Ratusan Makam Terbongkar, Warga Ngeri Lihat Kain Kafan Berserakan dan Tulang Jenazah

Minggu, 20 Desember 2020 - 21:06 WIB
loading...
Ratusan Makam Terbongkar, Warga Ngeri Lihat Kain Kafan Berserakan dan Tulang Jenazah
Ratusan kuburan di pemakaman umum di pesisir Pantai Alli Alli, Kelurahan Takatidung Polewali Mandar, Sulawesi Barat terbongkar akibat gelombang pasang air laut dan ombak besar menerjang. Foto iNews TV/Huzair Z
A A A
POLEWALI MANDAR - Ratusan makam di pemakaman umum di pesisir Pantai Alli Alli, Kelurahan Takatidung, Polewali Mandar , Sulawesi Barat terbongkar akibat gelombang pasang air laut dan ombak besar menerjang . Akibatnya kain kafan terlihat berserakan di sepanjang pantai dan tulang belulang jenazah. Akibatnya warga sekitar khawatir dan takut beraktifitas pada malam hari.

Menurut Hamzi warga setempat, beberapa waktu lalu saat berada di sekitar makam dia melihat tulang bagian kaki di salah satu makam yang telah rusak.

"Tulang jenazah tersebut berasal dari dalam makam yang sebagian tanah sekitarnya telah tergerus hingga kedalaman hampir 1 meter. Hamzi yang tinggal tak jauh dari lokasi mengaku takut setiap malam saat melintas apalagi dengan kondisi makam yang telah terbongkar dianggap mistik.
(Baca: Ratusan Makam Terbongkar dan Kain Kafan Berserakan Akibat Diterjang Gelombang Pasang Air Laut)

"Terdapat hampir ratusan jumlah makam di lokasi ini. Sayangnya sejak empat tahun terakhir setiap musim baratan tiba gelombang pasang menyapu daratan perlahan lahan dan tahun ini dianggap paling parah. Memang lokasi pemakaman di tempat ini berada di pesisir pantai sejak puluhan tahun lalu. Namun lambat laun abrasi teradi hingga daratan yang tersisa dari pemukiman warga tak lebih dari 5 meter yang dulunya berjarak hingga 50 meter," papar Hamzi.

Warga yang memiliki makam keluarga di daerah tersebut, kata dia, tidak mampu berbuat banyak karena banyak makam yang hilang atau berpindah tempat akibat diterjang ombak.
(Bisa diklik: Hujan Deras, Pesawat Lion Air Tergelincir di Bandara Raden Inten II Lampung)

"Kondisi ini terjadi hampir dua pekan lamanya, setiap sore gelombang pasang menerjang pesisir pantai. Begitu juga angin kencang," tutur Hamzi.

Bahkan pohon kelapa yang berada di sekitar area makam, kata dia, bertumbangan. Daratan yang sebelumnya luas hingga digunakan untuk pemakaman warga sekitar, kini tergerus dan menyebabkan abrasi.

Dirinya dan warga sekitar berharap pemerintan setempat mengambil langkah serius menangani abrasi yang tiap tahun semakin parah.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)