Warganya Meninggal Karena Sulit Cari Darah, Kades Usul Dirikan Kampung Donor

Rabu, 20 Januari 2021 - 17:07 WIB
loading...
Warganya Meninggal Karena...
Pemerintahan Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, KBB, mengusulkan didirikan kampung donor di wilayahnya agar ketika ada warga yang butuh darah bisa cepat tertangani. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG BARAT - Kepala Desa (Kades) Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Eli mengajukan usulan agar dibentuk kampung donor di wilyahnya. Pihaknya mengaku, keberadaan kampung donor darah diharapkan bisa mengatasi kendala mendapat darah yang dibutuhkan oleh pasien yang membutuhkan donor.

"Kami ingin di desa ini berdiri kampung donor sebagai solusi ketika warga ada yang butuh darah. Kejadian sebelumnya jadi pelajaran bagi kami, ada warga yang meninggal karena kesulitan mendapatkan donor darah," ucapnya, Rabu (20/1/2021). Baca juga: Efikasi Tinggi, Pendonor Plasma Darah untuk Pasien Covid-19 Rendah

Eli menceritakan, dua minggu lalu seorang warganya yang sedang sakit harus meninggal dunia akibat kekurangan darah. Dirinya sudah berupaya mencari ke PMI dan pihak rumah sakit namun darah yang dibutuhkan tidak ada. Kondisi itu membuat pasien harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat pasokan darah yang dibutuhkan sulit dicari.

Hal tersebut menjadi pengalaman pahit bagi dirinya yang kehilangan salah seorang warganya, supaya tidak terjadi lagi di kemudian hari. "Saya sudah sering bawa pasien ke rumah sakit di Kota Bandung dan KBB, baru kemarin ada warga yang terkendala mendapatkan darah sehingga meninggal," kata dia.

Inisiator dan Pendiri Kampung Donor, KBB, Doding Komarudin membenarkan jika pihak Desa Sindangkerta ingin mengajukan didirikan kampung donor di wilayah mereka. Saat ini prosesnya sedang disusun dan jika tidak ada kendala pada Minggu (24/1/2021) akan didirikan kampung donor di desa tersebut. Baca juga: Bandung Barat Zona Merah, Ruang Isolasi Pasien COVID-19 RSUD Cikalongwetan Penuh

"Sekarang sudah ada delapan kampung donor yang didirikan, yakni di Mukapayung, Batulayang, Nanggerang, Karyamukti, Pangauban, Cijambu, Tanjungwangi, dan Ciptagumati. Jika tambah di Desa Sindangkerta maka jadi ada sembilan," sebutnya.

Dirinya meminta ketika kampung donor sudah didirikan maka harus diberikan edukasi ke masyarakat supaya menjadi pendonor dan terbiasa dengan donor darah. "Nantinya akan ada data base masyarakat pendonor, sehingga ketika ada yang butuh darah bisa dengan cepat tertangani," imbuhnya.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2185 seconds (0.1#10.140)