Tembus Rekor Tertinggi, Investasi Pasar Modal di Jabar Naik Signifikan Catat Dana Rp200 Triliun
loading...
A
A
A
BANDUNG - Investor pasar modal di Jawa Barat tercatat mengalami pertumbuhan cukup signifikan, melampaui rekor tertinggi sejak delapan tahun terakhir.
Kenaikan ini diprediksi akibat pergeseran pemahaman masyarakat terhadap investasi. Kepala Kantor Perwakilan (KP) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar Reza Sadat Shahmeini mengatakan, jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) di Jawa Barat selama Januari-November 2020 bertambah 75.466 investor baru.
Angka ini jauh melampaui pencapaian penambahan jumlah investor di tahun 2019 sebanyak 42.151 Investor baru atau delapan tahun terakhir.
"Pada tahun 2019, rata-rata pertumbuhan jumlah investor di Jawa Barat perbulannya sebanyak 3.513 investor baru. Tapi alhamdulillah, tahun ini justru mengalami penambahan luar biasa, dengan rata rata bulanan sebanyak 6.861 SID," kata Reza.
Menurut dia, penambahan ini telah dirasakan sejak bulan Juni, di mana setiap bulannya terjadi pertumbuhan investor yang sangat signifikan. Selama bulan Juni Investor bertambah 7.266 investor baru, di bulan September angka pertumbuhan investor kembali mengalami lompatan ke angka 10.271 investor baru.
"Begitupun pada bulan November 2020, Alhamdulillah angka pertumbuhan jumlah investor di Jawa Barat kembali mengalami lompatan yang sangat signifikan ke angka 19.428 investor baru," tutur dia.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah investor, nilai transaksi saham di Jawa Barat juga mengalami pertumbuhan yang sangat menggembirakan.
Selama tahun 2020 ini (Januari hingga November) nilai transaksi saham di Jawa Barat telah tembus angka Rp200 triliun.
Angka ini meningkat signifikan jika dibandingkan transaksi selama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp93 Triliun.
Menurut Reza, di Tengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat.
Kenaikan ini diprediksi akibat pergeseran pemahaman masyarakat terhadap investasi. Kepala Kantor Perwakilan (KP) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jabar Reza Sadat Shahmeini mengatakan, jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) di Jawa Barat selama Januari-November 2020 bertambah 75.466 investor baru.
Angka ini jauh melampaui pencapaian penambahan jumlah investor di tahun 2019 sebanyak 42.151 Investor baru atau delapan tahun terakhir.
"Pada tahun 2019, rata-rata pertumbuhan jumlah investor di Jawa Barat perbulannya sebanyak 3.513 investor baru. Tapi alhamdulillah, tahun ini justru mengalami penambahan luar biasa, dengan rata rata bulanan sebanyak 6.861 SID," kata Reza.
Menurut dia, penambahan ini telah dirasakan sejak bulan Juni, di mana setiap bulannya terjadi pertumbuhan investor yang sangat signifikan. Selama bulan Juni Investor bertambah 7.266 investor baru, di bulan September angka pertumbuhan investor kembali mengalami lompatan ke angka 10.271 investor baru.
"Begitupun pada bulan November 2020, Alhamdulillah angka pertumbuhan jumlah investor di Jawa Barat kembali mengalami lompatan yang sangat signifikan ke angka 19.428 investor baru," tutur dia.
Seiring dengan pertumbuhan jumlah investor, nilai transaksi saham di Jawa Barat juga mengalami pertumbuhan yang sangat menggembirakan.
Selama tahun 2020 ini (Januari hingga November) nilai transaksi saham di Jawa Barat telah tembus angka Rp200 triliun.
Angka ini meningkat signifikan jika dibandingkan transaksi selama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp93 Triliun.
Menurut Reza, di Tengah pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat.