Seorang Siswi di Toraja Utara Nekat Gantung Diri Dalam Kamarnya
loading...
A
A
A
TORAJA UTARA - Seorang Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Toraja Utara berinisial DT, (18) nekat gantung diri di dalam kamarnya sendiri.
DT ditemukan tak bernyawa oleh ibu kandungnya berinisial M, (45) di dalam kamar sendiri di Desa Batu Lotong, Kecamatan Awan Rantekarua, Toraja Utara, Rabu, (13/01/2021).
Personel Polsek Rindingallo Bhabinkamtibmas Bripka Amos Tonapa mengatakan, korban ditemukan sudah meninggal dalam posisi tergantung pada balok kayu di pintu kamar oleh orang tuanya sekitar pukul 10.00 Wita.
Dirinya menjelaskan, awalnya, korban pamit kepada orang tuanya untuk pergi ke Makale dengan tujuan ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor.
"Namun tidak lama berselang, dia pulang lagi ke rumah dan langsung masuk ke dalam kamar. Setelah itu, dia tidak keluar," ujar Bripka Amos Tonapa.
Amos mengatakan, karena penasaran DT tidak kunjung keluar kamar, ibunya kemudian berinisiatif memanggil anaknya itu. Tapi tak disahuti. Kemudian, sang Ibu memeriksa kamar DT. Namun, saat akan diperiksa, pintu kamar terkunci.
Saat pintu kamar dibuka secara paksa, lanjutnya, ibunya kaget mendapati anaknya tergantung di depan pintu. Kerabat dan keluarga pun berdatangan ke rumah korban.
"Hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga juga menolak melakukan autopsi terhadap korban dan sudah menerima dengan iklas kematian korban murni karena gantung diri ," ujar Bripka Amos.
Sementara itu, ibu korban berinisial M, mengatakan sebelum anaknya ditemukan tewas gantung diri , DT baru saja pulang dari sekolah saat dan langsung naik ke atas rumah.
"Pada saat anak saya pulang dari sekolah saya berada di bawa kolong rumah dan menunggu anak saya untuk turun, namun tidak turun jadi saya naik ke atas rumah sambil memanggil namun tidak ada jawaban," kata ibu korban.
Dirinya mengatakan, saat periksa kamarnya dirinya kaget melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung di depan pintu kamar.
"Saya langsung memeluk anak saya sambil menangis," katanya.
Diketahui, selama tahun 2020 ada 16 kasus bunuh diri terjadi di wilayah Toraja Utara. Sementara di awal tahun 2021, kasus dugaan bunuh diri sudah terjadi tiga kasus di Toraja. Dua kasus di Kabupaten Tana Toraja dan satu kasus di Kabupaten Toraja Utara.
DT ditemukan tak bernyawa oleh ibu kandungnya berinisial M, (45) di dalam kamar sendiri di Desa Batu Lotong, Kecamatan Awan Rantekarua, Toraja Utara, Rabu, (13/01/2021).
Personel Polsek Rindingallo Bhabinkamtibmas Bripka Amos Tonapa mengatakan, korban ditemukan sudah meninggal dalam posisi tergantung pada balok kayu di pintu kamar oleh orang tuanya sekitar pukul 10.00 Wita.
Dirinya menjelaskan, awalnya, korban pamit kepada orang tuanya untuk pergi ke Makale dengan tujuan ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor.
"Namun tidak lama berselang, dia pulang lagi ke rumah dan langsung masuk ke dalam kamar. Setelah itu, dia tidak keluar," ujar Bripka Amos Tonapa.
Amos mengatakan, karena penasaran DT tidak kunjung keluar kamar, ibunya kemudian berinisiatif memanggil anaknya itu. Tapi tak disahuti. Kemudian, sang Ibu memeriksa kamar DT. Namun, saat akan diperiksa, pintu kamar terkunci.
Saat pintu kamar dibuka secara paksa, lanjutnya, ibunya kaget mendapati anaknya tergantung di depan pintu. Kerabat dan keluarga pun berdatangan ke rumah korban.
"Hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga juga menolak melakukan autopsi terhadap korban dan sudah menerima dengan iklas kematian korban murni karena gantung diri ," ujar Bripka Amos.
Sementara itu, ibu korban berinisial M, mengatakan sebelum anaknya ditemukan tewas gantung diri , DT baru saja pulang dari sekolah saat dan langsung naik ke atas rumah.
"Pada saat anak saya pulang dari sekolah saya berada di bawa kolong rumah dan menunggu anak saya untuk turun, namun tidak turun jadi saya naik ke atas rumah sambil memanggil namun tidak ada jawaban," kata ibu korban.
Dirinya mengatakan, saat periksa kamarnya dirinya kaget melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung di depan pintu kamar.
"Saya langsung memeluk anak saya sambil menangis," katanya.
Diketahui, selama tahun 2020 ada 16 kasus bunuh diri terjadi di wilayah Toraja Utara. Sementara di awal tahun 2021, kasus dugaan bunuh diri sudah terjadi tiga kasus di Toraja. Dua kasus di Kabupaten Tana Toraja dan satu kasus di Kabupaten Toraja Utara.
(agn)