Ridwan Kamil Cari 5.000 Anak Muda Jabar untuk Jadi Petani

Kamis, 28 Januari 2021 - 01:10 WIB
loading...
Ridwan Kamil Cari 5.000 Anak Muda Jabar untuk Jadi Petani
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengajak anak-anak muda Jabar Terjun bertani lewat program revolusi pertanian 4.0. Foto/@ridwankamil
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meluncurkan terobosan besar lewat program revolusi pertanian 4.0 di provinsi yang dipimpinnya. Dia bahkan mengumumkan sedang mencari anak muda di Jawa Barat yang mau jadi petani dan akan disiapkan lahan untuk digarap.

Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram pribadinya, @ridwankamil. Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu bahkan siap meminjamkan lahan-lahan subur milik Pemprov Jabar seluas masing-masing 2.000 meter persegi untuk 5.000 anak-anak muda Jabar. Artinya, total luasan lahan yang disiapkan mencapai 1.000 hektare.



“DICARI 5000 ANAK MUDA JAWA BARAT YANG MAU BELA NEGARA DENGAN MENJADI PETANI 4.0," tulis Emil. “Daripada nganggur dan banyak rebahan melamun karena COVID, mending gabung aja,” seru Kang Emil dalam akunnya.

Tidak hanya meminjamkan lahan subur, Emil pun menyiapkan permodalan dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb). Bahkan, kata Emil, produk pertanian yang dikembangkan para milenial itu bakal langsung dibeli oleh PT Agro Jabar, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar yang fokus menggarap agrobisnis. "Pendaftaran akan dimulai minggu depan. Daripada jadi pengangguran kan?" sebut Emil.



Meski begitu, untuk bergabung dan mendapatkan fasilitas dalam program tersebut, Emil memberikan syarat bahwa setiap peserta wajib tinggal di desa. “Menikahi gadis desa adalah pilihan," imbuhnya.

Lebih lanjut Kang Emil menuturkan, program tersebut merupakan rencana besarnya di tahun 2021 menyusul pencanangan revolusi pertanian 4.0 di Jabar yang dimulai dengan peresmian smart green house di Wanaraja, Garut, beberapa waktu lalu.



Dia menerangkan, smart green house yang menerapkan sistem pengairan infus tersebut mampu menghasilkan produk pertanian hingga dua kali lipat, padahal konsumsi air hanya 20% dari biasanya. Melalui sistem itu pun, bertani dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa terpengaruh dinamika cuaca. “HAYU (Ayo), Tinggal di desa, rejeki kota dan bisnis mendunia," ajaknya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)