Sultan Tidore Sebut Vaksin Bikin Cemas Masyarakat Maluku Utara

Selasa, 05 Januari 2021 - 17:16 WIB
loading...
Sultan Tidore Sebut Vaksin Bikin Cemas Masyarakat Maluku Utara
Sultan Tidore yang juga anggota DPD-RI, asal Provinsi Maluku Utara (Malut), Husain Alting. Foto: iNews/Ismail Sangaji
A A A
TERNATE - Sultan Tidore yang kini menjabat anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Provinsi Maluku Utara (Malut), Husain Alting meminta pemerintah pusat dan daerah khususnya Provinsi Maluku Utara, untuk menjelaskan secara terbuka keakuratan vaksin yang tiba di Malut, Senin (4/1/2021).

Husain berpendapat, ada beberapa negara besar di dunia yang hingga kini masih mencari vaksin yang tepat. Di Indonesia bahkan di Maluku Utara juga ingin mendapatkan tingkat kepastian dan keakuratan tentang vaksin tersebut. (Baca Juga: Ditinggal Suami, Istri di Ternate Tewas di Atas Kasur Kamar Penginapan)

Hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak berada dalam keraguan karena menyangkut dengan keselamatan, nyawa dan jiwa manusia. Karena setiap manusia tidak memiliki dua atau tiga nyawa. “Jadi tidak boleh dicoba-coba. Kita harus dapat kepastian dari lembaga berkompeten bahwa vaksin ini memang sudah akurat,” kata Husain Alting Selasa (5/1/2021).

Sultan Tidore itu menambahkan, jika lembaga-lembaga berkompeten seperti lembaga kesehatan dunia saja masih perdebatkan tentang vaksin, maka kenapa Indonesia termasuk Maluku Utara harus buru-buru. “Bukan saya menolak, tapi ini berkaitan dengan nyawa dan keselamatan umat manusia,” tegasnya. (Baca Juga: Cacha Trio Macan Akhirnya Meninggal Dunia di RSUD Ungaran)

Untuk itu kata Sultan Tidore ini menyebutkan, layak dan patut, masyarakat mendapat jawaban dari pihak-pihak berkompeten seperti lembaga kesehatan, baik di dalam maupun di luar negeri. Karena ini di Maluku Utara maka harus dipertanyakan kepada Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Kesehatan di kabupaten/kota.

Dia pun meminta agar Dinas Kesehatan di Maluku Utara agar tidak diam dan harus menjawab persoalan tentang vaksin tersebut, karena masyarakat berada dalam kecemasan. Apalagi, kata Sultan, Dinas Kesehatan sejauh ini belum memberi sosialisasi kepada masyarakat tentang asal usul vaksin tersebut, apakah dari Jerman atau Cina atau dari negara mana.

“Publik harus dapat informasi itu. Tidak boleh ditutup-tutupi. Ini harus dijelaskan. Tuhan tidak beri manusia itu 2 nyawa. Tapi hanya satu nyawa,” tegasnya. (Baca Juga: Vaksin Sinovac di Sulut Dijaga Ketat Polisi Bersenjata Lengkap 1x24 Jam)

Husain Alting menjelaskan, ini sebagai langkah ikhtiar untuk pemerintah. Pemerintah juga diminta untuk tidak tersinggung sebab pemerintah itu hadir untuk menjaga keselamatan jiwa dari rakyat. Hal yang terpenting sekarang, lanjut Husain, publik harus tahu keakuratan vaksin tersebut, apa manfaat vaksin yang kini telah berada di Indonesia khususnya di Maluku Utara serta apa pengaruh dari vaksin tersebut.

Untuk itu, lembaga berkompeten harus hadir memberikan jawaban atas kegelisahan masyarakat. Sebagai pasien atau masyarakat juga wajib tahu manfaat dari vaksin yang sudah ada karena hal itu dijamin dalam undang-undang. “Negara harus memberikan kepastian dan jaminan soal itu. Masyarakat perlu tahu keakuratan vaksin itu,” pungkasnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)