97 Orang yang Kontak dengan Pasien Positif di Bantaeng Tak Reaktif Corona
loading...
A
A
A
BANTAENG - Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Bantaeng terus berupaya mencegah penyebaran virus asal Wuhan, China itu di Kabupaten Bantaeng. Tim ini melacak kontak terhadap pasien Inocovid12095 yang dinyatakan positif corona.
Proses pelacakan ini sudah dilakukan sejak pekan lalu. Tercatat ada 97 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien Inocovid12095 ini. Dari jumlah itu, semua telah melalui serangkaian tes dengan rapid test. Proses pengecekan dilakukan dengan mendatangi setiap rumah yang terdeteksi.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19, dr Andi Ihsan mengatakan, dari jumlah 97 orang itu, hasil rapid test mereka dinyatakan tidak ada yang reaktif. Meski demikian, tetap akan dilakukan rapid test kembali setelah 10 hari ke depan.
Dia menambahkan, proses pelacakan kontak ini dilakukan dengan memperhatikan protap kewaspadaan corona. Setiap petugas yang melaksanakan tes diwajibkan memakai APD lengkap.
"Hari ini, ada tujuh orang yang akan kita rapid test. Beberapa hari sebelumnya, juga sudah kita gelar pelacakan kontak untuk beberapa warga lainnya. Hasilnya, tidak ada yang reaktif," katanya, Kamis (14/5/2020).
Sekedar diketahui, pasien 12.095 adalah pemuda asal Kecamatan Sinoa yang dinyatakan positif COVID-19 , pekan lalu. Pasien itu terkonfirmasi secara nasional sebagai pasien dengan nomor urut ke-12.095 dengan kode register Inocovid12095. Pasien ini diketahui berasal dari kluster Santri Temboro di Magetan.
Sehari sebelumnya, Kedua anggota keluarga pasien Inocovid12095 ini yakni orang tua dan sang adik dikonfirmasi tidak terjangkit COVID-19 merujuk hasil pemeriksaan swab dari otoritas kesehatan.
"Orang tua dan adik dari pasien itu dinyatakan negatif COVID-19 setelah melalui serangkaian proses tes di Makassar," tambah dr Ihsan.
Dalam kesempatan itu, dr Ihsan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik saat petugas kesehatan datang. Kedatangan tim medis ini bertujuan baik untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami juga berharap kepada masyarakat untuk senantiasa memberikan keterangan yang jujur kepada tim medis untuk memudahkan pencegahan penyakit ini," ujarnya.
Proses pelacakan ini sudah dilakukan sejak pekan lalu. Tercatat ada 97 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien Inocovid12095 ini. Dari jumlah itu, semua telah melalui serangkaian tes dengan rapid test. Proses pengecekan dilakukan dengan mendatangi setiap rumah yang terdeteksi.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19, dr Andi Ihsan mengatakan, dari jumlah 97 orang itu, hasil rapid test mereka dinyatakan tidak ada yang reaktif. Meski demikian, tetap akan dilakukan rapid test kembali setelah 10 hari ke depan.
Dia menambahkan, proses pelacakan kontak ini dilakukan dengan memperhatikan protap kewaspadaan corona. Setiap petugas yang melaksanakan tes diwajibkan memakai APD lengkap.
"Hari ini, ada tujuh orang yang akan kita rapid test. Beberapa hari sebelumnya, juga sudah kita gelar pelacakan kontak untuk beberapa warga lainnya. Hasilnya, tidak ada yang reaktif," katanya, Kamis (14/5/2020).
Sekedar diketahui, pasien 12.095 adalah pemuda asal Kecamatan Sinoa yang dinyatakan positif COVID-19 , pekan lalu. Pasien itu terkonfirmasi secara nasional sebagai pasien dengan nomor urut ke-12.095 dengan kode register Inocovid12095. Pasien ini diketahui berasal dari kluster Santri Temboro di Magetan.
Sehari sebelumnya, Kedua anggota keluarga pasien Inocovid12095 ini yakni orang tua dan sang adik dikonfirmasi tidak terjangkit COVID-19 merujuk hasil pemeriksaan swab dari otoritas kesehatan.
"Orang tua dan adik dari pasien itu dinyatakan negatif COVID-19 setelah melalui serangkaian proses tes di Makassar," tambah dr Ihsan.
Dalam kesempatan itu, dr Ihsan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik saat petugas kesehatan datang. Kedatangan tim medis ini bertujuan baik untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami juga berharap kepada masyarakat untuk senantiasa memberikan keterangan yang jujur kepada tim medis untuk memudahkan pencegahan penyakit ini," ujarnya.
(luq)