FE UWG Malang Bahas Dampak Corona bagi Perekonomian Indonesia

Jum'at, 17 April 2020 - 12:18 WIB
loading...
FE UWG Malang Bahas...
Ketua Forum Dosen Akuntansi Publik (FDAP) Indonesia Novi memproyeksi perekonomian Indonesia diperkiraan akan melambat dan tetap tumbuh sekitar 2-3%. Foto/Ist
A A A
MALANG - Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia perlu penanganan secara tepat dan cepat. Sebab jika tak tertangani dengan baik, maka dapat menghancurkan sektor perekonomian Indonesia, bahkan dunia.

Dasar itulah yang memotivasi civitas akademik Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama (FE UWG) Malang untuk menggelar seminar daring bertajuk 'Dampak Covid 19 Terhadap Perekonomian Indonesia', Kamis (16/4/2020).

Penanggungjawab acara Choirul Anam mengatakan, seminar online ini diikuti oleh 90 peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat.

"Event ini merupakan bentuk produktivitas para civitas akademika UWG meskipun kami bekerja dari rumah (work from home)," kata Anam yang juga dosen Manajemen FE UWG.

Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Mercu Buana (FEB UMB) Jakarta, Harnovinsah yang didaulat sebagai narasumber seminar online mengatakan, wabah virus corona dan ketegangan geopolitik dunia berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian di tahun 2020.

Dia mengatakan, awal kemunculan Covid-19 ini berada di distrik Wuhan, China. Kemudian dengan sangat cepat menyebar luas ke seluruh dunia, sehingga disebut Pandemi.

Karena itu, Pemerintah Indonesia mengambil berbagai kebijakan diantaranya melakukan Refocusing anggaran pemerintah untuk penanganan Covid-19.

"Selain itu, Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang saat ini sudah diterapkan di 11 wilayah di Indonesia," kata Harnovinsah.

Acara yang dipandu oleh Dian Candra Dewi berlangsung dinamis. Tercatat 27 pertanyaan mengemuka dalam seminar daring itu.

Mahasiswa akuntansi, Gifta menanyakan apakah ada kemungkinan ekonomi Indonesia akan minus.

Ketua Forum Dosen Akuntansi Publik (FDAP) Indonesia Novi memproyeksi perekonomian Indonesia diperkiraan akan melambat dan tetap tumbuh sekitar 2-3%, sementara beberapa negara lain akan mengalamai pertumbuhan minus, seperti Amerika, Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol.

Dosen Manajemen Adya Hermawati melihat dampak Corona bagi keberlangsungan hidup UMKM. Dalam pandangan Adya, sebagian besar UMKM akan terpuruk, tetapi ada beberapa UMKM yang mengalihkan bisnisnya dengan membuat kebutuhan barang-barang yang langka, seperti APD, masker, dan handsanitezer.

Menurut Adya, jika masalah pandemi teratasi, maka pemerintah lebih mudah menyusun kebijakan-kebijakan yang akan membantu UMKM untuk bangkit kembali.

"Saya mengimbau kepada seluruh peserta seminar untuk tetap stay at home, belajar dan bekerja dari rumah saja, ayuk kita bantu Negara kita," pungkas dia.
(nth)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)