Tim SAR Evakuasi Belasan Anak dan Bayi Usia Seminggu Korban Banjir di Cirebon
loading...
A
A
A
CIREBON - Sebanyak belasan anak-anak, balita serta lansia dievakuasi petugas gabungan TNI-Polri, Basarnas, PMI dan BPBD saat banjir merendam Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon , Jawa Barat, Minggu dinihari (27/12/2020). Bahkan terdapat seorang bayi berusia seminggu yang dievakuasi ke tempat lebih aman.
Koordinator Pos SAR Kabupaten Cirebon Eddi Sukamto mengatakan, bayi dari Ibu Amel ini dievekuasi lantaran banjir meredam rumahnya hingga ketinggian1 meter.
“Terdapat 29 sembilan warga yang mengungsi dengan rincian seorang bayi, dua belas anak, delapan kaum ibu serta lansia,” kata Eddi Sukamto.
Para korban banjir ini, kata dia, diungsikan ke kantor balaidesa setempat lantaran kondisinya yang tidak memungkinkan. Satu persatu korban banjir ini dievakuasi dari rumahnya ke tempat yang lebih aman.
(Baca: 5 Kecamatan di Cirebon Terendam Banjir Kiriman dari Kuningan)
“Sejumlah pakaian makanan serta suplemen langsung diiberikan kepada warga yang mau dievakuasi ke tempat pengungsian,” timpalnya.
Sementara meski banjir yang merendam cukup parah namun tak sedikit warga yang memilih bertahan. Petugas yang membawa perahu karet dan berkeliling kesulitan mengajak warga untuk meninggalkan rumahnya yang terendam. Umumnya mereka bertahan karena sudah terbiasa dengan kondisi banjir dan memilih menjaga rumahnya.
(Baca juga: Sungai Mencirim dan Bangkatan Meluap, 2 Kelurahan di Kota Binjai Terendam Banjir)
Sebelumnya hujan deras yang mengguyur selama lima jam mengakibatkan lima kecamatan di Kabupaten Cirebon Jawa Barat terendam banjir , Minggu dinihari (27/12/2020).
Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai 1,5 meter selain intensitas hujan yang tinggi banjir juga disebabkan pendangkalan dan meluapnya sungai setelah mendapatkan kiriman dari wilayah hulu Kabupaten Kuningan.
(Bisa diklik: Banjir Terjang Kabupaten Rohul, Ribuan Warga Terdampak dan Harus Mengungsi)
Ke lima kecamatan di Kabupaten Cirebon yang terendam banjir tersebut yakni Waled, Lemahabang, Astanajapura, Karangsembung dan Pangenan.
Titik banjir terparah dialami Desa Mekarsari dan Desa Gunungsari di Kecamatan Waled dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
Koordinator Pos SAR Kabupaten Cirebon Eddi Sukamto mengatakan, bayi dari Ibu Amel ini dievekuasi lantaran banjir meredam rumahnya hingga ketinggian1 meter.
“Terdapat 29 sembilan warga yang mengungsi dengan rincian seorang bayi, dua belas anak, delapan kaum ibu serta lansia,” kata Eddi Sukamto.
Para korban banjir ini, kata dia, diungsikan ke kantor balaidesa setempat lantaran kondisinya yang tidak memungkinkan. Satu persatu korban banjir ini dievakuasi dari rumahnya ke tempat yang lebih aman.
(Baca: 5 Kecamatan di Cirebon Terendam Banjir Kiriman dari Kuningan)
“Sejumlah pakaian makanan serta suplemen langsung diiberikan kepada warga yang mau dievakuasi ke tempat pengungsian,” timpalnya.
Sementara meski banjir yang merendam cukup parah namun tak sedikit warga yang memilih bertahan. Petugas yang membawa perahu karet dan berkeliling kesulitan mengajak warga untuk meninggalkan rumahnya yang terendam. Umumnya mereka bertahan karena sudah terbiasa dengan kondisi banjir dan memilih menjaga rumahnya.
(Baca juga: Sungai Mencirim dan Bangkatan Meluap, 2 Kelurahan di Kota Binjai Terendam Banjir)
Sebelumnya hujan deras yang mengguyur selama lima jam mengakibatkan lima kecamatan di Kabupaten Cirebon Jawa Barat terendam banjir , Minggu dinihari (27/12/2020).
Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai 1,5 meter selain intensitas hujan yang tinggi banjir juga disebabkan pendangkalan dan meluapnya sungai setelah mendapatkan kiriman dari wilayah hulu Kabupaten Kuningan.
(Bisa diklik: Banjir Terjang Kabupaten Rohul, Ribuan Warga Terdampak dan Harus Mengungsi)
Ke lima kecamatan di Kabupaten Cirebon yang terendam banjir tersebut yakni Waled, Lemahabang, Astanajapura, Karangsembung dan Pangenan.
Titik banjir terparah dialami Desa Mekarsari dan Desa Gunungsari di Kecamatan Waled dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter.
(sms)