Dodi Samyana: Produksi Telur Ayam Lokal Berkurang
loading...
A
A
A
SENTANI - Kepala Dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten Jayapura, Dodi Samyana mengatakan, sampai saat ini produksi telur ayam lokal di Kabupaten Jayapura sangat berkurang. Hal ini juga menyebabkan kurangnya stock telur di Kabupaten Jayapura. Kondisi ini disebabkan karena banyak ayam pada peternak lokal yang sudah afker dan juga jumlahnya juga sudah berkurang.
"Ketersediaan telur ini yang bermasalah. Stok telur di Kabupaten Jayapura saat ini berkurang karena ayam petelur milik peternak lokal ini sudah banyak yang afker, dan beberapa juga stoknya yang sudah berkurang. Jadi ada yang afker dan ada yang stoknya berkurang," kata Dodi Samyana, Jumat (17/4/2020).
Dikatakan, sampai saat ini, hasil produksi telur ayam lokal dalam sehari itu hanya menghasilkan 15.600 butir. Sementara untuk kebutuhan konsumsi telur di Kabupaten Jayapura itu sangat tinggi.
"Anggap saja 1 orang itu 6 telur itu perhitungan dari MBM nya, sehingga untuk konsumsi yang harus disiapkan dalam sehari itu membutuhkan 29.000 butir telur," katanya.
Lanjut dia, jumlah kebutuhan itu belum lagi dihitung untuk keperluan produksi aneka jenis kue. Sejauh ini untuk menutupi kekurangan telur di Kabupaten Jayapura, pemerintah sudah mendatangkan telur dari luar daerah.
Namun apabila pasokan telur dari luar berkurang atau terlambat, maka sangat mengganggu ketersediaan atau stok telur di Kabupaten Jayapura. Akibat kelangkaan ini, sebelumnya stock telur di Kabupaten Jayapura sempat berkurang hingga menyebabkan harga jual telur sangat tinggi yakni mencapai Rp130.000 per rak. Namun harga sempat turun setelah adanya pasokan telur dari Surabaya beberapa waktu lalu.
"Sekarang stoknya sudah agak lumayan harganya itu sekitar Rp75.000 sampai Rp80.000 satu rak," ujarnya.
Kendati demikian menurutnya ketahanan telur itu biasanya hanya mampu bertahan satu sampai dua minggu saja, kondisi ini juga tidak didukung dengan hasil hasil produksi telur lokal Kabupaten Jayapura. Sehingga untuk mengatasi kekurangan telur ini pihaknya berencana akan mencari beberapa solusi, seperti rencana pembelian telur ayam untuk menekan harga jangan sampai kembali melambung.
"Kita juga berencana membeli telur, karena dana kita belum keluar kita beli untuk antisipasi pasar saja. Kita beli untuk kita jual lagi dengan harga standar agar harga itu tidak melambung tinggi. Kita baru punya kemampuan untuk 5000 butir saja untuk sementara," katanya.
"Ketersediaan telur ini yang bermasalah. Stok telur di Kabupaten Jayapura saat ini berkurang karena ayam petelur milik peternak lokal ini sudah banyak yang afker, dan beberapa juga stoknya yang sudah berkurang. Jadi ada yang afker dan ada yang stoknya berkurang," kata Dodi Samyana, Jumat (17/4/2020).
Dikatakan, sampai saat ini, hasil produksi telur ayam lokal dalam sehari itu hanya menghasilkan 15.600 butir. Sementara untuk kebutuhan konsumsi telur di Kabupaten Jayapura itu sangat tinggi.
"Anggap saja 1 orang itu 6 telur itu perhitungan dari MBM nya, sehingga untuk konsumsi yang harus disiapkan dalam sehari itu membutuhkan 29.000 butir telur," katanya.
Lanjut dia, jumlah kebutuhan itu belum lagi dihitung untuk keperluan produksi aneka jenis kue. Sejauh ini untuk menutupi kekurangan telur di Kabupaten Jayapura, pemerintah sudah mendatangkan telur dari luar daerah.
Namun apabila pasokan telur dari luar berkurang atau terlambat, maka sangat mengganggu ketersediaan atau stok telur di Kabupaten Jayapura. Akibat kelangkaan ini, sebelumnya stock telur di Kabupaten Jayapura sempat berkurang hingga menyebabkan harga jual telur sangat tinggi yakni mencapai Rp130.000 per rak. Namun harga sempat turun setelah adanya pasokan telur dari Surabaya beberapa waktu lalu.
"Sekarang stoknya sudah agak lumayan harganya itu sekitar Rp75.000 sampai Rp80.000 satu rak," ujarnya.
Kendati demikian menurutnya ketahanan telur itu biasanya hanya mampu bertahan satu sampai dua minggu saja, kondisi ini juga tidak didukung dengan hasil hasil produksi telur lokal Kabupaten Jayapura. Sehingga untuk mengatasi kekurangan telur ini pihaknya berencana akan mencari beberapa solusi, seperti rencana pembelian telur ayam untuk menekan harga jangan sampai kembali melambung.
"Kita juga berencana membeli telur, karena dana kita belum keluar kita beli untuk antisipasi pasar saja. Kita beli untuk kita jual lagi dengan harga standar agar harga itu tidak melambung tinggi. Kita baru punya kemampuan untuk 5000 butir saja untuk sementara," katanya.
(atk)