
“Meski sejak April 2020 lalu hingga sekarang Gunung Anak Krakatau belum mengalami letusan dahsyat. Sekarang dalam fase istirahat untuk mengumpulkan energi namun demikian karena berada pada status level II atau Waspada, masyarakat atau wisatawan tetap diimbau tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah,” kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi.
Andi Suardi mengatakan, berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas Gunung Anak Krakatau mengalami enam kali gempa dengan amplitudo 8-21 mm dengan lama gempa 5-10 detik, satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-20 mm dominan 3 mm. Selain itu tercatat ada empat kali gempa hembusan dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 17-30 detik
Baca: Volkanolog ITB: Krakatau, Dari Era Kegelapan dan Masa Depannya
Baca Juga:
“Sampai saat ini Gunung Anak Krakatau masih berstatus Waspada Level II. Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah,” kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi.
Baca juga: Kepala Badan Geologi: Suara Dentuman Bukan dari Letusan Gunung Anak Krakatau
Menurut Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Andi Suardi, laporan dari pos pengamatan juga mencatat gunung api dengan ketinggian 157 mdpl tersebut gunung kabut, asap kawah tidak teramati, cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan, cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan. Suhu udara sekitar 21.9-26.7°c. serta kelembaban 50-72 persen.
(sms)