Suhartina Bohari Kantongi Rekomendasi Kosgoro 1957 Maju di Musda Golkar
loading...
A
A
A
MAROS - Meski belum pernah menyatakan diri akan maju bertarung di musda Golkar Maros , calon wakil bupati Maros peraih suara tertinggi, Suhartina Bohari , diam-diam telah mengantongi rekomendasi dari salah satu sayap partai beringin, Kosgoro1957 .
Rekomendasi itu diserahkan oleh ketua PDK Kosgoro 1957 Maros, Fahry Makkasau kepada Suhartina . Dalam pernyataan tertulisnya, Fahry menyebut Golkar amat susah hidup tanpa bersama kekuasaan.
"Jika menganalisa konstalasi yang ada maka fokus akan saya tujukan ke HT ( Hj Tina ). Kemunculkan namanya sebagai bakal calon ketua Golkar bukan faktor kebetulan, tetapi ada pusaran kepentingan yang sedang berputar kencang di pusat kekuasaan," katanya, Senin (4/1/2020).
Eks Wakil Ketua DPRD Maros itu menyebut, dirinya telah menduga rencana musda Golkar Maros sebelum pilkada akan batal. Benar saja, prediksi itu terbukti, di mana saat ini Golkar Maros melalui Plt Ketua Rahman Pina menganulir seluruh keputusan awal.
"Pasca pilkada, melahirkan kebijakan baru dari TP ( Taufan Pawe ), proses musda yang sudah disiapkan oleh PA (Patarai Amir) dianulir, PA sendiri lalu dicopot dan digantikan oleh Rahman Pina sebagai Plt Ketua Golkar Maros dengan tugas utama melaksanakan musda Tk II," terangnya.
Dengan hadirnya sejumlah nama yang pernah bertarung di pilkada, seperti Tajerimin dan Ilham Nadjamuddin, menurut Fahry akan membuat musda Golkar Maros bak pilkada jilid 2. Belum lagi eks Ketua Golkar, Patarai Amir dan Sekretarsinya, Anwar Abdullah juga akan ikut bertarung.
"Musda ini akan seperti pilkada jilid dua dengan hadirnya sejumlah nama seperti Tajerimin, Ilham Nadjamuddin, Suhartina, Patarai Amir dan juga Anwar Abdullah," lanjutnya.
Lebih lanjut, politisi senior dari Golkar itu menyebut posisi Patarai Amir yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Maros sangat terancam. Jika salah strategi, maka jabatannya saat inipun, berpeluang akan dilengserkan.
"Risiko politik yang harus siap dihadapi PA memang sangat berat, sebab salah sedikit jangankan jabatan Ketua Golkar, posisi Ketua DPRD pun bisa-bisa lepas. Situasi sedang tidak berpihak kepadanya, belum lagi jika karma politik terjadi padanya, akan berakhir tragis," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Suhartina Bohari belum mau memberikan komentar perihal majunya ia di musda Golkar Maros . Ia mengaku masih menunggu dan melihat situasi dulu. "Wait and see dulu lah," singkatnya.
Rekomendasi itu diserahkan oleh ketua PDK Kosgoro 1957 Maros, Fahry Makkasau kepada Suhartina . Dalam pernyataan tertulisnya, Fahry menyebut Golkar amat susah hidup tanpa bersama kekuasaan.
"Jika menganalisa konstalasi yang ada maka fokus akan saya tujukan ke HT ( Hj Tina ). Kemunculkan namanya sebagai bakal calon ketua Golkar bukan faktor kebetulan, tetapi ada pusaran kepentingan yang sedang berputar kencang di pusat kekuasaan," katanya, Senin (4/1/2020).
Eks Wakil Ketua DPRD Maros itu menyebut, dirinya telah menduga rencana musda Golkar Maros sebelum pilkada akan batal. Benar saja, prediksi itu terbukti, di mana saat ini Golkar Maros melalui Plt Ketua Rahman Pina menganulir seluruh keputusan awal.
"Pasca pilkada, melahirkan kebijakan baru dari TP ( Taufan Pawe ), proses musda yang sudah disiapkan oleh PA (Patarai Amir) dianulir, PA sendiri lalu dicopot dan digantikan oleh Rahman Pina sebagai Plt Ketua Golkar Maros dengan tugas utama melaksanakan musda Tk II," terangnya.
Dengan hadirnya sejumlah nama yang pernah bertarung di pilkada, seperti Tajerimin dan Ilham Nadjamuddin, menurut Fahry akan membuat musda Golkar Maros bak pilkada jilid 2. Belum lagi eks Ketua Golkar, Patarai Amir dan Sekretarsinya, Anwar Abdullah juga akan ikut bertarung.
"Musda ini akan seperti pilkada jilid dua dengan hadirnya sejumlah nama seperti Tajerimin, Ilham Nadjamuddin, Suhartina, Patarai Amir dan juga Anwar Abdullah," lanjutnya.
Lebih lanjut, politisi senior dari Golkar itu menyebut posisi Patarai Amir yang kini menjabat sebagai Ketua DPRD Maros sangat terancam. Jika salah strategi, maka jabatannya saat inipun, berpeluang akan dilengserkan.
"Risiko politik yang harus siap dihadapi PA memang sangat berat, sebab salah sedikit jangankan jabatan Ketua Golkar, posisi Ketua DPRD pun bisa-bisa lepas. Situasi sedang tidak berpihak kepadanya, belum lagi jika karma politik terjadi padanya, akan berakhir tragis," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Suhartina Bohari belum mau memberikan komentar perihal majunya ia di musda Golkar Maros . Ia mengaku masih menunggu dan melihat situasi dulu. "Wait and see dulu lah," singkatnya.
(luq)