang datang. Ujung-ujungnya yang diuntungkan itu pedagang," ujar dia.
Kata dia, pasar merupakan salah satu prioritas. Ini sesuai dengan visi pariwisata Pemkot. Sehingga perlu ada trobosan yang diambil PD Pasar Makassar Raya .
"Misalnya pedagang pasar tidak perlu lagi datang membawa barangnya, tidak perlu lagi menunggu barangnya di pasar. Melainkan dengan memanfaatkan teknologi," papar dia.
Bagi dia, penerapan teknologi tidak serta merta menghilangkan identitasnya sebagai pasar tradisional .
Rudy berharap posisi pasar di Makassar bisa seperti Provinsi Bali. Mampu mendorong sektor pariwisata Kota Makassar. Jadi tempat favorit dikunjungi para wisatawan.
"Kita mau seperti itu. Bagaimana pasar kita juga mampu menopang pariwisata Makassar," harap dia.
Hanya saja sejauh ini, pengelolaan pasar masih jauh dari harapan. Kesan kumuh dan jorok masih melekat.
"Kalau dipikir tentu tidak ada pelapak yang ingin berjualan di tempat seperti itu. Kembali lagi ini terletak pada manajemen pengelolaannya," ungkap dia.
Rudy menekankan PD Pasar Makassar Raya harus melakukan inovasi yang out of the box. Jangan terjebak pada pola kinerja lama. Hanya fokus memungut retribusi.
"Kalau turis datang mereka biasa cari pasar. Tetapi kalau lihat kondisi pasar, malu-malu kita," katanya.
Direktur Operasional PD Pasar Makassar Raya , Saharuddin Ridwan menjelaskan, saat ini beberapa inovasi tengah dikembangkan. Seperti melakukan kerja sama dengan aplikasi berbasis digital. Seperti Grab.
"Orang bisa belanja di pasar dengan memanfaatkan aplikasi ini. Kita juga punya call center. Mereka yang ingin belanja dari rumah juga bisa dibantu," pungkas dia.
(agn)