Impian Ridwan Kamil, Wujudkan Kota Pelabuhan Patimban Mirip Rotterdam
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memiliki impian menjadikan Kota Pelabuhan Patimban yang dibangun di sekitar Pelabuhan Internasional Patimban bakal mirip Kota Pelabuhan Rotterdam di Belanda.
Impiannya itu disampaikan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil saat menjadi narasumber 'Public Expose Pelabuhan Patimban: Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia' oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (RI) yang digelar secara virtual, Kamis (7/1/2021).
Dalam paparannya, Kang Emil menjelaskan bahwa pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban oleh pemerintah pusat akan didukung pengembangan 13 kota baru di sekitarnya, salah satunya Patimban City atau Kota Maritim Patimban.
Menurut Kang Emil, Patimban City yang dibangun dengan konsep live, work, and play (tinggal, bekerja, dan rekreasi) akan menjadi kota maritim terbaik dengan populasi 1 juta penduduk untuk mendukung keberadaan pelabuhan terbaik, tercanggih, dan terbesar di Indonesia itu.
"Sehingga, suatu hari mirip Yokohama (di Jepang) atau Rotterdam (di Belanda) yang merupakan kota pelabuhan juga wisata, bukan kota pelabuhan yang keras dan tidak tertata," ungkap Kang Emil dalam keterangan resminya, Jumat (8/1/2021).
Tidak hanya itu, lanjut Kang Emil, Patimban City juga akan menjadi pintu pembuka kesuksesan Indonesia di masa depan, sehingga perlu direncanakan dan didesain dengan sangat baik.
"Kita pun ingin merancang kota pelabuhan terbaik di dunia minimal ASEAN dengan rancangan yang sangat komprehensif. Ada support pabrik, industri, dan berhubungan dengan kebutuhan Pelabuhan Patimban," tutur Kang Emil.
"Selain itu, kami tidak mau hanya jadi industri, nanti (di Patimban City) ada perkantoran, hotel, apartemen, ada hutan raya mangrove, lapangan golf, ada tempat rekreasi, ada Masjid Raya," lanjutnya.
Dia menegaskan, Patimban City tidak hanya mendukung Pelabuhan Patimban, tetapi juga menyokong pengembangan total 13 kota baru di kawasan Rebana Metropolitan.
"Jadi Patimban City support 13 kota baru di Rebana Metropolitan, jangan seolah-olah hanya untuk Pelabuhan Patimban saja, tapi juga untuk 13 kota baru yang belum lahir, tapi akan dilahirkan dalam 10 tahun ini," imbuhnya.
"Suatu saat Indonesia akan maju, 2045 tahun emas akan menjadi negara luar biasa. Itu visi dari provinsi, kami sangat berkepentingan Patimban sukses secara bisnis, tata ruang, dan ekonomi jangka panjang, serta sukses menyejahterakan rakyat Indonesia khususnya Jabar," sambung Kang Emil.
Rebana Metropolitan meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Subang, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.
Selama 20 tahun ke depan, Rebana Metropolitan diproyeksikan menghadirkan hampir lima juta lapangan pekerjaan serta mendorong pertumbuhan 4 sampai 5 persen terhadap ekonomi Jabar.
"Maka pertumbuhan (ekonomi) Indonesia pun akan meningkat, teragregasi oleh pertumbuhan Jabar karena Jabar mengisi satu per lima dari sisi populasi, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain (di Indonesia)," terangnya.
Dengan mimpi besar itu, Kang Emil mengusulkan agar kawasan Rebana Metropolitan, termasuk di dalamnya Pelabuhan Patimban dan Patimban City menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
(Baca juga: Ini Identitas Korban Tewas Tabrak Fuso Bermuatan Rongsokan di Tol Cipularang)
"Jadi kami mengusulkan agar Pak Menteri (Perhubungan) bisa perjuangkan agar kawasan Rebana Metropolitan ini menjadi PSN, sehingga yang kita bahas tentu tidak hanya Patimban tapi kawasan regionalnya dengan Patimban sebagai primadona," harapnya.
Kang Emil menilai, Rebana Metropolitan merupakan satu-satunya wilayah regional paling lengkap di Indonesia dengan pelabuhan dan bandara yang berdekatan, yakni Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
(Baca juga: Ciptakan Sinyal Komando Alarm Steeling, Yonarhanud 14/PWY Dapat Acungan Jempol Pangdam)
"Selain pelabuhan dan bandara yang dekat, kawasan regional ini juga dilewati jalan Tol Cipali dan dilewati jalur kereta api ke arah Cirebon dan Surabaya, sehingga bisa dimanfaatkan koneksi intermoda wilayah ini. Tanah juga relatif murah dengan UMR yang rendah," kata Kang Emil.
"Jadi sudah upah terjangkau, harga tanah tidak mahal, ada jalan tol, jalur kereta, ada pelabuhan, ada bandara. Inilah wajah masa depan Jabar, kawasan Rebana Metropolitan," tandasnya.
Lihat Juga: Bingkisan Doa dari Ratusan Anak Yatim untuk Ridwan Kamil-Siswono di Hari Terakhir Kampanye
Impiannya itu disampaikan Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil saat menjadi narasumber 'Public Expose Pelabuhan Patimban: Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia' oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (RI) yang digelar secara virtual, Kamis (7/1/2021).
Dalam paparannya, Kang Emil menjelaskan bahwa pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban oleh pemerintah pusat akan didukung pengembangan 13 kota baru di sekitarnya, salah satunya Patimban City atau Kota Maritim Patimban.
Menurut Kang Emil, Patimban City yang dibangun dengan konsep live, work, and play (tinggal, bekerja, dan rekreasi) akan menjadi kota maritim terbaik dengan populasi 1 juta penduduk untuk mendukung keberadaan pelabuhan terbaik, tercanggih, dan terbesar di Indonesia itu.
"Sehingga, suatu hari mirip Yokohama (di Jepang) atau Rotterdam (di Belanda) yang merupakan kota pelabuhan juga wisata, bukan kota pelabuhan yang keras dan tidak tertata," ungkap Kang Emil dalam keterangan resminya, Jumat (8/1/2021).
Tidak hanya itu, lanjut Kang Emil, Patimban City juga akan menjadi pintu pembuka kesuksesan Indonesia di masa depan, sehingga perlu direncanakan dan didesain dengan sangat baik.
"Kita pun ingin merancang kota pelabuhan terbaik di dunia minimal ASEAN dengan rancangan yang sangat komprehensif. Ada support pabrik, industri, dan berhubungan dengan kebutuhan Pelabuhan Patimban," tutur Kang Emil.
"Selain itu, kami tidak mau hanya jadi industri, nanti (di Patimban City) ada perkantoran, hotel, apartemen, ada hutan raya mangrove, lapangan golf, ada tempat rekreasi, ada Masjid Raya," lanjutnya.
Dia menegaskan, Patimban City tidak hanya mendukung Pelabuhan Patimban, tetapi juga menyokong pengembangan total 13 kota baru di kawasan Rebana Metropolitan.
"Jadi Patimban City support 13 kota baru di Rebana Metropolitan, jangan seolah-olah hanya untuk Pelabuhan Patimban saja, tapi juga untuk 13 kota baru yang belum lahir, tapi akan dilahirkan dalam 10 tahun ini," imbuhnya.
"Suatu saat Indonesia akan maju, 2045 tahun emas akan menjadi negara luar biasa. Itu visi dari provinsi, kami sangat berkepentingan Patimban sukses secara bisnis, tata ruang, dan ekonomi jangka panjang, serta sukses menyejahterakan rakyat Indonesia khususnya Jabar," sambung Kang Emil.
Rebana Metropolitan meliputi tujuh daerah, yakni Kabupaten Subang, Sumedang, Majalengka, Cirebon, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.
Selama 20 tahun ke depan, Rebana Metropolitan diproyeksikan menghadirkan hampir lima juta lapangan pekerjaan serta mendorong pertumbuhan 4 sampai 5 persen terhadap ekonomi Jabar.
"Maka pertumbuhan (ekonomi) Indonesia pun akan meningkat, teragregasi oleh pertumbuhan Jabar karena Jabar mengisi satu per lima dari sisi populasi, pertumbuhan ekonomi, dan lain-lain (di Indonesia)," terangnya.
Dengan mimpi besar itu, Kang Emil mengusulkan agar kawasan Rebana Metropolitan, termasuk di dalamnya Pelabuhan Patimban dan Patimban City menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
(Baca juga: Ini Identitas Korban Tewas Tabrak Fuso Bermuatan Rongsokan di Tol Cipularang)
"Jadi kami mengusulkan agar Pak Menteri (Perhubungan) bisa perjuangkan agar kawasan Rebana Metropolitan ini menjadi PSN, sehingga yang kita bahas tentu tidak hanya Patimban tapi kawasan regionalnya dengan Patimban sebagai primadona," harapnya.
Kang Emil menilai, Rebana Metropolitan merupakan satu-satunya wilayah regional paling lengkap di Indonesia dengan pelabuhan dan bandara yang berdekatan, yakni Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
(Baca juga: Ciptakan Sinyal Komando Alarm Steeling, Yonarhanud 14/PWY Dapat Acungan Jempol Pangdam)
"Selain pelabuhan dan bandara yang dekat, kawasan regional ini juga dilewati jalan Tol Cipali dan dilewati jalur kereta api ke arah Cirebon dan Surabaya, sehingga bisa dimanfaatkan koneksi intermoda wilayah ini. Tanah juga relatif murah dengan UMR yang rendah," kata Kang Emil.
"Jadi sudah upah terjangkau, harga tanah tidak mahal, ada jalan tol, jalur kereta, ada pelabuhan, ada bandara. Inilah wajah masa depan Jabar, kawasan Rebana Metropolitan," tandasnya.
Lihat Juga: Bingkisan Doa dari Ratusan Anak Yatim untuk Ridwan Kamil-Siswono di Hari Terakhir Kampanye
(boy)