Pergerakan Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin Diprediksi Naik 20 Persen
loading...
A
A
A
MAROS - PT Angkasa Pura I (Persero) memprediksi pergerakan penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin , naik sekitar 20 persen dari bulan sebelumnya pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti .
Untuk itu, pihaknya telah membuka posko terpadu Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru selama 18 hari yaitu mulai tanggal 18 Desember 2020- 4 Januari 2021 mendatang. Pembukaan posko ini bertujuan untuk mengawasi pergerakan arus pesawat, penumpang serta kargo.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin , Wahyudi menjelaskan, posko Nataru tersebut terletak di Area Keberangkatan tepatnya di ruangan Airport Operation Center Head.
Kondisi ini berbeda dengan posko pada tahun-tahun sebelumnya. Pembukaan posko kali ini dihadiri oleh tim internal Bandara Sultan Hasanuddin . Pihak bandara tidak menambah personel bantuan seperti Posko Nataru di tahun-tahun sebelumnya dan memanfaatkan penggunaan Airport Operation Control Center (AOCC) untuk memantau pergerakan pesawat, penumpang dan kargo serta kejadian di sekitar Bandara sehingga diharapkan dapat lebih efektif dan efisien dalam melakukan pengawasan.
“Posko kali ini tidak melibatkan banyak orang, agar tidak terjadi kerumunan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kami mengoptimalkan personel yang ada," katanya.
Wahyudi menjelaskan, mengingat akhir tahun ini banyak libur, maka pihaknya meprediksi puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 24 Desember 2020 sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada 3 Januari 2021.
"Terkait pergerakan penumpang juga diprediksi naik sekitar 20% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, hingga saat ini hanya maskapai Citilink yang mengajukan tambahan penerbangan (extra flight), melayani rute Makassar – Jakarta (CGK–UPG)," ungkapnya.
Stakeholder Relation Manager Iwan Risdianto menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan jumlah penumpang, serta terjadinya pembatalan dan tertundanya penerbangan dan keamanan, maka pihak bandara telah melakukan koordinasi dengan dengan instansi terkait .
"Kita akan berkoordinasi dengan maskapai , memanfaatkan ruang tunggu keberangkatan internasional dan kedatangan internasional, peningkatan frekuensi patroli keamanan dan random check di area Bandara dan antisipasi lainnya," katanya.
"Para pengguna jasa juga dihimbau untuk selalu tetap menerapkan protokol kesehatan selama di bandara," tandas dia.
Untuk itu, pihaknya telah membuka posko terpadu Angkutan Udara Natal dan Tahun Baru selama 18 hari yaitu mulai tanggal 18 Desember 2020- 4 Januari 2021 mendatang. Pembukaan posko ini bertujuan untuk mengawasi pergerakan arus pesawat, penumpang serta kargo.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Hasanuddin , Wahyudi menjelaskan, posko Nataru tersebut terletak di Area Keberangkatan tepatnya di ruangan Airport Operation Center Head.
Kondisi ini berbeda dengan posko pada tahun-tahun sebelumnya. Pembukaan posko kali ini dihadiri oleh tim internal Bandara Sultan Hasanuddin . Pihak bandara tidak menambah personel bantuan seperti Posko Nataru di tahun-tahun sebelumnya dan memanfaatkan penggunaan Airport Operation Control Center (AOCC) untuk memantau pergerakan pesawat, penumpang dan kargo serta kejadian di sekitar Bandara sehingga diharapkan dapat lebih efektif dan efisien dalam melakukan pengawasan.
“Posko kali ini tidak melibatkan banyak orang, agar tidak terjadi kerumunan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Kami mengoptimalkan personel yang ada," katanya.
Wahyudi menjelaskan, mengingat akhir tahun ini banyak libur, maka pihaknya meprediksi puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 24 Desember 2020 sedangkan arus balik diprediksi terjadi pada 3 Januari 2021.
"Terkait pergerakan penumpang juga diprediksi naik sekitar 20% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, hingga saat ini hanya maskapai Citilink yang mengajukan tambahan penerbangan (extra flight), melayani rute Makassar – Jakarta (CGK–UPG)," ungkapnya.
Stakeholder Relation Manager Iwan Risdianto menambahkan, untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan jumlah penumpang, serta terjadinya pembatalan dan tertundanya penerbangan dan keamanan, maka pihak bandara telah melakukan koordinasi dengan dengan instansi terkait .
"Kita akan berkoordinasi dengan maskapai , memanfaatkan ruang tunggu keberangkatan internasional dan kedatangan internasional, peningkatan frekuensi patroli keamanan dan random check di area Bandara dan antisipasi lainnya," katanya.
"Para pengguna jasa juga dihimbau untuk selalu tetap menerapkan protokol kesehatan selama di bandara," tandas dia.
(agn)