Sebulan 3 Kasus Pembunuhan Sadis di Denpasar Bali, Kriminolog: Ini Peringatan

Minggu, 24 Januari 2021 - 10:58 WIB
loading...
Sebulan 3 Kasus Pembunuhan...
Adriana Simeonova (29), bule cantik asal Slovakia dibunuh pria yang pernah dicintainya, Lorens Parera (30) di Sanur, Denpasar, Bali. Foto/Facebook
A A A
DENPASAR - Potret kriminalitas di Denpasar, Bali, belakangan ini agak mengkhawatirkan. Dalam sebulan, publik dihentakkan oleh tiga kasus pembunuhan sadis.


Terbaru, seorang perempuan warga negara asing asal Slovakia, Adriana Simeanova (29) ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di bagian leher di rumah kontrakannya di Jalan Pengiasan III Nomor 88 Sanur, Selasa (19/1/2021).
Sebulan 3 Kasus Pembunuhan Sadis di Denpasar Bali, Kriminolog: Ini Peringatan

Bule cantik asal Slovakia, Adriana Simeanova (29) dibunuh kekasihnya di rumah kontrakannya Jalan Pengiasan III Nomor 88 Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (19/1/2021). Foto/Facebook

Polisi bergerak cepat. Tiga jam setelah ditemukan terbunuh, pelakunya berhasil ditangkap. Dia adalah Lorens Parera (30), yang tidak lain adalah mantan pacar korban.
Sebulan 3 Kasus Pembunuhan Sadis di Denpasar Bali, Kriminolog: Ini Peringatan

Petugas memeriksa lokasi pembunuhanDwi Farica Lestari (23) di homestay Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12 Denpasar, Bali, Sabtu (16/1/2021). Foto/Ist

Tiga hari sebelumnya, Sabtu (16/1/2021), Dwi Farica Lestari (23), perempuan asal Subang, Jawa Barat, ditemukan tewas bersimbah darah di homestay yang disewanya di Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12 Denpasar. Hingga kini, polisi belum berhasil menangkap pelakunya.


Sebulan 3 Kasus Pembunuhan Sadis di Denpasar Bali, Kriminolog: Ini Peringatan

Petugas mengevakuasi jenazahNi Putu Widiastiti (24), teler bank yang dibunuh di rumahnya Jalan Kertanegara Gang Widura Denpasar, Bali, Kamis, 31 Desember 2020. Foto/Ist

Akhir tahun lalu, tepatnya Kamis, 31 Desember 2020, warga ibu kota provinsi Bali ini juga dikagetkan dengan terbunuhnya teller cantik bank, Ni Putu Widiastiti (24) di Jalan Kertanegara Gang Widura Denpasar.


Yang lebih mengejutkan, pelakunya adalah Putu AHP, bocah berusia 14 tahun yang juga tetangga korban. Putu yang tinggal ngekos bersama orangtuanya di belakang rumah korban nekat membunuh karena kepergok saat akan mencuri.

Kriminolog Universitas Udayana Gde Made Suardana menyebut, 3 kasus pembunuhan beruntun yang terjadi dalam rentang waktu belum genap satu bulan itu memprihatinkan. Selain sadis, korbannya adalah perempuan yang sama-sama berusia muda.

Rentetan pembunuhan itu sekaligus menjadi peringatan baik bagi kepolisian dan warga. "Polisi harus meningkatkan pengamanan dan warga harus lebih care dengan yang ada di sekitarnya," kata Suardana.

Menurutnya, kasus itu tidak terlepas dari situasi saat ini, dimana pandemi membuat orang semakin nekat melakukan kejahatan. "Situasi susah sekarang, orang sulit mencari nafkah, tapi tetap ingin mendapatkan sesuatu," jelas Suardana.

Dalam situasi sekarang, lanjutnya, orang akan makin berani melakukan kejahatan, meski tempat yang menjadi sasaran sudah dilengkapi dengan penjaga keamanan dan kamera pengawas CCTV.

Masyarakat juga tidak bisa hanya mengandalkan kepolisian dalam soal kemanan. "Polisi sudah melakukan dengan patroli, tapi tidak mungkin bisa menjangkau semuanya," imbuh dia.

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Suardana yakin polisi bisa menangkap pelaku dan mengungkap motifnya. "Bali ini kecil, saya percaya polisi bisa segera mengungkapnya," ujarnya.

Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra mengatakan, pencurian disertai kekerasan (curas) merupakan salah satu kasus menonjol selama pandemi.

Namun untuk kasus pembunuhan sejatinya menunjukkan penurunan di sepanjang tahun 2020. "Tahun 2020 ada 529 kasus. Turun 33,4 persen dibandingkan tahun 2019 sebanyak 795 kasus," kata Putu Jayan.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9107 seconds (0.1#10.140)