75% Penularan COVID-19 di Surabaya Terjadi di Kawasan Elit
loading...
A
A
A
SURABAYA - Warga Surabaya tetap harus waspada terhadap penularan COVID-19. Berdasarkan data tracing Pemkot Surabaya, saat ini sebagian besar yang terkena COVID-19 tinggal di perumahan elit.
Fakta itu diperoleh dari penelusuran warga yang positif COVID-19. Sebagian besar mereka yang terpapar setelah bepergian dari luar kota.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini fokus menyasar ke beberapa kawasan perumahan elit untuk memutus mata rantai penularan.
“Hampir 75% tinggal di perumahan menengah atas, jadi kenapa saya tadi masuk ke perumahan-perumahan. Makanya saya tadi sampaikan untuk sementara kalau tidak terpaksa tidak ke luar kota dulu,” kata Risma, Minggu (20/12/2020).
Ia melanjutkan, selain warga di kawasan perumahan menengah atas, data Pemkot Surabaya juga mencatat yang terpapar COVID-19 sebagian merupakan para pekerja.
Untuk mencegah hal itu, pihaknya bakal memasifkan sosialisasi protokol kesehatan melalui surat edaran.
(Baca juga: 10 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Risma, Urai Kemacetan dengan SITS hingga Perbanyak Bangun Jalan)
“Kita akan buat surat edaran ke kantor-kantor lagi. Kita akan berikan surat untuk masing-masing kantor, pertokoan dan industri agar taat lagi terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.
Meski demikian, bagi warga yang tidak bisa menghindari pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan, Risma juga mengingatkan mereka agar dapat menjaga diri dan melindungi keluarganya.
(Baca juga: Cegah Warganya Liburan ke Luar Kota, Risma Satroni Perumahan Elite)
“Mereka memang melakukan protokol kesehatan, cuma mereka kemudian menular di rumahnya sendiri. Dalam satu rumah itu ada yang kena empat, ada yang kena sampai lima orang,” jelasnya.
Fakta itu diperoleh dari penelusuran warga yang positif COVID-19. Sebagian besar mereka yang terpapar setelah bepergian dari luar kota.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini fokus menyasar ke beberapa kawasan perumahan elit untuk memutus mata rantai penularan.
“Hampir 75% tinggal di perumahan menengah atas, jadi kenapa saya tadi masuk ke perumahan-perumahan. Makanya saya tadi sampaikan untuk sementara kalau tidak terpaksa tidak ke luar kota dulu,” kata Risma, Minggu (20/12/2020).
Ia melanjutkan, selain warga di kawasan perumahan menengah atas, data Pemkot Surabaya juga mencatat yang terpapar COVID-19 sebagian merupakan para pekerja.
Untuk mencegah hal itu, pihaknya bakal memasifkan sosialisasi protokol kesehatan melalui surat edaran.
(Baca juga: 10 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Risma, Urai Kemacetan dengan SITS hingga Perbanyak Bangun Jalan)
“Kita akan buat surat edaran ke kantor-kantor lagi. Kita akan berikan surat untuk masing-masing kantor, pertokoan dan industri agar taat lagi terhadap protokol kesehatan,” ujarnya.
Meski demikian, bagi warga yang tidak bisa menghindari pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan, Risma juga mengingatkan mereka agar dapat menjaga diri dan melindungi keluarganya.
(Baca juga: Cegah Warganya Liburan ke Luar Kota, Risma Satroni Perumahan Elite)
“Mereka memang melakukan protokol kesehatan, cuma mereka kemudian menular di rumahnya sendiri. Dalam satu rumah itu ada yang kena empat, ada yang kena sampai lima orang,” jelasnya.
(boy)