Datangi Stasiun Soal Rapid Antigen, Calon Penumpang KA Pilih Batal Mudik
loading...
A
A
A
BANDUNG - Calon penumpang kereta api di Stasiun Kiara Condong, Kota Bandung , mengeluhkan aturan rapid antigen bagi calon penumpang.
Selain dinilai memberatkan dari sisi biaya, syarat tersebut juga dinilai menyusahkan. Penumpang kereta api asal Cimahi, Siti Fatimah mengatakan, dia hari ini datang bersama empat orang anggota keluarganya dari Cimahi untuk rapid antigen di Stasiun Kiara Condong. Sayangnya, fasilitas tersebut belum tersedia, karena kuotanya terbatas.
"Katanya untuk rapid antigen besok baru ada, jadi terpaksa harus pulang lagi. Tadi khawatirnya, hasilnya lama, ternyata bisa ditunggu sebelum berangkat," kata Siti Fatimah yang berencana mudik ke Kroya, Jawa Tengah.
Dia mengaku, minimnya informasi aturan baru tentang rapid antigen membuat repot. Mestinya, aturan ini dibuat jauh jauh hari, sehingga penumpang bisa mempersiapkan diri. Atau bisa mengambil keputusan pulang atau tidaknya, sebelum membeli tiket.
"Ini saya sudah ke puskesms minta surat bebas sakit, eh tenyata enggak berlaku lagi. Ini harus rapid antigen yang biayanya lumayan mahal. Belum lagi saya harus beli tiket untuk tiga orang. Kan ini kesannya dipersulit," tutur dia.
(Baca juga: Operasi Lilin Lodaya 2020, Polda Jabar Siagakan Pasukan)
Dia juga menyayangkan, hasil rapid antigen hanya berlaku tiga hari. Sementara, informasi yang didapat, di Kroya belum ada layanan rapid antigen.
"Terus nanti bagaimana saya pulangnya, karena di Kroya belum ada. Kelihatannya saya batalkan saja, dari pada susah," jelas dia.
(Baca juga: Berlaku di Bandara Husein Bandung, Ini 6 Rute Penumpang Wajib Swab dan Rapid Antigen)
Sementara itu, pantauan di Stasiun Kiaracondong, banyak masyarakat mencari informasi layanan rapid antigen. Semantara, layanan tersebut baru dibuka kembali besok. Rapid Antigen hari ini hanya dengan stok terbatas.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
Selain dinilai memberatkan dari sisi biaya, syarat tersebut juga dinilai menyusahkan. Penumpang kereta api asal Cimahi, Siti Fatimah mengatakan, dia hari ini datang bersama empat orang anggota keluarganya dari Cimahi untuk rapid antigen di Stasiun Kiara Condong. Sayangnya, fasilitas tersebut belum tersedia, karena kuotanya terbatas.
"Katanya untuk rapid antigen besok baru ada, jadi terpaksa harus pulang lagi. Tadi khawatirnya, hasilnya lama, ternyata bisa ditunggu sebelum berangkat," kata Siti Fatimah yang berencana mudik ke Kroya, Jawa Tengah.
Dia mengaku, minimnya informasi aturan baru tentang rapid antigen membuat repot. Mestinya, aturan ini dibuat jauh jauh hari, sehingga penumpang bisa mempersiapkan diri. Atau bisa mengambil keputusan pulang atau tidaknya, sebelum membeli tiket.
"Ini saya sudah ke puskesms minta surat bebas sakit, eh tenyata enggak berlaku lagi. Ini harus rapid antigen yang biayanya lumayan mahal. Belum lagi saya harus beli tiket untuk tiga orang. Kan ini kesannya dipersulit," tutur dia.
(Baca juga: Operasi Lilin Lodaya 2020, Polda Jabar Siagakan Pasukan)
Dia juga menyayangkan, hasil rapid antigen hanya berlaku tiga hari. Sementara, informasi yang didapat, di Kroya belum ada layanan rapid antigen.
"Terus nanti bagaimana saya pulangnya, karena di Kroya belum ada. Kelihatannya saya batalkan saja, dari pada susah," jelas dia.
(Baca juga: Berlaku di Bandara Husein Bandung, Ini 6 Rute Penumpang Wajib Swab dan Rapid Antigen)
Sementara itu, pantauan di Stasiun Kiaracondong, banyak masyarakat mencari informasi layanan rapid antigen. Semantara, layanan tersebut baru dibuka kembali besok. Rapid Antigen hari ini hanya dengan stok terbatas.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
(boy)