BNPB: Lebih dari 1 Juta Jiwa Terdampak Gempa M6,2 di Sulawesi Barat

Senin, 01 Februari 2021 - 12:07 WIB
loading...
BNPB: Lebih dari 1 Juta Jiwa Terdampak Gempa M6,2 di Sulawesi Barat
Foto dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 1 juta jiwa atau sebanyak 1.058.857 jiwa terdampak dari gempa bumi M6,2 di Sulawesi Barat pada 15 Januari 2021 lalu.

“Bahwa dampak dari gempa bumi M6,2 di Sulawesi Barat tersebut telah menyebabkan korban jiwa terdampak sebanyak lebih 1 juta jiwa catatan ada di kami,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam Focus Group Discussion (FGD) Gempa Bumi di Sulawesi Barat secara virtual, Senin (1/2/2021).

Sementara itu total kerugian akibat gempa di Sulbar ini tercatat sebanyak Rp829 miliar. “Dan tentunya kerugian yang sampai saat ini masih diberikan catatan sebesar Rp829 miliar, ini pun masih dalam pencatatan dan masih kita harus upayakan dan memberikan bantuan kepada masyarakat pasca gempa ini terhadap kerusakan infrastruktur rumah yang rumah yang rusak berat dan ringan,” ungkap Raditya.

Sementara itu, total wilayah yang terdampak dari gempa M6,2 di Sulawesi Barat yakni 1.655.802 hektare (ha). Dimana luas wilayah yang terdampak di Majene 89.181 ha, Mamasa 297.766 ha, Mamuju 477.468 ha, Mamuju Tengah 287.834 ha, Mamuju Utara 294.668 ha, Polewali Mandar 208,885 ha.

Raditya juga mengatakan jika Presiden Joko Widodo sejak terjadi gempa juga telah menginstruksikan kepada Kepala BNPB, Doni Monardo dan juga Menteri Sosial, Tri Rismaharini untuk turun langsung ke lokasi gempa. Baca juga: Gempa Majene M4,4, BMKG: Gempa Bumi Dangkal Akibat Aktivitas Sesar Lokal

“Dan sejak kejadian bencana gempa bumi tanggal 15 Januari tersebut, bapak Presiden Jokowi telah memerintahkan secara langsung arahan kepada Kepala BNPB dan juga Menteri Sosial langsung menuju meninjau lokasi. Untuk melihat apa yang harus dilakukan dalam proses evakuasi tersebut dan kebutuhan-kebutuhan apa dalam memenuhi kebutuhan mereka,” ungkap Raditya.

Raditya mengatakan dalam proses evakuasi dilakukan tim oleh gabungan Basarnas bersama TNI/Polri juga ada tim SAR yang hadir untuk melakukan evakuasi.

“BNPB juga langsung dengan koordinasi pembentukan Posko dan seterusnya, juga dilakukan tanggap darurat dan tentunya pemerintah daerah dengan sigap langsung menetapkan status tanggap darurat dan langsung dipimpin dan Danrem tentunya dan DPD yang selalu tanggap penanganan darurat tersebut. Sekali lagi kami apresiasi langkah cepatnya dari teman-teman di daerah,” kata Raditya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.9010 seconds (0.1#10.140)