Dewan Usul Penambahan Kolam Retensi Atasi Banjir di Antang

Jum'at, 22 Januari 2021 - 08:33 WIB
loading...
Dewan Usul Penambahan Kolam Retensi Atasi Banjir di Antang
Warga berjalan menerobos banjir yang merendam kawasan permukiman warga di Antang Blok 10, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/1/2021). Foto: SINDOnews/Muchtamir Zaide
A A A
MAKASSAR - DPRD Kota Makassar mengusulkan adanya penambahan kolam retensi atau danau serapan guna mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa banjir kembali terjadi di wilayah Antang dan merendam sekitar 500 rumah. Sebanyak 158 warga dilaporkan mengungsi akibat tingginya banjir hingga ke dada orang dewasa.

Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar , Fasruddin Rusli mengatakan danau Balang Tonjong sebagai kolam retensi peredam banjir di wilayah Perumnas Antang sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya akibat volume air yang berlebih.

Kolam retensi harus ditambah untuk mengimbangi volume air di wilayah-wilayah rendah di dekat sungai, seperti di Romang Tangayya Blok 8 dan 10 Perumnas Antang .

"Di Balang Tonjong itu sudah penuh volume air, itukan salah satu penunjang penangkal banjir wilayah sekitar. Artinya apa, di sana itu sudah kalah, ini perlu ada serapan baru di sekitar situ," katanya, Kamis (21/1/2021).

Kendati demikian, penyelesaian kolam retensi akan menjadi tantangan lantaran harga lahan di Kota Makassar cukup tinggi. Apalagi lahan yang digunakan sebagai kolam retensi harus luas agar cukup untuk menampung keseluruhan volume air, baik saat intensitas hujan sedang tinggi maupun mengatasi air kiriman dari wilayah lain.



Fasruddin melanjutkan, pemerintah masih harus mengkaji persoalan ini dengan meninjau lahan Fasum dan Fasos di wilayah Antang yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi anggaran pengeluaran.

"Jadi ini setidaknya butuh beberapa daerah serapan yang sepadan dengan Balang Tonjong, luasannya itu minimal 2 hektare supaya bisa menampung keseluruhan air ini. Jadi tetap pemerintah harus selesaikan ini, cari fasum dan fasos di sana kalau masih kurang (lahan) anggarkan saja," urainya.

Dia mengaku, Komisi C siap mendukung pengadaan tersebut untuk APBD 2022 jika penambahan kolam retensi tersebut telah dikaji dan urgen dibutuhkan.

"Ini cukup besar pasti, jadi kalau misalkan memang dibutuhkan kita akan siapkan nanti, bahas di 2021 ini untuk digunakan di APBD 2022," lanjutnya.

Acil, sapaan akrab Fasruddin, mengatakan persoalan ini harus diselesaikan dengan totalitas, karena banjir di Kecamatan Manggala membutuhkan solusi jangka panjang.

Sebelumnya Ketua Komisi C DPRD Kota Makassar , Abdi Asmara mengakui penambahan kolam retensi dapat menjadi solusi jitu untuk atasi banjir di sejumlah wilayah Kota Makassar.

Namun upaya penambahan tidak bisa serta merta dilakukan, perlu kajian mendalam untuk menyesuaikan kebutuhan luasan. Apalagi pengadaan sangat sulit dilakukan di tengah kota yang notabene paling banyak dilanda.

"Contoh misalnya di wilayah Urip Simoharjo di depan Kantor Gubernur, kan sudah ada sebenarnya kolam di situ yang dibangun, tetapi karena debit air yang lebih besar dari pada penampungannya, sehingga terjadi genangan dan banjir ," katanya.

(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5511 seconds (0.1#10.140)