Atasi Bencana Saat Libur Nataru, Personel BPBD se-Jabar Siaga Penuh 24 Jam

Jum'at, 25 Desember 2020 - 12:03 WIB
loading...
Atasi Bencana Saat Libur Nataru, Personel BPBD se-Jabar Siaga Penuh 24 Jam
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2020-2021, di Jalan Diponegoro Kota Bandung, Rabu (4/11/2020). Instagram/@ridwankamil
A A A
BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) menyiagakan personelnya 24 jam nonstop untuk mengantisipasi dan mengatasi potensi bencana hidrologi, khususnya selama musim libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

Selain menyiagakan personelnya 24 jam penuh, jumlah personel yang disiagakan BPBD se-Provinsi Jabar dalam musim libur Nataru kali ini pun lebih banyak dibandingkan hari-hari biasa, sehingga berbagai potensi bencana, khususnya bencana hidrologi seperti banjir dan longsor dapat segera diantisipasi dan ditangani.

(Baca juga: Banjir Mulai Surut, Ratusan Kendaraan Terjebak Kemacetan di Pasteur )

"Musim libur kali ini kita siaga 24 jam penuh, jumlah personel yang disiagakan pun lebih banyak dibandingkan biasanya," ujar Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Jabar, Ebet Nugraha saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya, Jumat (25/12/2020).

Ebet melanjutkan, selain menyiagakan personelnya, BPBD juga telah membentuk pos-pos komando (posko) kebencanaan di seluruh wilayah Jabar, termasuk menyiapkan sarana dan prasarana serta logistik bagi masyarakat terdampak bencana.

(Baca juga: Bikin Merinding, Lantunan Adzan Polisi Sumenep Ini Mirip di Madinah, Videonya Viral )

"Hingga kini, sarana dan prasarana, termasuk logistik tidak kendala, masih aman. Kalaupun kurang, kita koordinasi dengan Dinsos (Dinas Sosial) Jabar," ujarnya.

Tidak hanya itu, upaya lain yang dilakukan pihaknya, yakni memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan simpul-simpul relawan kebencanaan untuk mendapatkan informasi sedini mungkin dalam upaya mitigasi bencana.

"Seperti dengan relawan FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana), termasuk banyak relawan lain sebagai upaya early warning," imbuhnya.

"Lewat informasi dari para relawan itu, kita mendapatkan informasi lebih cepat, misalnya tentang tinggi muka air sungai yang berpotensi menimbulkan banjir, sehingga penanganannya bisa lebih cepat," sambungnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8081 seconds (0.1#10.140)