Medco Terus Bergerak saat Pandemi untuk Petani dan Masyarakat

Rabu, 16 Desember 2020 - 07:45 WIB
loading...
Medco Terus Bergerak saat Pandemi untuk Petani dan Masyarakat
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
LUBUKLINGGAU - Pademi saat ini memaksa kita untuk mampu beradaptasi, terutama bagi para petani dan UMKM yang bernaung di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang migas, yakni PT Medco.

Medco tetap memberikan kontribusi kepada petani maupun masyarakat di bawah naungan PT Medco E&P dengan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) di wilayah Indonesia.

Sekilas tentang PT Medco E&P di Indonesia adalah merupakan anak perusahaan PT Medco Energi Internasional Tbk (mecdoenergi) perusahaan swasta yang berkomitmen sejak tahun 1980 untuk menyediakan energi bagi masyarakat.

Selain itu, Medco E&P berkomitmen mendukung strategis pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat di masa depan secara bertanggung jawab dengan terus melakukan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi pada lapangan-lapangan yang sudah matang ataupun yang baru ditemukan. Terutama di 13 wilayah kerja yang terbentang mulai dari Aceh hingga Sulawesi.

Dan disaat pandemi sekarang ini PT Medco memiliki visi, misi dan tata nilai dengan jabaran antara lain, visi adalah perushaan energi pilihan.

Untuk misi mencari dan mengembangkan secara inovatif sumber daya energi untuk meningkatkan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) sejalan dengan standar etika dab standar lingkungan tertinggi.

Serta tata nilai berupa profesional, etis, terbuka dan inovatif. Hal ini mencakup segala bidang yang mampu diberdayakan sesuai dengan visi misi dan nilai pada medco.

Sedangkan untuk arah pemberdayaan adalah kearifan lokal yang dapat senantiasa memberikan nilai tambah pemanfaatan sumberdaya alam dan kelestarian lingkungan.

Seperti budidaya jamur merang (bumerang), budidaya madu hutan dan kelulut (mantanku). Yang mana pada setiap budidaya memiliki tingkat penghasilan yang berbeda, contoh untuk jamur merang (bumerang) bisa meningkatkan pendapatan sebesar Rp 4 juta per200 kilogram jamur, yang mana hanya menggunakan tanda kosong sawit (tankos) sebagai medianya.

Selain itu, dapat juga membangun komunitas dengan penghidupan lebih baik, dengan memanfaatkan lahan yang ada seperti budidaya karet organik, yang berada di 15 lokasi yang dikelola oleh 265 petani dengan luas lahan 312 hektare, dan komunitas ini dapat meningkatkan 40 persen penghasilan petani.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3384 seconds (0.1#10.140)