Peredaran Berita Hoax di Jateng Tak Separah DKI Jakarta, Ini Sebabnya

Selasa, 15 Desember 2020 - 05:29 WIB
loading...
Peredaran Berita Hoax di Jateng Tak Separah DKI Jakarta, Ini Sebabnya
Diskusi Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Berlindung dari Hoax, Senin (14/12/2020). Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Berita bohong atau hoax semakin masif bertebaran di media sosial (medsos). Yang mengkhawatirkan, masyarakat begitu mudahnya percaya akan peredaran hoax di medsos.

Kondisi tersebut mengundang keprihatinan Ketua Komisi A DPRD Jateng, Mohamad Saleh. Menurutnya, masyarakat kadang berpikir berita itu benar apa tidak.

Namun, hoaks semakin hari semakin banyak, masyarakat juga ada yang percaya begitu saja. "Dua atau tiga tahun lalu, berita hoax sangat luar biasa. Masyarakat disuguhkan berita-berita yang menurut saya sudah jauh dari kebenaran. Yang paling besar yakni berita di politik, SARA dan kesehatan. Bahkan berita COVID-19 malah dibikin mencemaskan masyarakat, bukan mengedukasi," kata Saleh saat berbicara dalam Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Berlindung Dari Hoaks di Noormans Hotel Semarang, Senin (14/12/2020).

Ia mengatakan, hoax merupakan suatu berita yang sengaja dibuat, namun ada juga yang menyaru. Bahkan antara judul dan kontennya berbeda.

"Hoax itu sudah banyak sekali beredar di medsos-medsos, banyak modelnya, banyak wujudnya," katanya.

Namun demikian, kata dia, peredaran berita hoax di Jawa Tengah tidak separah di DKI Jakarta. Semakin banyak hal palsu dipublikasikan, masyarakat menjadi atau menganggap terbiasa.

(Baca juga: Mobil Patroli Ditabrak Kereta Api, 2 Polisi Tewas dan 1 Anggota TNI dalam Pencarian)

"Untungnya masyarakat Jateng semakin pintar, bisa menyaring sebelum share. Masyarakat Jateng juga melihat sumbernya jelas apa tidak. Lama-kelamaan masyarakat menjadi filter," ujarnya.

Saleh mengatakan, sasaran berita hoax sudah jelas, kalau konteknya politik, pembuat tentu punya target mengurangi kredibilitas orang yang dibuat hoax.

(Baca juga: Ratusan Santri dan Pengasuh Pondok Pesantren Ma'had Rahfizhul Qur'an Positif COVID-19)

“Mereka ingin membuat kegaduhan yang dimunculkan. Namun ada juga karena tidak tahu, ada info itu, dia main sebar-sebar saja. Padahal dia tidak punya target," ujarnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1803 seconds (0.1#10.140)