Dapat Jatah 2.155 Dosis, Gowa Siap Laksanakan Vaksinasi Covid-19

Selasa, 05 Januari 2021 - 16:43 WIB
loading...
Dapat Jatah 2.155 Dosis,...
Rapat koordinasi kesiapan vaksin Covid-19 dan penegakan protokol kesehatan tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri secara virtual di peace room A’Kio, kantor Bupati Gowa, Selasa (5/1/2020). Foto: SINDOnews/Herni Amir
A A A
GOWA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa siap menyukseskan pelaksanaan vaksinasi sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Wakil Bupati Gowa , H Abd Rauf Malaganni berharap, Kabupaten Gowa bisa mendapatkan jatah vaksin yang banyak, mengingat jumlah dan sebaran tenaga kesehatan yang cukup banyak di Kabupaten Gowa.



”Kabupaten Gowa siap melaksanakan pemberian vaksin kepada masyarakat. Semoga di tahap pertama ini Gowa bisa langsung mendapatkan jatah vaksin yang banyak, sehingga masyarakat bisa terbebas dari pandemi Covid-19 yang menimpa kita,” ujarnya seusai mengikuti rapat koordinasi kesiapan vaksin Covid-19 dan penegakan protokol kesehatan tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Dalam Negeri secara virtual di peace room A’Kio, kantor Bupati Gowa, Selasa (5/1/2020).

Kabupaten Gowa sendiri mendapat 2.155 dosis vaksin yang akan dialokasikan kepada para medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 di Gowa.

Dalam kesempatan itu, Wabup juga menyatakan, meski vaksin sudah ada, protokol kesehatan tetap harus dijalankan, tetap disiplin 3M dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan.

Berdasarkan data pemantauan Covid-19 di Kabupaten Gowa per hari Senin 4 Januari 2021 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, tercatat kasus terkonfirmasi sebanyak 502 orang, pasien sembuh sebanyak 1.622, dan meninggal dunia sebanyak 54 orang.



Kasus terkonfirmasi terbanyak terdapat di Kecamatan Somba Opu sebanyak 18 orang, menyusul Pallangga sebanyak 8 orang, dan Barombong 6 orang.

Kecamatan Bajeng 4 orang, Kecamatan Bontomarannu 2 orang. Sementara kecamatan lainnya seperti Bontonompo, Parangloe, Tinggimoncong, Manuju hanya tercatat masing-masing memiliki 1 orang yang terkonfirmasi.

Sementara data dengan 0 kasus ada pada Kecamatan Bontonompo Selatan, Bontolempangan, Pattallassang, Tombolopao, Parigi, Tompobulu, Bungaya, Biringbulu dan Bajeng Barat.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI , Budi Gunadi dalam pemaparannya mengatakan bahwa, penyuntikan vaksin perdana akan dilaksanakan di tingkat nasional pada 13 Januari 2021, dilanjutkan 14 dan 15 Januari di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.



Dirinya juga menyampaikan jumlah kebutuhan vaksin di seluruh Indonesia berjumlah 181,5 juta jiwa. Sasaran vaksin ini telah diperluas untuk mencakup penduduk usia di atas 59 tahun dan komorbid yang terkontrol. Vaksinasi juga akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan , kemudian orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan publik.

"Setelah itu, kepada warga yang bekerja di bidang pelayanan publik yang rentan terpapar Covid-19 . Pemberian vaksin ini akan berlangsung sebanyak 5 kali. Diharapkan nanti tidak terjadi kaos selama pendistribusian,” jelasnya.

Menkes RI , Budi Gunadi berharap adanya keterlibatan dari pejabat publik, pengurus organisasi profesi tenaga kesehatan , dan tokoh agama pada saat penyuntikan perdana di semua tingkatan.

Di saat yang sama, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo mengungkapkan sejauh ini penanganan Covid-19 di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari adanya penurunan kasus aktif sebanyak 0,27% dan meningkatnya angka kesembuhan sebanyak 0,37% dalam 1 bulan terakhir.



Menurutnya, ini tentu memberikan harapan yang baik pada proses penanganan Covid-19 di Indonesia. Selain itu, angka surveilans paparan Covid-19 juga terus meningkat. Hanya saja, kata dia, masih belum merata di beberapa wilayah di Indonesia. Olehnya itu, Doni berharap untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sekalipun telah diberikan vaksin.

Doni yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB memperlihatkan sebaran kepatuhan penggunaan masker di wilayah Indonesia. Sebanyak 19,96% dari 496 kabupaten/kota yang memiliki tingkat kepatuhan memakai masker kurang dari 60%; 23,79% kabupaten/kota memiliki tingkat kepatuhan 61%-75%; 38,51% kabupaten/kota memiliki tingkat kepatuhan 76%-90%; dan 17,74% kabupaten/kota memiliki tingkat kepatuhan di atas 90%.
(luq)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5009 seconds (0.1#10.140)