Musda Golkar, Eks Kontestan Pilkada Maros Berebut Diskresi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dua bakal calon ketua Golkar Maros berebut diskresi dari DPP untuk maju di musyawarah daerah (musda). Keduanya ialah eks calon wakil bupati (cawabub) Maros, Suhartina Bohari dan Andi Ilham Nadjamuddin.
Baik Suhartina maupun Ilham memang harus memiliki diskresi dari DPP untuk bisa mendaftar sebagai calon ketua. Alasannya, kedua figur eksternal ini tersandung syarat, yakni belum menjadi pengurus selama lima tahun sebelumnya.
Suhartina sebagai cawabub Maros terpilih mengaku belum mendapatkan diskresi, namun pihaknya memang mengharapkan hak istimewa tersebut. "Belum ada perkembangan," ujarnya, Senin (1/2/2021).
Ketua DPD I Golkar Sulsel, HM Taufan Pawe (TP) tengah menjalani isolasi mandiri usai terpapar Covid-19 . Hal itu diyakini Suhartina menjadi alasan belum keluarnya diskresi dari DPP. "Kita tunggu dulu, karena Pak Ketua (TP) lagi sakit. Jadi kita tunggu dulu beliau sehat," ucap Suhartina .
Namun demikian, Suhartina mengklaim sudah mengantongi sejumlah dukungan dari pemilik suara di musda Golkar Maros . Untuk mendaftar, kandidat memang wajib mengantongi minimal 30% suara. Dia mengaku sudah meminta izin kepada 20 pemilik suara di Golkar Maros untuk maju di musda. "Sudahmi (ketemu dengan pemilik suara)," jelasnya.
Sementara itu, Ilham juga tak menampik bahwa dirinya juga membutuhkan diskresi untuk maju di musda Golkar Maros . Kalau dapat hak istimewa, pihaknya bakal maju.
"Kalau Ketua DPD I Golkar Sulsel (Taufan Pawe) memberikan diskresi, pasti saya akan maju, karena saya ini bukan pengurus," tandasnya.
Ilham menuturkan, sudah melakukan komunikasi dengan para pemilik suara. Di musda Golkar Maros , ada 20 suara yang diperebutkan calon ketua.
"Dari hubungan biologis, saya bukan orang baru di Golkar . Dan saya selalu melakukan komunikasi dengan seluruh pengurus Golkar dari dulu. Artinya komunikasi tidak pernah sekat walau pilkada kemarin beda usungan," paparnya.
Soal persaingan mendapatkan diskresi, Ilham tak mempersoalkannya. Mantan ASN ini meminta semua calon ketua yang maju di musda bersaing sehat.
"Nanti kita lihat, siapa yang mendapatkan diskresi yang pastinya kita tidak boleh saling menjegal, karena itu hak orang. Silakan masing-masing mencari haknya, siapa nanti mendapatkan restu (diskresi) pasti didukung oleh Golkar ," ungkapnya.
Baik Suhartina maupun Ilham memang harus memiliki diskresi dari DPP untuk bisa mendaftar sebagai calon ketua. Alasannya, kedua figur eksternal ini tersandung syarat, yakni belum menjadi pengurus selama lima tahun sebelumnya.
Suhartina sebagai cawabub Maros terpilih mengaku belum mendapatkan diskresi, namun pihaknya memang mengharapkan hak istimewa tersebut. "Belum ada perkembangan," ujarnya, Senin (1/2/2021).
Ketua DPD I Golkar Sulsel, HM Taufan Pawe (TP) tengah menjalani isolasi mandiri usai terpapar Covid-19 . Hal itu diyakini Suhartina menjadi alasan belum keluarnya diskresi dari DPP. "Kita tunggu dulu, karena Pak Ketua (TP) lagi sakit. Jadi kita tunggu dulu beliau sehat," ucap Suhartina .
Namun demikian, Suhartina mengklaim sudah mengantongi sejumlah dukungan dari pemilik suara di musda Golkar Maros . Untuk mendaftar, kandidat memang wajib mengantongi minimal 30% suara. Dia mengaku sudah meminta izin kepada 20 pemilik suara di Golkar Maros untuk maju di musda. "Sudahmi (ketemu dengan pemilik suara)," jelasnya.
Sementara itu, Ilham juga tak menampik bahwa dirinya juga membutuhkan diskresi untuk maju di musda Golkar Maros . Kalau dapat hak istimewa, pihaknya bakal maju.
"Kalau Ketua DPD I Golkar Sulsel (Taufan Pawe) memberikan diskresi, pasti saya akan maju, karena saya ini bukan pengurus," tandasnya.
Ilham menuturkan, sudah melakukan komunikasi dengan para pemilik suara. Di musda Golkar Maros , ada 20 suara yang diperebutkan calon ketua.
"Dari hubungan biologis, saya bukan orang baru di Golkar . Dan saya selalu melakukan komunikasi dengan seluruh pengurus Golkar dari dulu. Artinya komunikasi tidak pernah sekat walau pilkada kemarin beda usungan," paparnya.
Soal persaingan mendapatkan diskresi, Ilham tak mempersoalkannya. Mantan ASN ini meminta semua calon ketua yang maju di musda bersaing sehat.
"Nanti kita lihat, siapa yang mendapatkan diskresi yang pastinya kita tidak boleh saling menjegal, karena itu hak orang. Silakan masing-masing mencari haknya, siapa nanti mendapatkan restu (diskresi) pasti didukung oleh Golkar ," ungkapnya.
(luq)