Baca juga: Temui Keluarga Korban, Sriwijaya Air Siap Penuhi Hak Mereka
"Ini (permintaan) istrinya, sudah mengikhlaskan dengan dasar mungkin temuan yang sekarang sudah kelihatan, juga nasihat-nasihat takziah sebelumnya itu sudah menerima bahwa ini takdir Allah," kata perwakilan keluarga Saeful Anwar.
Saeful menambahkan, salat gaib ini baru pertama kalinya dilaksanakan di kediaman Kapten Afwan semenjak musibah jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 . Akan tetapi, sempat digelar juga salat gaib di masjid komplek.
Baca Juga:
"Ini (salat goib) yang pertama di rumah duka. Tapi sebelumnya, malam Selasa kemarin pihak keluarga warga RW 10 juga sudah melaksanakan salat gaib di Masjid Ad Daulah dekat rumah," tambahnya.
Rencananya, salat gaib akan kembali digelar usai melaksanakan ibadah salat Jumat. Termasuk pengajian selama tujuh hari di kediaman Kapten Afwan . "Pengajian Insya Allah selama tujuh hari," terangnya.
Baca juga: Ditemukan Tewas Dalam Kantung Plastik, Mahasiswa Korban Penculikan Ini Anak Pejabat
Di sisi lain, Saeful yang merupakan sahabat dan tetangga dari Kapten Afwan itu mengaku keluarga berencana memakamkan jenazah sang kapten di Pemakamam Umum Pondok Rajeg, Kabupaten Bogor jika sudah ditemukan oleh tim SAR gabungan.
"Kalau (jenazah Kapten Afwan) ditemukan, akan diproses seperti pada umumnya," tutup Saeful. Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan nomor penerbangan SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB. Pesawat jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Baca juga: Garut Gempar, Antorium dan Philodendron Ditukar Rumah Setengah Miliar
Dari data manifest, pesawat diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
(eyt)