Di Tengah Pandemi, Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh Berlangsung Sederhana

Sabtu, 26 Desember 2020 - 14:21 WIB
loading...
A A A
Guru Besar Ilmu Fiqh UIN Ar-Raniry, Profesor Fauzi Saleh, mengatakan bahwa Tsunami adalah tanda-tanda. Banyak makna luar biasa yang bisa dipetik, di antaranya adalah kesabaran. "Hari lalu saat Tsunami dan hari ini saat pandemi, kita harus sabar. Sabar adalah menanggung sesuatu tanpa harus mengeluh dan berkeluh kesah," kata Profesor Fauzi Saleh.

Tsunami kata Fauzi Saleh adalah ujian, sebagaimana hidup sebagai lembaran ujian yang harus terus dijalani. Musibah tersebut adalah cara Allah menguji manusia dengan tujuan meningkatkan derajat manusia.

"Dengan memberikan ujian, Allah mengangkat harkat dan martabat kita," kata Fauzi. "Seandainya anda bersabar maka kita akan mendapatkan kenikmatan sebagaimana samudera yang tidak bertepi."

Buah dari kesabaran masyarakat Aceh, kata beliau telah menampakkan hasil. Di 16 tahun peringatan Tsunami melanda Aceh, berbagai kemajuan telah terlihat. Fauzi berharap musibah baik Tsunami maupun pandemi bisa memperkuat kebersamaan sesama masyarakat Aceh dan semakin memperkuat kedamaian di antara sesama masyarakat.

Lebih jauh Fauzi juga mengingatkan bahwa di tengah pandemi seperti saat ini, memilih takdir menjadi suatu keharusan. Taqdir kata dia, seumpama orang yang mengembala. Ia mengumpamakan sebuah lahan yang satu sisinya hijau dan gersang di sisi lainnya. "Mengembala di lahan hijau dan gersang adah takdir yang dipilih. Maka kemudian di sinilah ada yang namanya iktiar. Tidak ada yang sia-sia ketika seorang manusia berusaha," kata guru besar Ilmu Fiqh tersebut.

"Sehat adalah mahkota yang baru terasa ketika kesehatan tidak ada lagi. Dengan usaha kita Allah menjauhkan dari penyakit," ujar Fauzi Saleh.
(ars)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1943 seconds (0.1#10.140)