Terima Gelar Adat Tolaki Mekongga, Pangdam XIV Hasanuddin: Ini Kehormatan dan Amanah
loading...
A
A
A
KENDARI - Raja Mekongga Khaerun Dahlan dan Ketua Dewan Adat Muh Jayadin memberikan gelar adat Tolaki Mekongga kepada Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka saat melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) , Jumat (28/1/2021).
Ketua Dewan Adat Mekongga yang juga Wakil Bupati Kolaka, Muh Jayadin mengatakan, tidak semua tamu mendapatkan gelar kehormatan, hanya orang-orang yang memiliki kriteria yang sudah di musyawarahkan oleh Dewan Adat dan Majelis Adat serta diputuskan oleh Raja. “Semakin besar penghormatan yang kita berikan, semakin besar pula penghormatan yang kita dapatkan,” ungkap Wakil Bupati Kolaka, Jumat (29/1/2021).
Senada diungkapkan Raja Mekongga, Khaerun Dahlan bahwa penyematan gelar ini harus melalui musyawarah bersama Majelis Adat Mekongga, Dewan Adat Mekongga serta bersama tokoh adat lainnya.
Menurutnya, pemberian gelar Anakia kepada seseorang tidaklah sembarangan, karena harus melalui proses serta karena harus melalui proses serta musyawarah terlebih dahulu. Gelar Anakia Pobendeno Wonia Mekongga sesuai kedudukan daerah Kolaka yang masuk dalam wilayah pertahanan Kodam XIV/Hasanuddin bersama daerah Provinsi Sulbar dan Sulsel.
“Pobendeno artinya pelindung, karena kapasitas Beliau sebagai Pangdam yang melindungi suatu wilayah termasuk Kerajaan Mekongga atau Wonua Mekongga yang masuk ke dalam wilayah territorial (Kodam XIV/Hasanuddin),” ungkap Raja Mekongga, di Kolaka, (29/1/2021).
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka menyampaikan rasa bangga dan penuh kehormatan kepada seluruh yang hadir. Pemberian gelar adat Tolaki Mekongga kepada dirinya tidak saja sebagai kehormatan, tapi juga merupakan suatu amanah atas kepercayaan yang luar biasa dari kerajaan Tolaki Mekongga yang akan dipegang teguh.
“Ini akan menjadi spirit dalam menjalankan amanah, sebuah kebahagiaan dan kebanggaan baik secara pribadi maupun kedinasan, saya sangat berterimakasih,” kata Pangdam dalam rilis yang diterima MNC Media, Jumat (29/1/2021).
Dengan pemberian gelar ini kata Pangdam, kini dirinya telah menjadi bagian dari keluarga besar Mekongga. “Saya akan menjalankan amanah ini untuk menjaga dan melindungi seluruh masyarakat Mekongga, semoga ini menjadi berkah bagi Bumi Mekongga dan ini merupakan sebuah kehormatan dan amanah yang harus saya kerjakan,” tegas Andi Sumangerukka.
Sebelum mendapatkan penganugerahan gelar kehormatan, Mayjen TNI Andi Sumangerukka berziarah di makam Raja ke – 8 Sangia Nibandera dengan terlebih dahulu melaksanakan acara Meparamisi Masiara Koburu atau Permisi Ziarah Kubur bersama Raja Mekongga dan permaisuri, Ketua Majelis Adat dan Ketua Dewan Adat Mekongga, Bupati serta Forkompimda Kab Kolaka dan Danrem 143/HO serta Dandim 1412/Kolaka.
“Dalam kunjungan kerja selama dua hari di Kolaka, Pangdam juga meresmikan masjid Manunggal Nurul Amri Ansumar, penanaman pertama cocoa di area cocoa center terintegrasi Kolaka Utara (Kolut) yang merupakan produk unggulan Pemkab Kolut,” kata Kapenrem 143/HO Mayor Arm Sumarsono dalam rilisnya.
Selain penyematan gelar adat, di Makam Sangia Nibandera, Pangdam juga menerima sertifikat gelar adat. Dengan penganugerahan gelar tersebut, maka saat ini , Mayjen TNI Andi Sumangerukka melekat gelar Anakia Pobendeno Mekongga.
Andi Sumangerukka pernah menjabat sebagai Danrem 143/HO dari mulai tahun 2012-2013, kemudian sebagai Kabinda Sultra BIN tahun 2013-2015 dan saat ini menjabat sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin sejak 2020 hingga kini. “Dengan rekam jejak tersebut, tentu kiprah Beliau tidak saja tumbuh dan besar di Kendari, namun juga mendedikasikan dirinya untuk masyarakat Sultra cukup lama,”ujar tandas Sumarsono.
Ketua Dewan Adat Mekongga yang juga Wakil Bupati Kolaka, Muh Jayadin mengatakan, tidak semua tamu mendapatkan gelar kehormatan, hanya orang-orang yang memiliki kriteria yang sudah di musyawarahkan oleh Dewan Adat dan Majelis Adat serta diputuskan oleh Raja. “Semakin besar penghormatan yang kita berikan, semakin besar pula penghormatan yang kita dapatkan,” ungkap Wakil Bupati Kolaka, Jumat (29/1/2021).
Senada diungkapkan Raja Mekongga, Khaerun Dahlan bahwa penyematan gelar ini harus melalui musyawarah bersama Majelis Adat Mekongga, Dewan Adat Mekongga serta bersama tokoh adat lainnya.
Menurutnya, pemberian gelar Anakia kepada seseorang tidaklah sembarangan, karena harus melalui proses serta karena harus melalui proses serta musyawarah terlebih dahulu. Gelar Anakia Pobendeno Wonia Mekongga sesuai kedudukan daerah Kolaka yang masuk dalam wilayah pertahanan Kodam XIV/Hasanuddin bersama daerah Provinsi Sulbar dan Sulsel.
“Pobendeno artinya pelindung, karena kapasitas Beliau sebagai Pangdam yang melindungi suatu wilayah termasuk Kerajaan Mekongga atau Wonua Mekongga yang masuk ke dalam wilayah territorial (Kodam XIV/Hasanuddin),” ungkap Raja Mekongga, di Kolaka, (29/1/2021).
Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka menyampaikan rasa bangga dan penuh kehormatan kepada seluruh yang hadir. Pemberian gelar adat Tolaki Mekongga kepada dirinya tidak saja sebagai kehormatan, tapi juga merupakan suatu amanah atas kepercayaan yang luar biasa dari kerajaan Tolaki Mekongga yang akan dipegang teguh.
“Ini akan menjadi spirit dalam menjalankan amanah, sebuah kebahagiaan dan kebanggaan baik secara pribadi maupun kedinasan, saya sangat berterimakasih,” kata Pangdam dalam rilis yang diterima MNC Media, Jumat (29/1/2021).
Dengan pemberian gelar ini kata Pangdam, kini dirinya telah menjadi bagian dari keluarga besar Mekongga. “Saya akan menjalankan amanah ini untuk menjaga dan melindungi seluruh masyarakat Mekongga, semoga ini menjadi berkah bagi Bumi Mekongga dan ini merupakan sebuah kehormatan dan amanah yang harus saya kerjakan,” tegas Andi Sumangerukka.
Sebelum mendapatkan penganugerahan gelar kehormatan, Mayjen TNI Andi Sumangerukka berziarah di makam Raja ke – 8 Sangia Nibandera dengan terlebih dahulu melaksanakan acara Meparamisi Masiara Koburu atau Permisi Ziarah Kubur bersama Raja Mekongga dan permaisuri, Ketua Majelis Adat dan Ketua Dewan Adat Mekongga, Bupati serta Forkompimda Kab Kolaka dan Danrem 143/HO serta Dandim 1412/Kolaka.
“Dalam kunjungan kerja selama dua hari di Kolaka, Pangdam juga meresmikan masjid Manunggal Nurul Amri Ansumar, penanaman pertama cocoa di area cocoa center terintegrasi Kolaka Utara (Kolut) yang merupakan produk unggulan Pemkab Kolut,” kata Kapenrem 143/HO Mayor Arm Sumarsono dalam rilisnya.
Selain penyematan gelar adat, di Makam Sangia Nibandera, Pangdam juga menerima sertifikat gelar adat. Dengan penganugerahan gelar tersebut, maka saat ini , Mayjen TNI Andi Sumangerukka melekat gelar Anakia Pobendeno Mekongga.
Andi Sumangerukka pernah menjabat sebagai Danrem 143/HO dari mulai tahun 2012-2013, kemudian sebagai Kabinda Sultra BIN tahun 2013-2015 dan saat ini menjabat sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin sejak 2020 hingga kini. “Dengan rekam jejak tersebut, tentu kiprah Beliau tidak saja tumbuh dan besar di Kendari, namun juga mendedikasikan dirinya untuk masyarakat Sultra cukup lama,”ujar tandas Sumarsono.
(nic)