Catatan Ekonomi Jabar 2020, BPS Sebut Diwarnai PHK Massal hingga Penurunan Wisman

Jum'at, 05 Februari 2021 - 14:24 WIB
loading...
Catatan Ekonomi Jabar 2020, BPS Sebut Diwarnai PHK Massal hingga Penurunan Wisman
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - Setelah diterjang pandemi COVID-19 , ekonomi Jawa Barat sejak awal tahun 2020 tercatat merosot drastis. Kendati terus mengalami perbaikan, namun hingga akhir 2020 ekonomi provinsi dengan penduduk terbanyak ini tumbuh negatif, minus 2,39%.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat beberapa kejadian ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan makan minus. Di sisi lain, ada kegiatan ekonomi yang justru menopang laju ekonomi, kendati dihimpit pandemi.

Kepala BPS Jawa Barat Dyah Anugrah Kuswardani mengatakan, beberapa catatan yang memberi angin segar bagi ekonomi Jawa Barat dimulai dengan nilai tukar petani (NTP) yang terus membaik, naik 0,76%, konsumsi gas juga naik di tempat-tempat wisata.

Hal ini karena ditopang saat libur panjang. Kondisi itu juga membuat tingkat hunian hotel juga terus membaik. "Adanya pembangunan di Pangandaran, Tol Cisumdawu, proyek KA cepat dan PLTS yang terus jalan juga berkontribusi terhadap ekonomi. Juga sektor otomotif yang memberi diskon akhir tahun, DP ringan, dan hadiah kepada konsumen," papar dia, Jumat (5/2/2021).

Pilkada serentak yang digelar di delapan kota/kabupaten di Jawa Barat juga turut mendorong naiknya PDRB. Sementara di sektor investasi, realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada triwulan 4 mencapai Rp34,1 triliun naik dibanding triwulan 3. Realisasi ekspor juga mencapai USD7,481 juta atau naik 15,36%. Impor juga naik jadi USD2,518 juta.

Baca juga: Gunakan Incenerator Canggih, Jamed Musnahkan Ratusan Ton Limbah Medis COVID-19

Sementara, beberapa kegiatan ekonomi justru membuat laju PDRB di Jabar tumbuh minus. Angka inflasi pada 2020 terdaftar terendah selama 10 tahun terakhir, yaitu 2,18 persen.

BPS juga mencatat kunjungan wisatawan mancanegara ke Jabar pada 2020 turun 77,64 persen dibanding 2019. Cadangan emas juga tercatat menurun 10% serta proyek fisik pemerintah dihentikan atau batalkan. PSBB juga membuat pembatalan cuti sehingga wisata turun dan transportasi rendah.

Baca juga: Masih Resesi, Pertumbuhan Ekonomi Jabar di Akhir 2020 Minus 2,39 Persen

"Realisasi belanja pemerintah juga turun, terutama pada belanja pegawai barang dan jasa. Tapi belanja bansos naik. Kami juga mencatat 20.000 karyawan di PHK terutama di sektor manufaktur," imbuh dia.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2950 seconds (0.1#10.140)