Ustaz Abu Bakar Ba'asyir Bebas, Ini Kekhawatiran Mantan Anak Buahnya di JAT
loading...
A
A
A
SUKOHARJO - Mantan anak buah Ustaz Abu Bakar Ba'asyir saat berada di Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang juga pengamat pergerakan Islam, Amir Mahmud mengaku senang dengan kebebasan murni sesepuh sekaligus pendiri Ponpes Al-Mukmin Ngruki itu.
(Baca juga: Abu Bakar Ba’asyir Segera Bebas, Ini Respon Australia )
Hanya saja, Amir Mahmud yang juga Direktur Amir Mahmud Center mengaku khawatir kebebasan murni Ustaz Abu Bakar Ba'asyir menjadi celah bagi sejumlah tokoh pergerakan Islam untuk kembali menjalin komunikasi.
Ia menilai ada potensi sejumlah pihak akan berupaya membangun komunikasi dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir . "Beliau ini kan keluar setelah menjalani masa pidana, artinya secara prosedural sudah sah. Cuma persoalannya, setelah beliau ini lepas, ini akan muncul beberapa hal," kata Amir saat dihubungi media ini, Rabu (6/1/2021).
Menurut Amir, ada beberapa poin yang perlu diantisipasi, terutama oleh pihak keluarga Ustaz Abu Bakar Ba'asyir setelah kebebasannya itu adalah kemunculan kembali sejumlah massa, atau anggota-anggota lama yang mencoba berkomunikasi kembali dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir .
"Setelah bebas, orang akan sangat mudah sekali berkomunikasi. Berbeda dengan saat dipenjara yang sulit untuk berkomunikasi. Nah, otomatis dari kelompok manapun akan leluasa bertemu," paparnya.
(Baca juga: Setelah Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Langsung Pulang ke Ponpes Ngruki )
Kondisi inilah yang harus diantisipasi, adannya kemungkinan jalinan komunikasi antara Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dengan sejumlah tokoh maupun anggota-anggota lama pergerakan Islam yang akan memanfaatkan kebebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir .
"Dari pihak keluarga harus selektif. Meskipun dari pihak keluarga sendiri, yakni putranya juga aktivis pergerakan, namun dalam berkomunikasi belum tentu memiliki pemikiran yang sama. Itu yang kami khawatirkan," kata Amir.
Ditegaskan, keluarga diharapkan berperan aktif untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi saat ini masa pandemi COVID-19. Ada imbauan untuk patuh protokol kesehatan, yakni selain memakai masker juga jaga jarak.
(Baca juga: Ustaz Erwan Sa'ad Diburu Polisi Usai Deklarasi Pembentukan Laskar Jundullah )
"Masa pandemi orang kan diminta jaga jarak, tapi tidak dalam berkomunikasi. Jadi jangan sampai ada kelompok-kelompok lain yang mencoba memanfaatkan beliau untuk melegitimasi gerakannya. Ini yang saya amati begitu," paparnya .
Doktor tahun 2008 dengan tesis berjudul "Pesantren dan Pergerakan Islam; Studi Kasus Alumni Pondok Pesantren Ngruki Sukoharjo dan Fundamentalisme", ini berharap jangan sampai masa kelam Ustaz Abu Bakar Ba'asyir terjerat kasus terorisme terjadi lagi.
"Jangan sampai (terjadi lagi). Beliau ini sudah menjalani hukuman penjara selama 15 tahun," sambungnya. Dimata Amir, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir merupakan sosok yang tegas dan punya prinsip kuat sehingga tidak mudah menerima pengaruh dari siapapun. Kecuali hanya pihak-pihak tertentu saja yang memiliki kesamaan pemikiran.
(Baca juga: Bojonegoro Gempar, Penggali Makam Temukan Jenazah Terkubur 20 Tahun Kondisinya Masih Utuh )
"Bahkan dengan anaknya sendiri, bisa jadi berseberangan juga. Karena beliau ini memegang prinsip seperti yang dipersoalkan pada masa lalu hingga mengakibatkan masuk penjara. Sampai sekarang beliau ini masih Istiqomah seperti itu," pungkasnya.
(Baca juga: Abu Bakar Ba’asyir Segera Bebas, Ini Respon Australia )
Hanya saja, Amir Mahmud yang juga Direktur Amir Mahmud Center mengaku khawatir kebebasan murni Ustaz Abu Bakar Ba'asyir menjadi celah bagi sejumlah tokoh pergerakan Islam untuk kembali menjalin komunikasi.
Ia menilai ada potensi sejumlah pihak akan berupaya membangun komunikasi dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir . "Beliau ini kan keluar setelah menjalani masa pidana, artinya secara prosedural sudah sah. Cuma persoalannya, setelah beliau ini lepas, ini akan muncul beberapa hal," kata Amir saat dihubungi media ini, Rabu (6/1/2021).
Menurut Amir, ada beberapa poin yang perlu diantisipasi, terutama oleh pihak keluarga Ustaz Abu Bakar Ba'asyir setelah kebebasannya itu adalah kemunculan kembali sejumlah massa, atau anggota-anggota lama yang mencoba berkomunikasi kembali dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir .
"Setelah bebas, orang akan sangat mudah sekali berkomunikasi. Berbeda dengan saat dipenjara yang sulit untuk berkomunikasi. Nah, otomatis dari kelompok manapun akan leluasa bertemu," paparnya.
(Baca juga: Setelah Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Langsung Pulang ke Ponpes Ngruki )
Kondisi inilah yang harus diantisipasi, adannya kemungkinan jalinan komunikasi antara Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dengan sejumlah tokoh maupun anggota-anggota lama pergerakan Islam yang akan memanfaatkan kebebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir .
"Dari pihak keluarga harus selektif. Meskipun dari pihak keluarga sendiri, yakni putranya juga aktivis pergerakan, namun dalam berkomunikasi belum tentu memiliki pemikiran yang sama. Itu yang kami khawatirkan," kata Amir.
Ditegaskan, keluarga diharapkan berperan aktif untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi saat ini masa pandemi COVID-19. Ada imbauan untuk patuh protokol kesehatan, yakni selain memakai masker juga jaga jarak.
(Baca juga: Ustaz Erwan Sa'ad Diburu Polisi Usai Deklarasi Pembentukan Laskar Jundullah )
"Masa pandemi orang kan diminta jaga jarak, tapi tidak dalam berkomunikasi. Jadi jangan sampai ada kelompok-kelompok lain yang mencoba memanfaatkan beliau untuk melegitimasi gerakannya. Ini yang saya amati begitu," paparnya .
Doktor tahun 2008 dengan tesis berjudul "Pesantren dan Pergerakan Islam; Studi Kasus Alumni Pondok Pesantren Ngruki Sukoharjo dan Fundamentalisme", ini berharap jangan sampai masa kelam Ustaz Abu Bakar Ba'asyir terjerat kasus terorisme terjadi lagi.
"Jangan sampai (terjadi lagi). Beliau ini sudah menjalani hukuman penjara selama 15 tahun," sambungnya. Dimata Amir, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir merupakan sosok yang tegas dan punya prinsip kuat sehingga tidak mudah menerima pengaruh dari siapapun. Kecuali hanya pihak-pihak tertentu saja yang memiliki kesamaan pemikiran.
(Baca juga: Bojonegoro Gempar, Penggali Makam Temukan Jenazah Terkubur 20 Tahun Kondisinya Masih Utuh )
"Bahkan dengan anaknya sendiri, bisa jadi berseberangan juga. Karena beliau ini memegang prinsip seperti yang dipersoalkan pada masa lalu hingga mengakibatkan masuk penjara. Sampai sekarang beliau ini masih Istiqomah seperti itu," pungkasnya.
(eyt)