Sekolah Tatap Muka di Kota Surabaya Bakal Digelar, Ini Skemanya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemkot Surabaya meminta berbagai masukan berbagai pihak tentang sistem pembelajaran sekolah di masa pandemi COVID-19.
Plt Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengatakan sistem pembelajaran sekolah tatap muka akan dibuat beberapa skema. Khususnya dengan sistem tatap muka (offline).
Diantaranya, para siswa akan tetap masuk sekolah namun dibagi beberapa gelombang. "Nanti dijadwal, ada yang masuk pagi dan siang berdasarkan kelas yang ada," katanya, Senin (4/1/2021).
Masing-masing kelas juga akan ditata untuk tempat duduk, agar memenuhi standar protokol kesehatan. Pihak sekolah juga membagi jadwal para Guru.
"Kami nanti akan berkoordinasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), tentang sistem ini. Apakah bisa diterapkan atau tidak. Kalau masih belum ya dengan sangat terpaksa diundur dulu," terangnya.
Whisnu menyatakan, Pemkot Surabaya juga memperhatikan pola belajar mengajar yang ada di sekolah.
"Evaluasi juga dilakukan. Selama ini apakah efektif dengan online atau tidak untuk para siswa. Tentunya jika skema ini tidak ada kendala, persetujuan orang tua wali murid juga diminta," terang dia.
(Baca juga: Senyawa Baru Antikanker dan Antimalaria Ditemukan, Ternyata dari Tumbuhan di Indonesia Timur)
Hingga saat ini, Dinas Pendidikan Kota Surabaya masih mempertimbangkan soal sekolah tatap muka.
(Baca juga: Gawat, Kematian Akibat COVID-19 di Jatim Terus Naik, Kini Jadi 6,96%)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menjelaskan, untuk menggelar sekolah tatap muka ada beberapa parameter. Yakni, dari para kepala sekolah, komite, dan persetujuan wali murid dan pemkot.
Lihat Juga: Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Luluk-Lukman 1 dan Risma-Gus Hans 3
Plt Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengatakan sistem pembelajaran sekolah tatap muka akan dibuat beberapa skema. Khususnya dengan sistem tatap muka (offline).
Diantaranya, para siswa akan tetap masuk sekolah namun dibagi beberapa gelombang. "Nanti dijadwal, ada yang masuk pagi dan siang berdasarkan kelas yang ada," katanya, Senin (4/1/2021).
Masing-masing kelas juga akan ditata untuk tempat duduk, agar memenuhi standar protokol kesehatan. Pihak sekolah juga membagi jadwal para Guru.
"Kami nanti akan berkoordinasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), tentang sistem ini. Apakah bisa diterapkan atau tidak. Kalau masih belum ya dengan sangat terpaksa diundur dulu," terangnya.
Whisnu menyatakan, Pemkot Surabaya juga memperhatikan pola belajar mengajar yang ada di sekolah.
"Evaluasi juga dilakukan. Selama ini apakah efektif dengan online atau tidak untuk para siswa. Tentunya jika skema ini tidak ada kendala, persetujuan orang tua wali murid juga diminta," terang dia.
(Baca juga: Senyawa Baru Antikanker dan Antimalaria Ditemukan, Ternyata dari Tumbuhan di Indonesia Timur)
Hingga saat ini, Dinas Pendidikan Kota Surabaya masih mempertimbangkan soal sekolah tatap muka.
(Baca juga: Gawat, Kematian Akibat COVID-19 di Jatim Terus Naik, Kini Jadi 6,96%)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menjelaskan, untuk menggelar sekolah tatap muka ada beberapa parameter. Yakni, dari para kepala sekolah, komite, dan persetujuan wali murid dan pemkot.
Lihat Juga: Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Dapat Nomor Urut 2, Luluk-Lukman 1 dan Risma-Gus Hans 3
(boy)