Bupati Lutra Bahas Inovasi Pendidikan di Diskusi Publik KAHMI Pangkep
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Bupati Kabupaten Luwu Utara (Lutra) , Indah Putri Indriani (IDP) didapuk jadi salah satu narasumber diskusi publik yang digelar KAHMI Pangkep , Selasa (19/1/2021).
Diskusi itu mengangkat tema “ Pendidikan jarak jauh (PJJ) di masa pandemi, antara tantangan dan harapan”. Diskusi publik ini digelar secara virtual. IDP mengikuti acara ini dari ruang kerjanya.
Dalam pemaparannya, IDP menjelaskan bahwa pendidikan, baik yang dilakukan secara daring atau dalam jaringan maupun luring atau luar jaringan, semuanya dilakukan dengan pertimbangan kesehatan. Sebab, saat ini belum memungkinkan pembelajaran tatap muka akibat Covid-19 .
Pembelajaran daring atau pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi jadi solusi utama menghindari Covid-19 . Cara ini kata IDP tentu harus didukung oleh fasilitas sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang mumpuni. Tidak hanya buat pendidik, tetapi juga buat peserta didik.
“Pemerintah daerah sudah ada kebijakan dengan dibaginya 2.000-an gawai atau tablet kepada para siswa untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh . Nah, satu masalah kita selesaikan, tapi masalah lain muncul lagi, yaitu bahwa tidak semua wilayah memiliki akses jaringan internet,” terangnya.
Meski begitu, hal ini tak harus membuat proses pembelajaran terhenti. Untuk mengatasinya, kata IDP , dibutuhkan berbagai inovasi yang tepat agar para peserta didik tetap bisa menikmati layanan pendidikan yang baik meski di tengah pandemi .
“Kita masih terus mencari pola yang tepat, dengan mencoba menghadirkan beberapa inovasi. Hasilnya, selama 10 bulan masa pandemi , kita bisa menghadirkan dua inovasi yang cukup menonjol, yaitu guru sahabat siswa dan guru inspiratif,” ungkap IDP .
Dijelaskan IDP , inovasi guru sahabat siswa hadir untuk mengatasi pembelajaran di wilayah yang sama sekali belum memiliki akses jaringan internet.
Diskusi itu mengangkat tema “ Pendidikan jarak jauh (PJJ) di masa pandemi, antara tantangan dan harapan”. Diskusi publik ini digelar secara virtual. IDP mengikuti acara ini dari ruang kerjanya.
Dalam pemaparannya, IDP menjelaskan bahwa pendidikan, baik yang dilakukan secara daring atau dalam jaringan maupun luring atau luar jaringan, semuanya dilakukan dengan pertimbangan kesehatan. Sebab, saat ini belum memungkinkan pembelajaran tatap muka akibat Covid-19 .
Pembelajaran daring atau pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi jadi solusi utama menghindari Covid-19 . Cara ini kata IDP tentu harus didukung oleh fasilitas sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang mumpuni. Tidak hanya buat pendidik, tetapi juga buat peserta didik.
“Pemerintah daerah sudah ada kebijakan dengan dibaginya 2.000-an gawai atau tablet kepada para siswa untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh . Nah, satu masalah kita selesaikan, tapi masalah lain muncul lagi, yaitu bahwa tidak semua wilayah memiliki akses jaringan internet,” terangnya.
Meski begitu, hal ini tak harus membuat proses pembelajaran terhenti. Untuk mengatasinya, kata IDP , dibutuhkan berbagai inovasi yang tepat agar para peserta didik tetap bisa menikmati layanan pendidikan yang baik meski di tengah pandemi .
“Kita masih terus mencari pola yang tepat, dengan mencoba menghadirkan beberapa inovasi. Hasilnya, selama 10 bulan masa pandemi , kita bisa menghadirkan dua inovasi yang cukup menonjol, yaitu guru sahabat siswa dan guru inspiratif,” ungkap IDP .
Dijelaskan IDP , inovasi guru sahabat siswa hadir untuk mengatasi pembelajaran di wilayah yang sama sekali belum memiliki akses jaringan internet.